12. Tanpa Batas Waktu ⌚

234 43 47
                                    


Swatdee khaaa🙏🙏

Ayy comeback dimalam minggu inih.

Aah... Padahl mo hanimuun ama chimonperth akutu, lagi ayang-ayangan malah ada yang neror buat up, katae klo kaga up dia bakal berubah jadi voldemort trus datangin ayy.. Aahh... Kan diriku yang imut ramah bergizi ini jadi takuttt😣😣😣

Oke... Ini puuaannjang banget.. So.. Selamat menikmati kepanjangan ini, ech😳😳

Selamat membaca kisanak😘😘

⌚⌚⌚

"Astaga Gulf...!! Dari mana saja kamu..? kenapa tidak bisa dihubungi huh...? Apa yang terjadi..?"

Tharn menghampiri Gulf yang baru saja memasuki rumah. Wajah remaja itu pucat dengan bibir bergetar kedinginan, kemeja putih yang remaja itu kenakan hampir terlihat transparan, melekat pada tubuh dan menggambar lekuk tubuh Gulf yang mulai terbentuk.

Pria tampan itu segera berlari menuju kamarnya, mengambil handuk besar dan menyampirkan nya ketubuh basah Gulf.

"Katakan, apa yang terjadi..? Siapa yang mengantarmu pagi-pagi buta seperti ini huh..?" Tharn kembali bertanya, masih dengan posisi berdiri.

Manik coklat itu menatap Tharn dengan tatapan kecewa, melepas tangan Tharn dipundaknya seraya berjalan melewati pujaan hatinya itu.

Gulf tidak ingin berbicara, ia tak ingin berdebat, ia terlalu lelah.

"Gulf, Berhenti."

Itu bukan permintaan, tapi sebuah perintah dengan suara beratnya, namun Gulf tetap mengabaikan perintah itu. Sungguh ia hanya ingin istirahat.

"GULF..!! BERHENTI DISITU...!" Teriak Tharn marah menggelegar memenuhi ruang tamu.

Remaja itu menghentikan langkah kakinya, menghembuskan napas lelah namun tetap tak berpaling kearah Tharn.

"JAWAB PERTANYAANKU...!! DARI MANA SAJA KAMU HUH...!! SIAPA YANG MENGANTARMU...?"

"Aku lelah, biarkan aku istirahat." sahut Gulf pelan

Lagi, remaja itu mengabaikan pertanyaan penuh amarah yang Tharn lontarkan, lagipula mengapa harus marah...? bukankah ia yang harus marah kepada Tharn karna meninggalkannya begitu saja bersama dengan Lusi..?

Sedangkan Tharn, sebagai seorang pria yang memiliki tingkat kesabaran extra, kali ini ia tak bisa menunggu lagi.

Pria tampan itu menarik lengan Gulf yang hampir memasuki kamarnya, mencengkramnya erat dengan tatapan mata penuh amarah.

"Katakan sekarang juga." ucap Tharn penuh penekanan di setiap katanya.

"Siapa yang mengantamu pulang...? Jangan berbohong kalau dia temanmu, karna aku tidak mengenalnya! dan katakan apa yang terjadi...?" sambungnya

Remaja itu menghempaskan tangan Tharn kasar, tersenyum miring kepada Dokter tampan itu. "Apa yang terjadi...? menurutmu apa...?" Gulf balik bertanya dengan wajah tanpa dosa, segaris senyum kecil mengiasi wajahnya.

Kan...Gulf selalu seperti itu jika diberi pertanyaan, ia akan membaliK pertanyaan itu, seolah selalu menghindar untuk menjawab.

Tharn mengusap kasar wajahnya, berusaha mengatur emosinya yang serasa diluar kendali. "Sekali lagi aku tanya, Siapa dia..? Dan kenapa dia yang mengantarmu pulang pagi-pagi buta huh...!! Apa yang kamu lakukan...?"

Gulf terkekeh mendengar pertanyaan aneh Tharn. "Memangnya apa yang aku lakukan huh...?"

"KALAU BEGITU JAWAB PERTANYAANKU! SIAPA DIA...!!" Tharn seolah kehilangan kendali atas dirinya.

Tanpa Batas Waktu⌚ (TharnGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang