4.

484 43 21
                                    

Mereka terus berjalan memasuki desa desa, mereka seperti berjalan di desa sepi yanh tidak ada penghuninya, konon kabarnya setelah magrib desa ini memang sangat sepi

Mitosnya desa mereka sering di datangi sesosok lemper yang sering mengetuki pintu rumah mereka satu persatu mulai dari selesai magrib sampai adzan subuh

Mereka juga tidak boleh membukakan pintu depan untuk siapapun setelah magrib, jadi mereka memggunakan pintu belakang atau melewati telfon jika ada hal penting

"sepi banget desanya" kata taeyong

"iya sepi banget nih desa" kata jungwoo

"emang desa ini kalau abis magrib sepi" kata ten

"why?" tanya doyoung

"katanya sih ada lemper yang sering mgetok rumah mereka dari magrib sampai subuh" kata ten

"kayak itu?" kata winwin menunjuk satu rumah

Mereka lalu melihat kerumah yang ditunjuk winwin, rumah yang sangat remang-remang hanya ada lampu berwarna kuning yang menyinari rumah itu

Rumah sedikit reyot itu terlihat sangat menyeramkan, lebih menyeramkan lagi saat mereka semua bersembilan melihat ada lemper berwarna putih dengan tali sedikit melayang

Mereka bersembilan shock berat, mereka takut dan panik, tapi saking shocknya mereka tidak berteriak, tidak bisa lari, mereka hanya berdiri tegak di jalan

Johnny yang memang sering melihat hal-hal seperti itu langsung mengucap doa-doa dan melafalkannya, beberapa saat lemper itu memuta tubuh menampakkan wajahnya yang berwarna hitam dan berbelatung, tiba-tiba hilang

"guys gimana mau lanjut?" tanya johnny

"lanjut aja john, kalau balik juga udah jauh" kata winwin

"iya lanjut aja john" kata jungwoo

"yaudah lanjut sambil baca-baca ya" kata johnny

Mereka lalu melanjutkan perjalanan mereka, berjalan ke arah gunung tersebut, sekitar 15 menit mereka sudah keluar dari pedesaan yang menyeramkan itu

Mereka tidak terlalu takut karena saat dijalan mereka juga melihat lemper lagi, dan hilang lagi, dan tidak terjadi apa-apa, jadi mereka tidak takut, mereka menyelingi dengan doa dan bercanda agar tidak tegang

Mereka kini sudah berada di gapura jalan menuju ke puncak, hanya ada satu jalur yang bisa mereka lewati untuk naik, mereka kini duduk di tepi-tepi gapura itu untuk istirahat sebentar

"minum dulu guys" kata lucas

Setelah istirahat sekitar 10 menit mereka mulai merapikan diri mereka dan bersiap untuk naik ke puncak lagi, energi mereka sudah terkumpul kembali

"ASTAGA" johnny kaget saat dia melihat ada bapak-bapak didepannya

"mau apa kalian kemari?!" tanya bapak-bapak itu

"cuma mau ke puncak pak, liat matahari terbit" kata johnny

"jangan ganjil" kata bapak itu

"maaf kenapa pak?" tanya johnny

"kalau kalian nekat naik jangan sekali-kali tengok kebelakang!" kata bapak itu

"baik pak" jawab johnny

"permisi pak" kata johnny

Rombongan mereka lalu naik ke atas, mulai mendaki gunung tersebut, jalur yang mereka lewati tidak terlalu terjal jadi energi mereka tidak terlalu cepat habis

"ehh kok bapaknya tadi gak ada" kata lucas yang menengok kebelakang

"gausah aneh-aneh deh cas, gausah tengok kebelakang!" kata yuta

"oke guys, lupa gue" kata lucas

"guysss kalau ada yang aneh di bicarain besok pas udah turun ya, di gunung jangan di omongin" kata johnny mengintruksi

"SIAP" kata mereka bersamaan

Mereka terus melangkahkan kakinya naik menuju puncak gunung itu, hawa disana sangat dingin mengcekam, mereka berpikir ini hanya hawa malam biasa, mereka tidak berpikiran negatif

"guys hitung dulu, satu" kata johnny

"dua" sahut jaehyun

"tiga" kata taeyong

"empat" kata doyoung

"lima" kata Ten

"enam" kata Jungwoo

"tujuh" kata Winwin

"delapan" Yuta

"sembilan" Lucas

"pas kan lanjut yuk" kata johnny

Setelah mengabsen mereka lalu melanjutkan naik ke puncak, melalui pepohonan dan hutan-hutan yang lebat di gunung itu, dengan senter dan penerangan seadanya mereka naik

"masih kuat arau istirahat dulu?" tanya johnny

"istirahat bentar dulu minum" kata lucas sedikit berteriak dari belakang

"oke, berhenti dulu semua guys, minum dulu, kalau mau makan ya cepet" kata johnny

Mereka lalu duduk di jalan itu, membuka tas mereka mengeluarkan minuman dan makanan mereka, lalu mereka meminum dan memakannya, hawa sangat dingin dan mencekam

Jalan yang mereka daki tidak terlalu curam dan tidak jauh juga, namun mereka sangat merasa lelah, padahal mereka baru berjalan sekitar 20 menitan

"gimana guys mau naik lagi?" tanya jaehyun

"iya lah dah sampe tengah juga!" kata yuta

"iya weh kuy kuy kuy" kata doyoung

Mereka lalu merapikan barang mereka dan memasukkannya kedalam tas, lalu mereka berdiri dan mulai melanjutkan perjalanannya mendaki gunung

Sekitar 15 menit mereka mulai mendaki puncak tersebut, johnny membuka suara untuk menghitung rekan mereka

"guys hitung lagi ya" kata johnny

"WOKE" sahut mereka bersamaan

"satu"

"dua"

"tiga"

"empat"

"lima"

"enam"

"tujuh"

"delapan"

"sembilan" kata lucas

"sepuluh"

"yut yut yut lo denger kan?" tanya lucas panik

"denger apa?" tanya yuta

"gapapa-gapapa" sahut lucas

Sebelumnya johnny mengingatkan mereka agar tidak menceritakan hal yang terjadi saat berada di gunung, alhasil lucas tidak jadi menceritakannya

"oke kita jalan lagi, belakang sanggup?" tanya johnny

"sanggup" sahut lucas

Mereka lalu berjalan naik mendaku gunung lagi, dengan tenaga yang tersisa mereka berusaha untuk terua berjalan, lucas kini mulai takut, tapi dia juga tak mau bercerita kepada teman-temannya, dia takut jika dia bercerita temannya ikut takut

Tbc...
Jangan lupa vote!

"SEPULUH"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang