6.

617 56 23
                                        

2 bulan berlalu sekarang perut Lian sudah terlihat sedikit menonjol .

Dan selama 2 bulan ini Lian hanya melakukan kegiatannya di kediamannya .
Hubungannya dengan Xuan juga sudah semakin dekat .  Setiap hari Xuan selalu datang ke kediaman Lian tanpa orang ketahui , selir Yihan juga tampak senang mendengar kabar bahwa Lian terkena penyakit menular ,( bodoh memang , begono aje percaya)
Selir Yihan selalu mencoba untuk menarik perhatian Xuan tapi Xuan hanya akan bersikap dingin dan acuh . Yang berada dalam pikiran Xuan hanya Lian Lian dan Lian . Entahlah sepertinya dia sudah jatuh kedalam pesona milik Lian .

Disinilah Lian sekarang bersama dengan Xuan didalam kamarnya .

" Xuan " panggil Lian kepada Xuan yang sedang duduk diatas kasur sampingnya .

" Ada apa?" Tanya Xuan

" Panggil kan Yin untuk datang kesini ," perintah Lian

" Kenapa bukan kau saja ?" Tanya Xuan

" Hei kau ini kan tinggal panggil apa susahnya sih . Kalau tidak mau ya sudah . Aku tidak memaksa ." Ngegas Lian kepada Xuan

Xuan yang mendengar itupun melorotkan matanya , bisa gawat kalau Lian marah . Nanti dia tidak akan bisa melakukan hal itu dengan Lian ( ya selama 2 bulan ini Xuan dan Lian selalu melakukan hubungan , Lian juga tidak masalah toh dia juga sudah hamil . Jadi tidak ada gunanya untuk mencegah hal itu. )

" T tidak . Baiklah aku akan panggil kan " jawab Xuan cepat .

Lian yang semula wajahnya masam langsung tersenyum penuh kemenangan .

" Kalau begitu cepat sana " perintah Lian

" pengawal ," panggil Xuan kepada pengawal yang ada didepan

" Hamba menghadap yang mulia kaisar" hormat pengawal itu dengan membungkukkan badan nya

" Cepat panggilkan dayang Yin !" Perintah Xuan dingin
" Suruh datang ke kedalam kamar permaisuri" lanjut nya

" Baik yang mulia hamba laksanakan " tegas pengawal itu dan langsung pergi untuk memanggil Yin

" Sudah ? Apa kau senang ?" Tanya Xuan kepada Lian yang sedang duduk bersandar di atas kasur .

" Hm " balas Lian tersenyum manis .

Tidak butuh waktu lama Yin langsung datang kekamar Lian

" Ada yang bisa saya bantu yang mulia ?" Tanya Yin membungkuk hormat .

" Jie jie bisakah kau Carikan aku buah mangga muda , aku ingin makan itu dan jangan lupa juga kau Carikan aku buah jambu "  ucap Lian dengan wajah memelas ya

" Baiklah akan saya Carikan sebentar permaisuri. " Ucap Yon langsung membungkuk hormat dan pergi

" Kenapa kau memanggil nya jie jie?" Tanya Xuan bingung

" Terserah aku dong . Memangnya tidak boleh ?" Tanya Lian ketus

" Tidak tidak , tentu saja boleh ." Jawab Xuan gelagapan .
Semenjak permaisuri nya hamil dia jadi sangat sensitif dan mudah marah

" Oh iyha bagaimana apakah sejauh ini ada yang curiga dengan kita ?" Tanya Lian dengan wajah serius nya

" Tidak ada mereka percaya dengan rumor itu." Jawab Xuan santai

" Oohh"  Lian singkat

" Lian " panggil Xuan lembut

" Em " sahut Lian

" Kenapa ?" Lanjutnya

" Apa nanti kita bisa melakukan nya ?" Tanya Xuan ragu ragu

" Melakukan apa ?" Tanya Lian padahal dia tahu apa maksut Xuan

" Itu melakukan itu loh " jawab Xuan

" Iyha apa ?" Tanya Lian lagi
" Tidak usah pakai kode kodean aku tidak paham ." Lanjutnya

" Melakukan hubungan suami istri " jawab Xuan frontal .
" Aku merindukan mu " lanjutnya dengan wajah memelas ya

Lian yang melihat hal itu ingin tertawa rasanya
" Astaga bagaimana bisa seorang kaisar yang ditakuti , bisa bersikap seperti ini ? " Ejek Lian dan tertawa kencang

" Aku tidak perduli sebagai hukumannya kau nanti malam harus mau melakukan itu dengan ku " Xuan dengan kesal dan diakhiri dengan senyum liciknya

" Hei hukuman macam apa itu ? " Tanya Lian gelagapan

" Aku tidak perduli terima saja hukuman mu permaisuri ."  Xuan acuh

" Huuff terserah . Walaupun aku menolak pun kau pasti akan tetap memaksaku  nantinya . " Pasrah Lian

Saat mereka sedang asik berbicara tiba tiba dayang Yon datang dengan membawa buah yang di inginkan Lian

" Salam yang mulia " hormat Yon

" Hm " dibalas dengan deheman oleh Xuan

" Aa bawa kemari jie jie ," perintah Lian

" Ini , apakah permaisuri ingin buahnya saya potongkan ?" Tanya Yon hormat

" Tidak perlu , setelah ini kau bisa pergi . " Ucap Lian dengan mata berbinar melihat buah buah yang segar itu

" Baiklah Nubi ini undur diri " hormat Yon dan langsung pergi

" Xuan kau kupas itu buah nya " perintah Lian seenak jidatnya

" H ha ?" Beo Xuan

" Ha ho ha ho kupas itu terus kalau sudah dikupas langsung dipotong potong " ucap Lian dengan santainya

" T tapi _ " ucap Xuan terpotong

" Cepat " potong Lian

" Baiklah " pasrah Xuan .
Xuan pun mulai mengupas buah buahan itu

" Xuan " panggil Lian

" Em kenapa?" Tanya Xuan

" Apa kau bisa membelikan ku pakaian yang nyaman dan sederhana saja  nanti ? Pakaian ini tidak nyaman dipakai perutku terasa terhimpit , dan sesak ."  Ucap Lian

" Eoh benarkah? Nanti aku akan membelikannya untukmu ." Jawab Xuan

" Apa kau sudah selesai mengupas buahnya itu?" Tanya Lian

" Sebentar lagi selesai " jawab Xuan
Tetap fokus memotong buah .

" Sudah ini makanlah ." Ucap Xuan setelah selesa memotong buah

" Em terima kasih yang mulia kaisar hehehe" Lian cengengesan

" Hm cepat makanlah supaya anak kita tetap sehat ." Ucap Xuan sambil mengelus perut Lian dengan lembut

" Kira kira apa yang sedang dia lakukan didalam ?"
Tanya Xuan

" Kau ini bodoh sekali , dia bahkan masih belum berbentuk dengan sempurna .
Benar benar pertanyaan konyol" ucap Lian ketus

" Aku kan tidak tau ." Jawab Xuan tidak trima dikatai bodoh oleh istrinya ini . Bagaimana bisa ada orang yang mengatai seorang kaisar sepertinya ini . Selama ini tidak ada yang berani mengatai dirinya . Dan sekarang lihatlah ini Lian bahkan dengan beraninya mengatainya bodoh .
Benar benar pikir Xuan

" Iki kin tidik tii " cibir Lian dengan mengganti huruf fokal menjadi i

Xuan memilih diam karena jika dia membalas ucapan Lian pasti akan berakhir Xuan sendiri yang akan kalah dan tidak mendapat jatah benar benar kejam Lian ini .

" Apa kau tidak ada pekerjaan ?" Tanya Lian

" Tidak ada , semua perkerjaan sudah ku selesaikan kemarin malam ." Jawab Xuan masih setia mengelus perut Lian

" Oh " jawab Lian

Setelah itu Lian hanya diam menyantap buah buahan dengan tenang . Tanpa memperdulikan Xuan yang sedang mengelus perutnya itu .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi PermaisuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang