⌚⌚⌚"Pagi Gulf, pagi boys." Sapa Tharn pada Gulf dan ketiga anak Irene, Fiat dan sikembar.
"Pagi Uncle Than." Sahut sikembar begitu antusias dengan suara cadelnya. Meskipun usia mereka sudah menginjak 8 tahun, namun terkadang suara mereka terdengar cadel.
Sedangkan Gulf hanya menatap sekilas sebelum kembali melanjutkan sarapannya ditemani sebuah buku ditangan kirinya tanpa perlu repot menjawab sapaan yang Tharn berikan.
"Gak dijawab nih...?"
Bukan, itu bukan Tharn yang bertanya, melainkan Fiat- anak pertama Irene yang kini sudah memasuki usia 12 tahun.
"Ga wajib." Sahut Gulf pelan, menjawab pertanyaan Fiat.
Tharn menghela napas. "Ck, kamu masih marah eoch..?"
Pria tampan yang baru saja datang dan menyapa itu bersandar dimeja pentry dengan tangan bersidekap didada, wajahnya menunjukan raut kekesalan mengingat anak muda dihadapannya itu terus –menerus mengabaikannya sejak beberapa hari yang lalu.
"Oh come on... kita berdamai heum... Uncle minta maaf dan itu tidak akan terulang lagi, janji." Ucapnya cepat dengan menunjukan dua jari berbentuk V, tak lupa senyum lebar tersungging diwajahnya.
Namun lagi-lagi Gulf tak mengindahkannya.
"Kamu melakukan kesalahan lagi, ai Tharn, ck..." decak pelan dari Irene terdengar saat wanita cantik itu memberikannya sepiring nasi goreng untuk sarapan mereka.
"Thanks." Tharn mengedipkan sebelah matanya seraya berucap pelan. Sedangkan Irene hanya menggeleng pelan.
Pria itu duduk dimeja makan seraya menyantap makanannya, sesekali manik hitamnya menatap kearah remaja yang masih tidak memperdulikan kehadirannya.
ck.Dasar tidak sopan
Mereka memang dekat sedari dulu dan semakin dekat saat Tharn membawa Gulf ke Bangkok dan memutuskan untuk membeli rumah diarea kompleks perumahan dimana Irene dan keluarga tinggal, bahkan San dan Danny juga akhirnya memilih untuk tinggal dikompleks itu.
Seolah sudah menjadi tradisi, seorang Dokter selalu dikelilingi oleh Dokter lain, seakan circle mereka hanya berputar di dunia kedokteran dan kedokteran.
Dokter menikah dengan pasiennya, Dokter menjalin hubungan dengan perawat, bahkan Dokter menikah dengan sesama Dokter, lalu kemudian mereka memiliki anak yang tidak menutup kemungkinan akan menjadi Dokter juga. seperti yang terjadi pada cerita sebelumnya, bukankah Circle kehidupan mereka hanya berputar disatu lingkaran yang sama..?
"Kali ini apa lagi, Tharn..?" sekarang bukan Irene, melainkan sang suami Edward-lah yang bertanya, menatap Tharn minta penjelasan. Karna menurut mereka, Gulf bukan anak kecil yang suka ngambek dan merajuk seperti anak remaja pada umumnya. Gulf terlihat lebih dewasa dari usianya, dan Edward mengenal Gulf sejak 4 tahun yang lalu, sejak Fiat dengan bahagia mengenalkan Gulf kepadanya.
"Hanya masalah kecil, Ed. its oke...!" Sahut Tharn setelah menyelesaikan makanannya.
"Ck, masalah kecil..? Uncle itu salah...!"cibir Fiat, menyandarkan punggungnya dikursi dengan tangan bersidekap didada, wajah manis nya memberengut kesal.
"Perasaan dulu kamu anak manis dech, kenapa sekarang lebih judes sama Uncle. Unlce salah apa sih sama kamu...?"
"Salah Uncle itu.... Uncle sudah melebut hati phi Gup" sahut Rean dengan wajah polosnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Batas Waktu⌚ (TharnGulf)
Fiksi PenggemarAku....akan terus mencintaimu dan merindukanmu... Tanpa kau tau, bahwa aku ingin mencintaimu tanpa batas waktu. Tidak kini, dulu, apalagi nanti. Aku ingin mencintaimu untuk selamanya. Sequel dari Do You Remember Me...?❤