Jiang Cheng berdiri terdiam didepan pintu ruang tamu rumahnya bersama sang anak, Lan Jingyi.
Ia yang baru saja datang dari menjemput anak semata wayangnya dari taman kanak-kanak malah melihat sang suami, Lan Xichen tersenyum kikuk kepadanya, dan disebelahnya ada seorang pria muda yang tersenyum kearahnya sambil mengelus pelan perutnya yang menonjol.
"... Jadi sayang, kenalkan dia Jin Guangyao. Itu-" Lan Xichen mengusap belakang lehernya, beberapa kali meneguk air ludahnya sendiri. "Ia sedang hamil anakku."
"Halo, aku kekasih Lan Xichen. Salam kenal." Pria muda tadi berdiri perlahan dibantu oleh Lan Xichen yang berbisik untuk pelan-pelan kepadanya. "Kau Jiang Wanyin bukan, kita pernah satu sekolah dulu? Setelah ini aku harap kita bisa akrab sebagai sesama istri dari Lan Xichen. Ah, mungkin kau akan menjadi mantan istri kemudian hari." Bisiknya pada Jiang Cheng.
Jiang Cheng diam sebelum kemudian menghela napas panjang. "Aku ingat kau, kau Jin Guangyao yang 5 bulan lalu bercerai dari pengusaha Moling karena kabarnya kalian melakukan penggelapan dan pencucian uang, benar?"
Lan Xichen gelagapan saat melihat Jin Guangyao yang menunduk dan tubuh yang bergetar, "S-sayang, kau tidak boleh berkata begitu. A-Yao tidak mungkin melakukan itu, itu salah mantan suaminya."
Jiang Cheng menatap tajam Lan Xichen, tangannya terlipat didada. "Tentu saja kau membelanya, dia cinta pertamamu bukan. Kau sering bercerita begitu padaku setiap jam makan siang saat kita berkuliah. Yang tidak habis aku pikir, kau kembali padanya setelah ia menghianatimu dan memilih menikah dengan 'tuan muda' Moling Su." Penekanan pada kata Tuan Muda.
"Itu karena aku terpaksa, pada waktu itu Lan Xichen sedang fokus pada beasiswanya dan aku tidak mungkin mengganggunya. Setelah itu tiba-tiba Su She datang melamarku dan orang tuaku memaksaku untuk menerimanya. Aku masih mencintai Lan Xichen sampai kapanpun." Jin Guangyao terisak pelan, Lan Xichen perlahan mengusap punggungnya.
Jiang Cheng memutar kedua bola matanya, lalu menarik tangan Jingyi dan berjalan menuju kamar, "Ayo A-Yi, ganti pakaian setelah itu istirahat." Jiang Cheng menatap tajam dua orang yang masih berdiri bersebelahan, "kita lanjutkan saat Jingyi tidur."
•
•
•Jiang Cheng mengusap pelan kepala Jingyi, dan tangan yang lain mengetik balasan ucapan selamat ulang tahun dari teman-temannya.
Yap, hari ini ulangtahunnya, dan suaminya malah memberi kejutan tidak terduga.
Setelah selesai, Jiang Cheng menyenderkan tubuhnya dikepala kasur. Pikirannya melayang saat ia masih bersekolah.
Ia dan Jin Guangyao satu sekolah namun beda kelas disebuah SMA daerah dan Lan Xichen adalah senior mereka. Tidak banyak hal istimewa terjadi disekolahnya selain ia mendengar tentang Lan Xichen dan Jin Guangyao pacaran setelah itu mereka putus karena Jin Guangyao lebih memilih Su She, anak pengusaha yang baru saja terkenal.
Yah maklum kalau Jin Guangyao memilih Su She yang anak orang kaya daripada Lan Xichen yang hanya anak petani yang mengandalkan beasiswa.
3 tahun kemudian, Jiang Cheng bertemu lagi dengan Lan Xichen di Universitas. Dari sana mereka mulai dekat, dari awal Lan Xichen yang curhat padanya tentang perselingkuhan Jin Guangyao serta keinginannya untuk jadi kaya raya supaya bisa pamer pada Jin Guangyao.
Saat itu Jiang Cheng ingat, dia tertawa mendengarnya dan saat itu pula tetiba Lan Xichen menarik kedua tangannya dan meminta dia jadi pacarnya.
Tidak lama setelah Lan Xichen lulus ia melamar Jiang Cheng dan mereka menikah, setelah itu Lan Xichen diterima disebuah perusahaan besar dan menjadi karyawan disana. Mereka memiliki seorang anak cowo imut dan bisa membeli sebuah rumah mewah dan mobil mewah kemudian.