22 "Malam Panjang"

1K 81 0
                                    

Vote,Vote Strike a Vote and Vote..

Terimakasih yang Sudah Vote ⭐

Selamat Membaca 😉..

















.
.
.
.
.

"Eoh?kok panas?Eonni kaya nya Jiyeon Demam.."

"Yang bener Wen?" Irene meletakkan punggung tangan nya di kening dan leher Jiyeon "Omo..Panas banget Wen"

"Mian Wen aku tidak punya obat penurun panas untuk anak kecil"

"Gak papa Eonni,aku akan langsung pulang sekalian mampir ke apotek beli obat"

"Yaudah hati hati Yah Wen,di kompres pake air hangat jangan di tutupin pake yang tebal kalau panas banget nanti bisa kejang" mendengar itu Wendy semakin takut dan Panik.

"Aku pamit,lain kali Eonni yang main ke rumah ku yah"

"Oke Wen,Semoga Jiyeon cepat Sembuh"

"Makasih Eonni,dahh" pamit Wendy mulai melangkah keluar dari rumah.

Cuaca tidak mendukung Sore itu langit sudah gelap,dengan cepat Wendy mendudukan Jiyeon di kursi depan setelah memasangkan seat belt nya Wendy langsung mulai tancap gas.

Suasana menjadi sangat berbeda dari saat mereka berangkat Jiyeon terlihat masih semangat Bernyanyi bahkan menari kecil tapi sepulang nya Sekarang Jiyeon hanya menutup mata nya tidak bicara sedikit pun.

Di pertengahan jalan Hujan mulai turun,Wendy tidak peduli dengan air yang turun dari langit itu,ia keluar dari mobil dan berlari menuju apotek untuk membeli obat penurun panas. Penjaga apotek sudah mewanti wanti agar obat diberikan di saat suhu anak sedikit menurun terlalu berbahaya kalau langsung di kasih obat penurun panas di saat tubuh benar benar di atas Suhu rata rata.

Wendy kembali ke dalam mobil,tubuh nya sedikit basah beruntung jarak apotek tidak terlalu jauh dari mobil nya,Wendy melihat ke arah Jiyeon yang masih enggan membuka mata nya Wendy mengusap wajah Jiyeon yang memerah karena Hawa Panas di tubuh nya.

"Eottokhae?aku harus menelpon Yoongi Oppa" Wendy meraih ponsel nya berusaha menelpon Suami tapi nihil selain Sinyal yang buruk karena cuaca tidak mendukung juga tidak ada tanda tanda panggilan akan di angkat.

"Haishh.. Sial!" Gerutu Wendy menaruh ponsel nya ke dalam tas lalu ia kembali tancap gas menuju rumah.

Wendy sedikit panik ini pertama kali bagi nya sebagai seorang ibu yang harus mengurus seorang anak kecil yang sedang demam.

Setiba di rumah Wendy segera menggendong membawa Jiyeon ke dalam kamar,bukan kamar Jiyeon melainkan kamar tidur Wendy.

Wendy menidurkan Jiyeon di atas kasur king size nya.

Ia keluar dari kamar berlari kecil menuruni tangga Menuju dapur,Tidak beruntung di rumah sudah Sepi seperti nya duo ahjuma sudah pulang,Belum lagi Seulgi,Jimin dan Ahjuma Bora tidak ada di tempat.

Wendy kembali ke kamar nya membawa wadah berisi air hangat dan handuk kecil.

Wendy meletakkan wadah dan handuk itu di atas nakas ia baru sadar lupa melepas sepatu Jiyeon,Ia membuka sepatu Jiyeon bisa di rasakan kaki nya pun panas,Sungguh melihat anak kecil itu merasa sakit membuat hati nya ikut sedih.

Wendy duduk di tepi kasur ia memulai meng kompres di beberapa bagian tubuh Jiyeon seperti di dahi,leher dan ketiak nya.

Sudah melakukan kompres panas nya belum juga turun,Wendy menggigit jari nya merasa panik,bingung dan Frustasi belum lagi Hujan di luar semakin lebat di saat seperti ini ia sangat membutuhkan keberadaan Sang Suami.

MY GIRLS (Wenga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang