"A-Yin."
"Wanyin."
"Sayangku."
Ctak-
"Cintaku."
Ctak- Ctak-
"Belahan ji-" Lan Xichen tiba-tiba menghindar kesamping saat sebuah benda melayang cepat kearahnya. "Nice Control."
Jiang Cheng menatap Lan Xichen kesal, kekasihnya seharian ini mengikutinya kemanapun ia menuju.
Kelas.
Kantin.
Lapangan memanah.
Bahkan toilet.
Dan sekarang Jiang Cheng sedang mengerjakan tugas di perpus, Lan Xichen duduk manis bertumpu tangan didepannya. Memanggilnya manja dan mengganggu tugasnya.
Jiang Cheng mungkin tidak akan kesal jika tugasnya itu dari Guru Xiao Xingchen, jika siswanya tidak menyelesaikan tugas ia akan maklum, bahkan memberikan permen yang banyak hingga kau sakit gigi.
Tapi tugas yang dikerjakan oleh Jiang Cheng berasal dari paman sang kekasih, Lan Qiren. Guru perjaka tua paling galak seantero SMA Gusu.
Tugas tidak selesai? Siap-siap tugasnya menikah dan memiliki anak-cucu 7 turunan.
"Bukankah sebentar lagi kau akan mengadakan rapat osis? Apa kata anggota osis, jika ketua mereka sibuk membuntuti seseorang?"
Lan Xichen tersenyum lebar, "Yah, mereka akan iri padaku karena aku bisa mengikuti makhluk paling cantik sepertimu." Plak-, tempat pensil Jiang Cheng menimpuk wajah tampan Lan Xichen.
"Hentikan kata-kata menjijikanmu itu!"
"A-Cheng, apa kau lupa hari ini hari apa?" Lan Xichen menatap serius Jiang Cheng. Jiang Cheng menelan ludah gugup.
"H-hari kamis." Jawab Jiang Cheng takut. Apa iya melupakan sesuatu? Apa ada tugas yang deadlinenya hari ini?
"Bukan-" Lan Xichen menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil berdekap tangan. "Ini bukanlah hari kamis."
"L-lalu?"
"Ini adalah hari dimana aku akan mencintaimu selalu dan seterusnya~" dikedipkan genit mata kirinya kearah Jiang Cheng yang terpaku dikursinya.
Tiba-tiba Jiang Cheng berdiri lalu membereskan barang-barangnya.
"Sayang?"
"Memang seharusnya aku menerima pernyataan cinta dari Senior Nie Mingjue, daripada orang gila sepertimu!" Ucap Jiang Cheng sadis sambil berlalu meninggalkan Lan Xichen.
"Aku gila karenamu A-Cheeeeeeeng. Sayaaaang!!"
End.