Bab 2

5 2 0
                                    

Juli, 2012

Sherina bangun pagi seperti biasanya, setelah berberes dia memasak lauk untuk keluarganya dan makan lebih dulu. Sebelum berangkat, dia masuk kekamar kedua orangtuanya dan mencium dahi mereka yang masih tertidur pulas karna begadang, guna pamit.
Sherina berjalan santai sambil menghirup udara pagi. tak banyak orang ditemuinya karena masih pukul 05.30.
Sesampainya di sekolah dia langsung menuju kelas barunya dan mengambil bangku di sebelah kaca yang menghadap kelas seberang.

Sebuah chat masuk dan dia tersenyum setelah membacanya. Dia bergegas menuju tempat biasa dan tak sadar menabrak seorang murid baru.
“maaf maaf” sesalnya tanpa melihat siapa yang ditabraknya, sedangkan orang itu hanya menatap datar sherina yang tengah terburu buru. Tak lama kemudian dia tersadar akibat pukulan pelan dipundaknya, “ngapa lo bengong ditengah jalan?” heran temannya

=======

Sherina berjalan mengendap endap,
“dor” kejutnya.
targetnya terperanjat kaget, dengan cepat menarik sherina dan menggelitiki nya
“tumben cepat datang?” kepo sherina
“aku kan mau liat pacar aku yang cantik. Rindu” manja cowo itu. Sherina hanya tertawa menanggapi gombalan pacar nya itu
“jadi gimana?” tanya cowo itu sambil menaikkan alisnya
“kan aku dah bilang kemaren ga bisa ikut bareng yang lainnya” heran sherina
“is, masa tiap ada acara kamu ga ikut?”
“malas ah, lagian aku sibuk” elak sherina
“sibuk apa sih cantik?”
“ya-
“hai, kemaren acara nya keren. Lo cantik banget di pesta” sapa milan pada grace yang tengah lewat didepan mereka
“eh, kamu bilang apa tadi sayang?” tanya milan
“ga jadi. Kenapa ga lanjut ngobrol sama grace?”
“kamu cemburu?” goda milan
“ya siapa juga yang ga cemburu? Masa kamu lagi gandeng aku, terus muji cewe lain?”
“ya maaf. Kamu tau kan aku-
“famous? Ya tau kok. Tau banget malah. Kamu keterlaluan banget ya milan. Aku pikir kamu bakal berubah, tapi nyatanya semua sama sejak 1 tahun yang lalu” bentak sherina. Dengan sedikit berlari dia kembali ke kelas dan tak sadar sekali lagi menabrak orang.

“lo kayanya hobi banget nabrak orang” sindirnya
“maaf” ucap sherina sambil menatap orang itu dengan mata sembab. Orang itu sedikit terkejut melihat perubahan mood cewe didepannya.
“jelek banget muka lo” jujurnya seraya menyodorkan sapu tangan.
Sherina yang kesal mengambil kasar sapu tangan itu tanpa berkata apapun dan pergi
Cowo tadi tanpa sadar sedikit tersenyum, “sherina gita” ingatnya

Sampai di kelas, helen dan Kristine mendatangi sherina yang terlihat murung .
“nape lagi sih lu?” heran helen
“gpp”
Mendengar jawaban itu, Kristine menatap tajam sherina, “kita bukan cowo” ingatkannya
“milan lagi?” tanya helen
Sherina mengangguk pelan
“mau gue tikam aja ga?” tawar Kristine
“hei, lo pikir apaan? Babi?”
Dan mereka bertiga pun tertawa
Jenni yang baru saja masuk kelas terheran merlihat ketiga temannya itu, ‘masih pagi juga ni bertiga’ batinnya

"ayo duduk semuanya. kita belajar dari halaman 07 bagian A"
"bu, masih juga hari pertama" sungut Kristine
"tidak ada bedanya hari pertama, kedua, terakhir, kalian tetap aja malas belajar. buka buku nya cepat" perintah bu Susan
dan dengan tidak semangat mereka memulai pelajaran.

saat jam istirahat pertama, seorang cowo mendatangi sherina dan menyodorkan telapak tangan nya. Berbeda dengan sherina menatap heran cowo itu, teman temannya malah heboh menggodanya
“kenapa?” tanya sherina
“kembaliin”
“ap-
“kembaliin hati adek kak” potong cheril temannya
“waduh kak sherina sekarang mainnya brondong ya”
“pake pelet apa lu bisa dapat brondong gini?”
Dan masih banyak lagi godaan absurd temannya

Sherina pun menarik tangan adik kelas nya menjauh dari teman sekelasnya yang semakin menggila.
“minta apa?”
“sapu tangan”
“oh, bilang dari tadi napa”
Sherina pun menyodorkan sapu tangan yang diberikan cowo tadi padanya
“jorok” kata cowo tadi melihat sapu tangannya
Sherina yang geram menarik kembali dan mengkantungi sapu tangan itu, “ntar gue cuci. Lebay lo”
Mereka terdiam beberapa menit
“mau sampe kapan?”
“ha?”
“tangan lo”
Sherina yang tak sadar daritadi menggenggam tangan adik kelas nya itu menghempaskan tautan mereka dan terdengar suara teriakan dari belakangnya, CIEEEEEE

Cowo yang tak sherina tau namanya itu, kembali ke kelas meninggalkan nya yang terbengong.
“kampret, malah ditinggal gue” kesalnya

Tanpa sherina sadari, milan sejak tadi memperhatikan setiap pergerakannya.

To be Continue
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote, komen dan share

The Happy Ending for UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang