"Tentu saja sempurna, dia istriku." Lan Xichen bersidekap didepan Nie Mingjue, Lan Wangji, dan Song Lan. "A-Yin yang paling menawan dari semuanya."
"Hmp, tentu saja kau akan berucap seperti itu. Setiap suami pasti akan mengatakan istrinya lah yang sempurna." Nie Mingjue menghirup teh yang ada didepannya, "akupun juga akan mengatakan jika A-Sang begitu sempurna."
"Tapi dage, kau tidak bisa bercinta dengan adikmu." Krak, cangkir teh yang dipegang Nie Mingjue retak.
"A-ahahaha, Nie Gongzhu mohon bersabar." Song Lan mencoba menenangkan Nie Mingjue, "Lan Gongzhu, aku mengerti jika istrimu begitu sempurna. Tapi bagiku, Xiao Xingchen juga sempurna, ia begitu sopan dan baik hati."
Lan Xichen menatap erat kearah Song Lan, yang ditatap menggarukkan kepalanya yang tidak gatal, sedikit takut dengan yang akan dikatakan Lan Xichen.
"Xingchen Gongzhu pun mengatakan hal begitu juga padaku saat kami bertemu di kota Caiyi."
"Benarkah? Xiao Xingchen mengatakan aku juga sempurna?"
Lan Xichen tersenyum, "bukan kau, tapi Xue Yang Gongzhi."
Nie Mingjue meremas pinggiran meja menahan tawa. "Apa yang kau harapkan jika kalian berbagi istri? Lan er, bagaimana denganmu?"
Lan Wangji yang daritadi hanya menunduk terdiam menegakkan kepalanya menatap Nie Mingjue yang kembali menyesap teh dari cangkir yang retak tadi.
"Wei Ying, sempurna." Nie Mingjue dan Song Lan otomatis menatap kearah Lan Xichen, menunggu reaksinya terhadap istri adiknya.
"Yah, apa yang diharapkan dari duo uke Yunmeng. Mereka selalu sempurna." Lan Xichen melipat kedua tangannya di dada sambil tersenyum bangga, disebelahnya Lan Wangji mengangguk-anggukkan kepala, setuju.
Pilih kasih!
Ada apa dengan Lan Xichen hari ini? Perkataannya sangat pedas, sepedas sup lv. 1000 buatan Wei Wuxian.
"... Xichen, sepertinya ada sesuatu yang membuatnya kesal." Nie Mingjue melakukan kontak mata dengan Lan Wangji, meminta penjelasan.
Lan Wangji terdiam, lalu melirik Lan Xichen yang entah sejak kapan terlungkup diatas meja sambil berkata, 'Wanyin-ku tercinta.' berulang-ulang.
Lan Xichen... Mabuk.
"Sebenarnya..."
Kejadiannya terjadi kemarin, saat Jiang Cheng pergi ke kota Caiyi sendirian untuk membeli bahan makan malam. Saat sedang berada disalah satu stand, tiba-tiba pundaknya di tepuk, dan orang yang menepuk langsung bercerita panjang lebar tanpa memastikan siapa orang yang ia ajak bicara.
"Astaga Jin-furen, kau tau. Siang tadi suami adikmu memeluk adik suami-mu si Guangyao itu. Terus, waktu mereka pelukan juga seperti di drama-drama romantis itu, saling tatap-tatap lama gitu. Dasar ya, suami mata keranjang. Setelah tau Guangyao menjadi janda, tiap seme gatel pada menempel. Aku kira Lan Gongzhu orang yang berbeda, ternyata sama saja. Padahal adikmu itu kurang apa? Tapi, mungkin karena adikmu pemarah, galak dan sinisan pasti deh Lan Gongzhu jadi tertarik pada Guangyao yang sempurna begitu. Benarkan Ji-" orang tadi berhenti bicara, saat Jiang Cheng membalikkan badannya dan tersenyum sadis kearahnya.
"Terimakasih atas beritanya." Orang tadi mundur takut-takut, ia tidak mengira jika Jiang Cheng mengganti tatanan rambutnya yang biasanya dicempol menjadi terurai, bahkan bentuk tubuhnya tertutupi karena memakai jubah Gusu yang entah kenapa kebesaran ditubuhnya sehingga dari belakang ia terlihat seperti Jiang Yanli.
"I-iya. W-wah sudah malam. Saya permisi Jiang Gongzhu!"
...
"Setelah itu Jiang Wanyin pulang ke Gusu dan mengamuk menggunakan Zidian di Hanshi. Lalu Xiongzhan diusir."
Nie Mingjue dan Song Lan speechless.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ku juga bingung kenapa lebih demen ama Jiang Cheng... 😅 Tapi keknya emang ku demen ama yang tsundere, terbukti dengan ku juga ngebucinama Mu Qing.
Skuyy, kali aja ada pembaca yang mau nyaranin tokoh tsundere parah gak ketolong kayak Jiang Cheng ato Mu Qing. 😘😘
Oiya, pengetikan ini dibantu ama CyH_xx yang ngasih ide pas lagi kena WB. Makasih Cyntaaah.