Bab 6

2 1 0
                                    

Sesampainya di rumah, Nathan langsung menuju ke kamar dilewatinya Abraham yang hendak mengajak nya untuk makan bersama.
"hah, ternyata om dinand belum bisa maafin gue" ucapnya sambil menatap wajahnya yang basah di cermin
dia memilih untuk istirahat sebentar hingga tak terasa hari sudah gelap. malam nya dia bangun untuk makan terlebih dahulu
'kok sepi?' batinnya setelah berkeliling rumah dan tak mendapati papanya
nathan pun makan dengan suasana hening dan dingin
'aku rindu mama' hela nya menahan air matanya yang ingin jatuh.

selesai makan dan mandi, di ambilnya hp yang mulai tadi bergetar
"10 pesan masuk?" herannya

08×××
woy
bro
gimana?
selamat ga lo?
orangtua lo nanya ga lo kenapa? biar gue yang jelasin
p
p
luka lo parah ga?
kalau iya kita ke klinik sekarang
orang ngechat itu dibalas monyet

lo ga gay kan?

'gue antara terharu sama geli liat ni anak' batin nya
"astaga gue lupa"
di carinya kontak sherina dan langsung menelpon dengan sedikit gelisah. pasalnya dia takut kalau misalnya yang mengangkat telpon adalah ferdinand

'haa..loo' ucap seseorang disebrang dengan suara serak
"sherina.. lo kenapa?!"
'gue cape than'
"cape kenapa sih bunda?" tanya nathan untuk menaikkan mood sherina yang ternyata tak sesuai dengan ekspektasinya.
sherina hanya menangis terus menerus mengabaikan setiap pertanyaan nathan, dan nathan senantiasa menunggu teman masa kecilnya itu hingga tenang kembali
"bisa jelasin ga lo diapain sama om dinand?" tanya nya hati-hati
'than, gue bisa minta tolong ga?'
"iya, bilang aja bakal gue turutin"
'menghilang dari kehidupan gue'
bak tersambar petir, nathan merasa seluruh dunia nya runtuh saat itu. perasaan nya sudah tak enak sejak sherina memanggilnya dengan kata than
'gue ga tau lo dengar gue atau enggak, tapi 1 aja permintaan gue selama pertemanan kita ini, tolong pergi dari kehidupan gue. gue tau lo ga salah, tapi ada banyak alasan yang membuat gue memilih untuk jauh dari lo dan gue harap lo ngerti. makasih atas semua yang dah pernah lo berikan ke gue'
"oke kalau itu mau lo" putus nathan

Setelah percakapan itu selesai, nathan pergi keluar dengan motor nya ke suatu tempat yang biasanya dia kunjungi saat sedih
"ANJING KENAPA LAGI SIHHHH??!!" teriak nya di tengah jalan

Sherina POV
"kamu, jangan berharap untuk bisa ke luar dari tempat ini selagi kamu masih berteman dengan anak itu" ancam ferdinand
"anak itu? dia punya nama pa, Nathan" balas sherina
"APA?!!-
"lagian kenapa sih pa? kenapa sih dengan Nathan? dia salah apa sih sama papa? hanya karna dia masuk penjara, terus aku ga bisa temenan lagi sama dia? dia teman aku dari dulu pa.. PAPA NGERTI GA?" bentak sherina dengan mata berkaca-kaca
"udah kamu ngomong nya?" sindir ferdinand
"kamu bakal malu setelah tau apa sebenarnya yang terjadi" lanjutnya

saat ferdinand ingin pergi, sherina langsung menarik tangan papanya itu dan bertekuk lutut
"pa, bisa ga untuk kali ini aja, maafin nathan. aku minta maaf karna dah bentak papa. tapi, nathan, dia ga salah apa apa. dia masuk penjara karna nolongin aku pa. seumur hidup aku bahkalan berutang budi karna dia nyelamatin aku kemarin waktu william di gebukin sama genk motor pa" mohon sherina sambil menangis
Ferdinand menatap kosong ke depan dan memilih untuk pergi meninggalkan sherina yang masih menangis tanpa lupa mengunci kamar dari luar

sorenya ferdinand kembali untuk membuka kunci kamar, dia banguni nya sherina yang tertidur untuk makan
hanya ada suara sendok dan piring yang berdenting malam itu
sherina yang tak selera makan milih untuk bertanya alasan mengapa papanya sangat membenci nathan
"suatu saat kamu bakal tau" jawab dinand seadanya
mendengar itu sherina pun marah sambil menggebrak meja,
"MAU SAMPAI KAPAN SIH PAPA GINI? GIMANA BISA AKU TAU ALASAN NYA KALAU PAPA GA PERNAH MAU CERITA!!" sherina menggaruk rambutnya frustasi
Ferdinand pun menceritakan segalanya dan cerita itu mukul sherina dengan keras

Selesai makan, dia kembali ke kamar dan mengurung diri. diambilnya hp yang berdering dan langsung diangkatnya
'oke kalau itu mau lo' akhiri pria di ujung sana

'maaf nat, gue bahkan gatau apa yang harus gue lakuin sekarang' batinnya

To be continue
Terimakasih telah membaca
Jangan lupa vote, komen dan share

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Happy Ending for UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang