[BL] Accompany by A Fool to do Farming [END]

Chapter 16

Tanda

Cuaca di desa Zhao Jia dingin di musim dingin dan panas di musim panas, jadi bahkan mengenakan pakaian pendek sangat panas, belum lagi Zhong Ziqi dan Zhao Ning berada di dekat api, jadi wajah mereka berkeringat seperti hujan. Tapi tidak ada waktu untuk menghapusnya.

Zhao Zheng'an kembali dari mengumpulkan uang dan berdiri di samping istrinya seperti biasa, tepat pada waktunya untuk melihat setetes keringat disinari matahari dalam lipatan. Dia mengerutkan bibirnya dengan sedih, matanya melihat sekeliling, lalu dia mengambil lengan bajunya untuk menyekanya di dahi Zhong Ziqi dengan hati-hati, seperti menyeka harta berharga.

Zhong Ziqi tidak perlu melihat ke atas untuk mengetahui siapa itu. Wajah tampannya tanpa sadar terangkat menjadi senyuman.

Zhao Ning sangat dekat dengan mereka sehingga dia tidak bisa menahan tawa, "Kamu sangat jatuh cinta. Aku sangat iri!"

Lidah beracun Zhong Ziqi kemudian membalas, "Jangan khawatir! Kamu tidak perlu iri dalam waktu dekat."

Zhao Ning diam tiba-tiba. Tahun ini, dia sudah di usia pernikahan yang enam belas tahun dan akan sulit untuk menemukan satu di usia yang lebih tua. Jadi baru-baru ini, Amu-nya mulai mencari seseorang untuknya.

Zhao Sheng menyaksikan adegan itu dalam diam, matanya berkedip karena tawa, adiknya tidak pernah bisa memenangkan Qi Ge'er dalam berbicara. Di masa lalu, Qi Ge'er pendiam dan tidak suka berbicara. Adik laki-lakinya selalu menjadi orang yang mengoceh tanpa henti. Kadang-kadang, Qi Ge'er akan mengatakan beberapa kata tajam ketika dia marah, membuat adiknya terdiam. Qi Ge'er sekarang jauh lebih ceria dari sebelumnya, setiap kali dia berbicara, Zhao Ning tidak dapat memanfaatkannya.

Karena semakin panas dan semakin panas, semakin banyak orang yang datang, oleh karena itu mereka tidak bisa muat di kios kecilnya. Paman Song tidak keberatan orang datang untuk duduk di warungnya karena mereka akrab dan saling menguntungkan satu sama lain. Di sisi lain, dia tidak mengenal baik pemilik kios lainnya, meskipun mereka semua menunjukkan kebaikan kepadanya, dia tidak ingin mengemis.

Hanya saja semakin banyak orang di sini, mereka memadati jalan. Apa yang harus dilakukan? Zhong Ziqi memandang dengan cemas, bertanya-tanya apakah ada yang bisa dia lakukan untuk meredakan situasi.

Ketika matanya yang sedih secara tidak sengaja menyapu Zhao Zheng'an yang berjalan kembali dengan mangkuk kosong, matanya tiba-tiba menyala. Dia berbicara dengan tenang kepada Zhao Sheng, hanya untuk melihat Zhao Sheng menatapnya dengan sangat bingung dan berjalan pergi.

Zhong Ziqi berdeham dan berteriak keras, "Semuanya, paman, Amu, seperti yang kamu lihat, kios-ku terlalu kecil. Dengan orang-orang yang berkerumun, itu benar-benar memengaruhi kamu untuk memakan makananmu. Mulai sekarang, kamu dapat membawa mie dan mangkuk bersamamu untuk tujuh wen sambil memakannya di mana pun kamu suka. Tapi jangan khawatir, keduanya adalah deposit untuk mangkuk. Jika kamu mengembalikan mangkuk, kami akan mengembalikan uangmu. Jika kamu tidak mengembalikan mangkuk, uangnya untuk mangkuk. Bagaimana menurutmu?" Mangkuk awalnya masing-masing dua wen, jadi Zhong Ziqi tidak menaikkan harganya.

Ini adalah pertama kalinya mereka melihat cara berbisnis seperti ini, ketika mereka memikirkannya, itu tidak merugikan mereka, jadi mereka menyetujuinya. Sulit untuk menanggung bagi mereka untuk menjejalkan juga.

Dalam waktu singkat, Zhao Sheng, yang telah keluar, kembali, secara mengejutkan memegang batu tinta kecil dengan kuas di dalamnya, berisi tinta hitam. Ternyata Zhao Sheng keluar untuk meminjam kuas dan tinta dari rumah Paman Huang seperti yang diperintahkan oleh Zhong Ziqi.

Zhong Ziqi mengambil kuas dan berkata kepada orang banyak yang terkejut sambil tersenyum, "Aku memiliki total tiga puluh mangkuk di sini. Untuk mencegah orang menggunakan mangkuk mereka sendiri sebagai barang palsu, aku harus menandai semua mangkuk. Bahkan jika seseorang meniru milikku, aku akan tetap mengenalinya. Ini juga merupakan jaminan untuk semua orang, aku harap kamu mengerti."