"Makasih ya kak, udah mau nemenin buat keliling sekolah" Ujar Melian sembari tersenyum kearah Briyant yang tanpa ia sadari bahwa senyumannya bisa membuat sosok Briyant mematung.
"Iya gapapa, mau makan? Tadi ga sempet ke kantin dulu kan? Sekalian gue kasih liat kantinnya" ajak Briyant
"Boleh kak, ayo" mereka berduapun melangkah pergi menuju kantin.

"Lo kok tadi ga ngajak si comel si ga?" Tanya Rizal dengan wajah ditekuk
"Eh, dia itu lagi muter sekolah ama si briyant. Enak aja gue dituduh mengucilkan Melian" protes Arga
"Briyant anak kelas 12?" Pertanyaan Rangga pun di balas anggukan oleh Arga "gue kira, elo yang bakal nemenin dia keliling Tha" Dentha menghela nafasnya pelan

"Gue males, lagi pula dia harus punya temen baru kan" ucap Dentha seolah ia tak peduli Melian pergi dengan siapapun, padahal dari dalam hati ia sudah mengancam dan menyumpah serapahi Briyant yang menjabat sebagai kakak kelasnya itu jika berani macam macam dengan Melian.

"Denthaaaaaaa" mendengar suara itu Dentha langsung memutar bola matanya malas "kamu kok tumben ke kantin depan, biasanya ke warung belakang" gadis yang baru saja datang langsung saja memeluk lengan kiri Dentha yang sedang memainkan hp nya "minggir" Dentha benar benar jijik melihat cewek yang tidak tahu malu seperti anak yang sedang memeluk tangannya itu

"Dheaa, si Thatha lagi badmood. Mending lo pergi deh" teman teman Dentha mengernyitkan dahi mereka sembari melihat kearah Alwan. Alwan yang sadar akan tatapan itu langsung menujuk apa yang dilihat Dentha menggunakan dagunya, seketika semua teman Dentha membulatkan mulut mereka.

"Hai Dentha" sapa Melian yang mendekat kearah meja makan Dentha dan teman temannya diikuti oleh Briyant disamping Melian

"Heh, lo siapanya Dentha ga usah sok kenal deh." Sinis Dhea "anak baru belagu amat"

"Oh hai , aku Melian temannya Dentha" Melian tersenyum kearah Dhea dan mengulurkan tangannya.

"Ppfftt... temen? Mana mau Dentha temenan sama cewek kaya lo"

"Makan Mel" tiba tiba saja Dentha memberikan sepiring siomay nya pada Melian "cobain deh, ini namanya siomay" Tanpa basa basi Dentha langsung menyuapi Melian yang membuat seluruh kantin melongo tak percaya "enak?" Tanya Dentha yang di balas oleh anggukan dan wajah memerah dari Melian

"Denthaaaa kok kamu nyuapin bocah kaya dia si? Eh lo kere apa gimana? Bisa beli makanan sendiri kan? Beli sana. Kaya orang ga mampu aja" ledek Dhea

"Kere? Apa itu?" Tanya Melian
"Miskin, Melian " jelas Briyant
"Here we go" gumam Dentha yang masih bisa di dengar oleh teman temannya itu

"Miskin? Iya sih aku di USA juga dibilang miskin..." mendengar hal itu Dhea menyunggingkan semnyuman miringnya "soalnya papaku cuma punya 5 perusahaan dan aku cuma disuruh megang cabang yang ada di paris, terus mereka juga bilang aku miskin karna brand busana mamaku collab dengan merek prada dan louis voution dan modelnya cuma gigi hadid" terang Melian polos dan membuat orang yang mendengar itu melongo

"Lo mau pamer?" Ucap Dhea tak terima
"Lo pergi apa gue tendang?" Ancam Dentha yang membuat Dhea langsung pergi "lo ngapain masih disini?" Briyant yang ditatap tajam oleh Dentha merasa di usir

"Yang sopan sama kakak kelas Dentha" tegur Briyant

"Ok, lo bisa pergi dari sini karna lo udah gue usir" ucap Dentha dengan nada yang sopan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dentha & MelianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang