Selamat membaca...
Jangan lupa vote dan komen ya"Egois disalahkan,
Mengalah menyakitkan."- Raifa Swastika -
****
"Kenapa lo gak bilang sama gue kalo kaki Raifa sakit karena waktu itu dia hampir ketabrak?" Sentak Rasendra pada sahabatnya yang tengah duduk dihadapanya.
Kelas yang tadinya riuh mendadak menjadi hening kala Rasendra tiba-tiba datang dan langsung menyentak Elan.
Elan menutup bukunya yang sedang ia baca,lalu dengan santai ia mendongak menatap sahabatnya yang kini tengah menatapnya penuh amarah. "Raifa yang larang gue buat ngasih tau lo," ujarnya sesantai mungkin.
Rasendra mengetatkan rahangnya,kalau saja anin tak memberi tahunya tadi,mungkin ia tak akan tau kalau kekasihnya pernah hampir celaka didekat taman kala itu. "Gue pa-gue sahabatnya!seharusnya lo ngasih tau gue lan!" hampir saja ia kelepasan mengakui dirinya pacar dari Raifa,kalau itu terjadi pasti semuanya akan runyam.
Di SMA Trisatya(SMATRI) Raifa dan Rasendra memang hanya dikenal sebagai sepasang sahabat,tak lebih.
Mendengar itu Elan berdecih,bisa-bisanya Rasendra mengakui pacarnya sendiri sabagai seorang sahabat. "Gue udah janji buat gak ngasih tau lo,dan laki-laki harus bisa megang janjinya," ucap Elan,terdapat sebuah sindiran di dalamnya.
"Maksud lo apa?!lo nyindir gue hah?!" Sentak Rasendra lagi,ia tak terima,walaupun itu benar,dirinya memang sering melanggar janji-janjinya dengan... Raifa.
Kekehan Elan keluarkan,laki-laki itu lalu bangkit hingga kini ia berdiri tepat di depan sahabatnya dengan satu tangan yang berada di saku celananya. "Lo ngerasa?"
Pertanyaan Elan membuat Rasendra diam tak berkutik,laki-laki itu berdehem,lalu mengalihkan pandanganya ke meja yang berada di belakang meja Elan,disana seorang gadis yang tengah tertidur dengan tangan yang dijadikan bantalan,dia Raifa.Tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Elan,Rasendra melangkahkan kakinya menuju meja Raifa,ia lalu duduk di bangku kosong dekat gadis itu.
"Rai?" Panggil Rasendra,tapi Raifa tak bergeming,perempuan itu masih asik berada di alam mimpinya.Barulah saat Rasendra menepuk pelan bahunya Raifa perlahan membuka matanya.
"Apasi ganggu aja,aku ngantuk," balas Raifa ketus dengan mata yang sudah tertutup kembali.
Rasendra menghela nafas,ia yakin pasti semalam kekasihnya begadang,padahal ini baru pukul set 8 tapi Raifa sudah mengantuk.
"Bentar lagi bel masuk,jangan tidur,nanti kamu di marahin guru loh," Ujar Rasendra seraya memainkan rambut kekasihnya itu yang terurai.
Tak ada respon dari Raifa,gadis itu sepertinya benar-benar mengantuk.
Beberapa menit berlalu,bel masuk sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu,tapi belum juga ada guru yang masuk pada kelas 12 IPA 1 ini.Hari ini Rasendra memilih duduk di samping kekasihnya,Anindira yang biasanya duduk bersama Raifa ia suruh duduk bersama Elan.
Raifa,Rasendra,Elan dan Anindira memang berada di kelas yang sama,sedangkan Dania berada di kelas 12 IPA 2.
"Selamat pagi anak-anak," sapa seorang guru wanita ketika memasuki kelas 12 IPA 1.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tetesan Luka
Teen Fiction°****° "Hubungan kita itu penuh dengan luka,semakin dipertahankan maka akan semakin menyakitkan." Hubungan penuh luka yang mengharapkan akhir bahagia(?) Akankah akhir bahagia itu akan berpihak pada mereka? °****°