Cale mengerang lalu membuka matanya menemukan semua keluarganya juga terlihat baru terbangun dan memegang kepala mereka.
"Cale-nim?" Choi Han yang pulih duluan segera menatap kanan kiri mencari Cale dan mengelus dada menyadari Cale tidak kenapa-kenapa.
"Saya bantu Tuan muda." Ron membantu Cale berdiri dari posisi awalnya yang duduk dilantai.
Alberu dan yang lainnya segera berkumpul didekat Cale, dia mengajukan pertanyaan yang siapapun disini tidak bisa menjawabnya.
"Dimana kita berada?"
Semua orang mengamati tempat mereka terbangun, ini ada di ruangan kosong yang tertutup dan ada satu pintu disana. Cale memijit keningnya saat dia hanya punya satu tebakan.
"Dewa bajingan itu.." gumamnya.
Keluarga Cale yang adalah orang-orang kuat tentu saja bisa mendengar jelas gumaman Cale dan berbatin 'Seperti yang diharapkan dari Cale-nim/Tuan muda/dongsaeng.'
Sementara keluarga Henituse, Lily dan Basen menganggukkan kepalanya diam-diam. Mereka kesal kalau ini beneran karena dewa kematian yang sejak awal terus menganggu kakak laki-laki mereka.
Deruth dan Violan hanya diam-diam merasa kasihan pada putra tertua mereka dan mempertanyakan kenapa putranya bisa menarik perhatian dewa.
Hannah mengarahkan jari telunjuknya ke depan saat dia berseru sesuatu. "Lihat! Kenopnya diputar."
Semua orang melihat ke arah pintu. Benar saja, kenopnya diputar dan dengan perlahan pintu terbuka menampakkan seorang gadis berambut hitam dengan gradasi warna langit malam hari yang penuh dengan bintang berkelap-kelip tersenyum melihat Cale dan kelompoknya.
"Selamat datang semuanya! kalian bisa memanggilku Star, senang bertemu dengan kalian!"
Tak perlu dijelaskan tentang reaksi semua orang, keluarga Henituse memasang ekspresi waspada sementara para pahlawan memasang posisi akan menyerang jika gadis asing itu melakukan hal mencurigakan.
Gadis itu mendekati mereka.
"Tenanglah~ tenang, oke? Aku tidak akan menyakiti kalian kok." Ucapnya sambil tersenyum.
Cale dengan cepat mempertanyakan dimana ini dan siapa dia kepada gadis itu.
"Ini di mansionku, didunia mimpi yang kuciptakan. Ekhem, untuk identitasku aku cuma seorang pembaca dan penulis, jadi tidak ada yang penting ☺️"
Tidak ada satupun dari mereka yang percaya. Cage mengajukan pertanyaan. "Apakah ini ada hubungannya dengan dewa kematian?"
Star mengangguk. "Bisa dibilang aku meminjam kalian dahulu, dewa kematian membantuku memindahkan kalian dengan selamat sampai kesini."
"Kembalikan kami."
Star diam tidak menanggapi. Dia kemudian menambahkan saat mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh Cale dan teman-teman nya.
"Dunia kalian masih aman kok, kalian hanya perlu menyelesaikan tugas kalian disini agar bisa kembali."
"Bagaimana dengan White Star?"
"Ah~ bajingan itu?"
Cale tersentak saat mendengar kata-kata kasar dari gadis yang terlihat baru berumur 15 an tersebut. Choi Han disisi lain puas mendengar kata kata kasar itu.
"Kalian bisa tenang, waktu didunia kalian sedang terhenti saat waktu didunia ini berjalan."
"Jadi saat kami ada disini waktu disana berhenti sementara saat sudah pergi dari sini baru waktu didunia kami berjalan kembali?" Tanya Jack memastikan informasi itu.
Star mengangguk.
'Bagaimana itu bisa?' batin semua orang.
Cale diam sebelum menghela napasnya saat melihat gadis muda itu terus tersenyum dan dari ekspresinya mengatakan 'Ayo tanya lagi'. Hah..
"Kau bilang kami memiliki tugas disini, apa tugasnya?" Star tidak menjawab tapi menggunakan kode tangannya untuk mengikutinya keluar dari ruangan tempat Cale dan semua keluarganya muncul.
Star, gadis asing itu membawa mereka ke sebuah ruangan luas yang penuh dengan kursi dan makanan ringan, Cale dan Choi Han terkejut saat melihat ada layar televisi besar disana.
Mereka berdua punya perasaan tidak enak.
"Apa yang akan kami lakukan disini, Nona Star?" tanya Alberu mewakili dongsaengnya setelah melihat ekspresi aneh diwajah Cale dan Choi Han.
Star tersenyum.
"Kalian akan melihat kehidupan dunia lain terutama seseorang, dan tugas kalian disini hanyalah untuk memberikan reaksi atau komentar(~ ̄³ ̄)~"
'Apa maksudnya dengan itu?' -Choi Han
'Apakah ini seperti acara reaction yang dulu biasa ku tonton di tv?' -Cale
'Apa maksudnya dengan komentar? Kenapa kita harus mengomentari hidup seseorang?' -Alberu
"Aku disebelahmu manusia!"
"Nya!"
"Nyaa~"
Keluarga Henituse sedikit terkejut melihat kehadiran Raon yang walau seharusnya mereka tidak lagi kaget. Eruhaben mendecakkan lidahnya saat bergumam 'bajingan sial' mengamati reaksi keluarga kandung Cale.
Raon dan dua anak kucing segera duduk disebelah Cale sementara yang lain mencari kursi yang menurut mereka nyaman. Star melihat semua orang sudah duduk pun bertepuk tangan meminta perhatian semuanya.
"Mohon semua mata menghadap layar hitam itu." Ucap Star sambil memegang remote dan menekan tombol 'on'
Dengan itu, dimulailah layar menyala dan menampilkan kisah hidup keseharian seseorang, seorang gadis berambut hijau yang Cale kaget ada didunia yang mirip dengan miliknya dulu.
“P-perkenalkan namaku Clarissa. Biasa dipanggil Clara, senang berkenalan dengan kalian.”
.
.
.
.
Gimana menurut kalian? '-'Oh aku mau menjelaskan lagi ya soal Cale ini.
Ini Cale Henituse yang dirasuki sama Kim Rok Soo, atau Cale dari <Trash of the count's family>. Dan mereka akan mereact Risa atau Clarissa atau bisa juga dipanggil Clara dari cerita [Maid Clarissa].
Latarnya adalah saat Risa masih muda sekitar awalan 10 tahun. Dan tentu saja mereka akan mereact dan mengomentari tentang Indonesia 🇮🇩 dari kehidupan sekolah penuh komedi dan cerita kehidupan dari Clarissa.
Daftar siapa saja yang ada disini. (Akan bertambah nanti)
-Cale Henituse
-Deruth Henituse
-Violan Henituse
-Basen Henituse
-Lily Henituse-On
-Hong
-Raon Miru
-Ron Molan
-Beacrox Molan-Alberu Crossman
-Rosalyn
-Lock
-Cage
-Jack dan Hannah-Mary
-Choi Han
-Witira
-Paseton
-Fredo Von Ejellan(Cale....... Kenapa banyak banget sih orangmu? ☺️)
Nantikan kelanjutannya😀
KAMU SEDANG MEMBACA
TCF react to ✨Indonesia🇮🇩✨ ft. Clarissa 🌱
FanficCale beserta keluarganya tiba-tiba menemukan dirinya di sebuah mansion besar yang sangat asing, sampai seorang perempuan berambut hitam panjang dengan gradasi warna langit malam hari yang penuh dengan bintang-bintang muncul didepan mereka. "Selamat...