19. Tanpa Batas Waktu ⌚

248 41 51
                                    

Swatdee🙏🙏

Selamat membaca kisanak🤗🤗

Selamat membaca kisanak🤗🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback.

Gulf berjalan memasuki rumah sakit, menuju ruangan yang ia kenal mati siapa pemiliknya.

Kakinya terasa begitu ringan disetiap langkah meski wajah manisnya terlihat sedikit lelah.

Menghabiskan waktu semalaman bersama Pria asing bernama Lay membuat hatinya sedikit ringan, meskipun bukan menceritakan semua masalahnya, namun pembicaraan didalamnya mampu mengobati sakit dihatinya.

Pembicaraan yang begitu menarik hingga membuat mereka tansp sadar telah menghabiskan waktu berjam-jam berbaring diatas aspal dingin berselimut gelapnya malam.

Remaja itu terkekeh mengingat bagaimana akhirnya mereka ditegur oleh petugas keamanan yang melintas, mengingat mereka tak sengata tertidur ditepi jembatan layaknya seorang gelandangan yang tidak memiliki tempat tinggal.

"Au, Nong Gulf."

Sebuah sapaan menghentikan langkah remaja itu

Gulf menoleh, menatap dua pria berpakaian Dokter yang tengah bergandengan tangan secara bergantian.

"Mencari Dokter Tharn...?" tanya pria bertubuh kecil.

Gulf hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu sakit, Nong...? wajahmu pucat." ia kembali bertanya seraya melangkah mendekat kearah Gulf, tanpa sadar remaja itu mundur selangkah, menghentikan pergerakan pria bertubuh kecil yang ingin menyentuh wajah Gulf.

Bola matanya membulat lebar terkejut dengan reaksi remaja dihadapannya sebelum akhirnya terkekeh "Kamu manis juga lucu." ucapnya menggeram gemas.

Gulf hanya diam tanpa ekpresi, berbeda dengan pria disampingnya yang tersenyum melihat tingkah sang kekasih, mungkin.

"Pharm, sudah waktunya kita pulang heum." ajaknya dengan pelan, menarik perhatian pria bertubuh mungil itu, sebelum akhirnya kembali menolek ke arah Gulf. "Nong, Semangat!" ucapnya dengan tangan kanan terkepal seakan memberi semangat sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan Gulf yang masih terdiam ditempatnya.

Manik matanya tak berhenti menatap kedua pasangan yang terlihat begitu saling melengkapi itu, hingga Dokter Pharm dan sang kekasih hilang dari pandangan matanya.

Sebuah cinta akan begitu indah jika saling melengkapi bukan...?

Apakah cintanya juga akan berakhir demikian...? atau akan terus bertepuk sebelah tangan hingga akhir dari cerita miliknya...?

Bolehkah ia meminta sebuah skenario yang indah diakhir...? atau ia memang harus mengikuti takdir...?

Sekali lagi, Gulf hanya bisa berharap bahwa penulis skenario memberinya jalan terbaik, entah nanti ia akan terus bertahan atau memang benar-benar harus merelakan.

Tanpa Batas Waktu⌚ (TharnGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang