(P) Hidup Itu Cinta

38 4 3
                                    

Call me 'ibu' ya bro

Hidup itu cinta.
Mulailah kehidupan dengan cinta, agar dapat kematian juga beriring dengan cinta.

☁️☁️☁️

Ibuku pergi setelah melahirkan aku, katanya. Jelas, wajah ibu seperti apa? Aku tidak tahu.

Ayahku dibalik jeruji besi. Kasus KDRT serta pembunuhan sesama napi membuat ayahku divonis hukuman seumur hidup, semenjak aku kelas dua SD.

Dulu, aku tidak faham. Mengapa ayahku tidur bersama pak polisi? Kufikir polisi itu jahat, ternyata baik. Mau berbagi rumah.

Hiduplah dengan cinta.
Ibuku baik, berakhir dengan baik.
Ayahku tidak baik, maka akan berakhir dengan tidak baik.

Semenjak Ayah pindah rumah, aku bersama kakek. Kakek siapa akupun tidak tahu. Yang pasti kakek sangat baik. Bahkan ketika..

" Kek, maaf. Aku hamil "

" Astaghfirullah, kok bisa? sama siapa nduk? gak apa-apa.. segera menikah ya "

Sebaik itu kakek-ku.

Tapi sekarang tinggal lah kenangan.
Kakek benar-benar pergi setelah menikahkan ku dengan pacar ku.

Iya. Pacar. Dia baik. Sayang sekali cita-cita ku kandas saat bersamanya.

Aku menyisir rambutku yang pendek seleher. Aku tidak punya poni, hanya belah tengah dengan warna hitam yang pekat. Sesederhana itu rambutku.

Aku menghadap cermin yang setiap aku sedih selalu menjadi tempat berkeluh. Aku menyisirnya pelan. Kanan dan kiri hingga rapi mengembang.

Aku menunduk. Menatap perut rata ku yang saat ini berisikan nyawa. Aku memegang dan aku tersenyum.

Aku tahu aku salah.
Aku frustasi dengan semuanya.

Tapi bayi ini akan kujamin lahir tidak menjadi seperti ku. Tidak bertemu ibu dan berpisah dengan ayah.

Aku dan..
Pacarku. huft
Suamiku,
akan menjadikan bayi ini sebagai anak yang paling beruntung.

Salam terdengar, sebut saja ia masih pacarku datang membuka pintu kontrakan ini.

Ia tersenyum, manis sekali.
Ia bawa satu porsi ketoprak kesukaan ku dari hasil ngojek online seharian.

Pacarku bukan anak broken home, sayangnya ibunya pergi duluan sama seperti ibuku. Ayah mertua ku pun masih ada, sekarang tinggal bersama kakak ipar ku, alias kakak nya pacarku.

Pacarku bukan orang yang miskin seperti ku, hehe.
Melainkan hidupnya sangat sederhana.
Ya..kelas menengah kebawah rata-rata Indonesia.

Dia tampan, aku suka.
Lebih lagi, dia kakak kelas. Satu tahun diatasku.

Ia mendekat, ah ternyata mencium keningku. Terimakasih.

Ia menatap cermin sama sepertiku. Menaruh dagu nya diatas puncak kepalaku. Kami tersenyum.

Salam kenal dari kami,
Anindya,
Mavin,
Dan bayi mungil diperutku.


































Halo,
Jalur apani??

Aku bilang bakal banyak air mata, siapin ember!!

iya romantic nya ada kok, tenang-tenang.

Oke,
salam Cintah seliaghn ❤️

RAMBUT PENDEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang