5

52 5 0
                                    

"Dengar-dengar pak saraga dari cabang sebelah yang nempatin posisi atas" bisik bisik karyawan

"Lo tau dari siapa?" Sambung yang lain

"Halah hoax tuh!"

"Seriously? Sagara yang ganteng itu?" Laras heboh mendengar nama pria tampan incarannya.

"Bukan! Tapi anaknya pak Raja Bentala" potong nila teman laras

"Wah bakalan seru nih!" Sahut jingga

"Mereka bukannya Masih sepupuan ya?" Sambung Laras

"Iya! Tapi musuhan gitu!" Sudah menjadi rahasia umum bila hubungan keduanya tidak dekat.

"Anaknya pak Raja yang mana?" Tanya Laras bingung

"Yang mana lagi Kalau bukan Raga Caraka Bentala! Gila pengen banget punya suami kaya dia!" Mata jingga berbinar-binar membayangkan bangun tidur disambut wajah tampan Raga.

"Lo tau nggak tips supaya hidup lo sejahtera?" Ucap nila sepelan mungkin membuat Laras Dan jingga penasaran mendekatkan kuping mereka.

"Apaan?" Bisik Laras

"Nikahi anak tunggal kaya raya!" Mata jingga membulat

"Ide bagus tuh!" Sorak jingga

"Ngehalu aja, mau kaya tu kerja!" sindir lilac memecah kebisingan.

Kira-kira begitulah keadaan satu gedung Bentala beberapa hari belakangan. Desas-desus siapa yang akan menduduki kursi kosong Masih menjadi tanda tanya.

Tapi tidak bagi Hana Dan lilac. Hana yang tidak peduli Dan lilac yang tidak mau tahu, Selama gaji mereka mengalir mereka akan tetap tenang.

"Hari ini kaya biasa kan?"

Hana mengangguk.

"Gue titip salam ya kaya biasa, jangan ngaduin yang aneh-aneh tentang gue!"

"Okei, nggak aneh-aneh kok paling kaya biasa aja." Seyum Hana terlihat mencurigakan di mata lilac

"Ingat, abis itu langsung balik! Jangan telat lagi, sore ini yang digosipin satu gedung bakal datang" lilac sudah seperti ibu yang mengancam anaknya untuk pulang tepat waktu

"Dah lilac...Hana udah ditungguin ojol" Hana melambai pergi

---

Setelah merapalkan doa-doa pendek yang Hana ingat, ia menyiram pusara ibunya dengan air dan menaburkan bunga.

"Perasaan baru kemaren Hana datang eh...udah jumat lagi. Waktu jalannya cepat ya bu, kaya waktu ibu sama Hana terlalu singkat.

Lilac marahin Hana lagi, cuma gara gara Hana nyiram bunga.

Ibu, belakangan ini kok rumah kita kaya ada yang lagi renovasi ya? Tapi waktu Hana periksa nggak ada tuh tukang atau rumah yang direnov, kamar Hana berisik setiap malam bunyi keetak ketok sama cepak' cepak'.

Kadang Hana juga nggak sengaja dengar suara cewe nangis minta ampun, aneh banget kan bu? Apa iya mbak rambut panjang disini ngikutin Hana sampai ke rumah?

( Perempuan berambut panjang yang sedang sunbathing di pohon kamboja, mendengar tuduhan palsu mengatas namakan dirinya sontak mendecak tidak percaya.

'Fitnah aja terus! Udah jadi setan tapi harga diri masih diinjak injak! Sia Sia gue strata 1 program studi spesialis perhantuan. Kunti, SP.'

'Xixixixi...neng kunti lucu deh'
tawa sosok besar gelap mengintip dari pohon rambutan dengan mata merahnya.

'heh ngetawain ya! Badan doang gede tapi pengangguran! Kerja dong! Dasar Gunderwo bantet!' please mbak kunti jangan ada bully di antara kita

HANARAGAWhere stories live. Discover now