Follow dulu baru baca!
Happy reading ♥️
****
"Ibu, kenapa aku terlahir buriq?"
"Tidak, sayang. Kamu hanya kurang cantik."
"Ibu!"
"Hehe, bercanda. Apa kamu tahu, kecantikan seseorang tidak dinilai bagaimana fisiknya, tetapi dari hatinya."
"Setidaknya ada satu hal yang membuatku heran. Bukannya ibu pemilik salon. Ibu bisa merubah gadis lain menjadi cantik, kenapa aku tidak bisa?"
"Karena kamu masih berusia 16 tahun."
"Lantas, di mana letak kesalahannya? Semua gadis diusiaku bahkan sudah mengenal berbagai jenis skincare. Kenapa aku tidak?"
"Pokoknya, sebelum kamu berusia 18 tahun, kamu tidak boleh mengenakan apapun kecuali bedak tabur yang sudah menjadi rutinitasmu sejak kecil."
"Tapi itu bedak bayi ibu, sekarang aku sudah dewasa!"
"Tidak, bagi ibu kamu masih anak kecil. Nanti kulitmu bisa saja rusak."
"Bilang saja kalau ibu tidak ingin melihatku cantik dimata orang 'kan?"
"Tidak, sayang. Ibu melakukan ini justru karena ibu sayang padamu."
****
Terlihat seorang gadis berusia enam belas tahun sedang berada di muara pintu kantin, dia terdiam di sana, menatap ke arah sekelilingnya yang nampak ramai. Namun, dia adalah satu-satunya murid SMA Kusuma Bangsa yang memakai pakaian berbeda. Rok abu-abu yang pajang sampai melebihi lutut dan kemeja putih yang menutupi lengan.
Ini adalah hari pertamanya sekolah di sini, ini adalah momen baru di dalam hidupnya. Karena seragamnya lain dari yang lain, dia nampak ragu-ragu untuk meneruskan langkahnya. Tapi dia juga perlu makanan untuk menganjal perutnya.
Namanya Wilda Seftiana, di sekolah lamanya dia mendapatkan julukan 'Kutukan Wajah' hanya karena parasnya di bawah standar. Di mana dia tak terlihat cantik apalagi menarik. Sudah banyak hinaan dan caci maki yang ditunjukkan untuk dirinya. Entah apa yang dia lakukan selama ini hingga dia mendapatkan julukan itu. Mata-mata yang yang menatapnya sinis dan ejekan orang lain, itu sudah menjadi hal biasa di dalam dirinya.
Mungkin kamu tidak tahu itu jika terlahir good looking. Pujian-pujian yang selalu datang padamu walaupun kamu melakukan kesalahan sebesar apapun. Akan ada satu orang atau lebih dari itu yang siap pasang badan untuk membelahmu. Tetapi bagaimana dengan sosok seperti Wilda? Kalau bukan dirinya, mungkin Tuhan yang akan membelanya.
Dia tidak melakukan kesalahan saja, bisa menjadi bahan bullyan habis-habisan. Lalu bagaimana jika dia mencintai seseorang? Mungkin itu adalah hal mustahil atau memalukan. Baru mendengarnya saja, itu bisa diangap hal candaan. Terkadang hidup memang kejam dengan mereka yang terlahir tidak cantik.
Wilda menggelengkan kepalanya, setidaknya ini bukan sekolah lamanya, jadi dia tak perlu berfikir puluhan kali hanya untuk menampakan wujudnya. Tak ada yang mengenalnya di sini, itu akan menjadi hal baik.
Baru beberapa langkah, tiba-tiba sorot mata tajam mengarah ke arah dirinya. Dia melihat itu, tetapi lebih baik jika dia mencoba untuk tidak peduli. Dia mengantri makanan, sudah beberapa menit berlalu, kemudian ada seseorang yang menyerobot antriannya hingga tubuhnya terdorong ke luar. Laki-laki itu menatap Wilda tanpa rasa bersalah. Lantas tersenyum sinis melihat gadis yang katanya aneh, memakai kaca mata, gigi behel, berkulit hitam dan penuh jerawat di pipinya. Baru kali ini, dia melihat sosok yang paling mengerikan disepanjang hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Favorit Senior
Teen FictionIni kisah perjalanan hidup Wilda Seftiana yang mengalami kehidupan sulit akibat memiliki wajah yang kurang bagus. Dia mendapatkan julukan 'pemilik wajah kutukan atau kutukan wajah.' "Ibu, kenapa aku terlahir buriq?" "Tidak, sayang. Kamu hanya kuran...