3.Shalom dan Assalamualaikum.

902 104 37
                                    

Haii i'm back hhi><

Bantu vote dan komen ya,bantu promosi juga biar crita aku banyak yang baca:)

"Faktanya,sampai kapanpun,gereja
dan masjid tidak akan pernah bisa menyatu,hanya bisa berdampingan."

- Raifa Swastika -

****

Malam hari yang dingin ini,seorang gadis cantik tengah memandang sendu foto sang mama yang telah meninggalkan dirinya untuk selamanya,ini sudah menjadi kebiasaanya setiap malam.

Keadaan rumahnya saat ini masih seperti sebelum-sebelumnya,sepi dan sunyi.Tak ada orang lain yang ada dirumahnya selain dirinya sendiri.Papa nya seperti biasa bekerja,bekerja hingga lupa waktu,dan lupa jika ia mempunyai seorang anak yang kesepian karena selalu sendirian.

"Mama?kapan aku dapat kasih sayang dari papa?"

"Kapan aku bisa ngerasain pelukan papa?"

"Kapan aku dapat perhatian dari seorang papa?"

Pertanyaan beruntun itu keluar dari mulut Raifa,matanya menatap foto sang mama dengan air mata yang mulai mengalir.Rasanya sesak sekali.

Menghirup nafas dalam,perlahan ia menghapus air matanya.Lalu,tanganya terulur meraih ponsel miliknya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.

Ia mengutak-ngatik ponsel nya sebentar sebelum masuk kedalam roomchatnya bersama sang abang.

***

Abang💘
Online

Abang pulang kerumah ya?Rai kangen
20:10

****

Menit ke menit berlalu,belum ada balasan yang abang nya berikan,padahal sedang online.Ia meminta abang nya pulang karena memang abangnya itu sangat jarang pulang kerumah,laki-laki itu lebih sering memilih pulang ke apartemen yang diberikan sang papa.

Raifa bangkit dari kasur,selanjutnya,ia membawa kakinya melangkah menuju balkon kamarnya.Hawa dingin langsung menyambutnya kala ia membuka pintu balkon.Kakinya kembali melangkah menuju sebuah ayunan kayu yang berada di balkon tersebut.

Ting!

Suara notifikasi membuat Raifa yang baru saja mendudukan tubuhnya di ayunan cepat cepat membuka ponselnya.Sebuah senyuman tersungging dibibirnya kala melihat dari siapa notif itu berasal.

***

Abang💘
Online

gak bisa gue sibuk!
20:30

sekali ini aja,aku kesepian,papa blm pulang
20:31

gue ga peduli,gue sibuk,jngn ganggu!
20:33

iya,maaf udah ganggu waktu abang
20:33

***

Pesan terakhir yang dikirim Raifa hanya dilihat oleh sang abang,ia menghela nafas,sekarang Raifa sungguh merasa kesepian,ingin rasanya ia pergi keluar,tapi ini sudah malam,ia takut terjadi apa-apa pada dirinya jika pergi sendirian.

Jari-jari tangan Raifa bergerak di layar ponselnya,ia berniat menelfon kekasihnya,siapa tau kekasihnya itu mau ia ajak jalan-jalan malam ini.

"Assalamualaikum acen," ujar Raifa ketika sambungan telfon terhubung.

"Shalom sayangg," jawab Rasendra disebrang sana.

Raifa memejamkan matanya ketika dada nya tiba-tiba terasa sesak,selalu seperti ini,serumit itu hubungan mereka.

Faktanya,hubungan asmara nya dengan Rasendra memanglah mempunyai banyak halangan,entah bagai mana akhir hubungan mereka nanti,karena pada dasarnya,sampai kapan pun Gereja dan Masjid tidak akan pernah bisa menyatu.

"Sayang?"

Raifa mengerjapkan matanya,tersadar dari lamunan singkatnya itu. "Iya kenapa?"

"Ngga,kamu kok diem aja tadi?btw ada apa nih malam-malam telfon?tumben." Terdengar kekehan singkat dari mulut Rasendra setelah menyelesaikan ucapanya.

Tawa kecil Raifa terdengar,lebih tepatnya itu terlihat seperti tawa miris. "Tumben ya?padahal setiap malam aku ga pernah kelewat buat nelfon kamu,kamu nya aja yang gak pernah angkat karena selalu lagi sama Dania.Eh,tapi ngapain juga kan ngangkat telfon aku,gak penting,lebih penting nemenin dan ngabisin waktu sama Dania ya kan?aku mah apa atuh hehe."

Setelah beberapa saat terdiam,Rasendra kembali mengeluarkan suaranya. "Gak gitu sayang,aku gak bermaksud,maaf." suara lembutnya mengalun indah pada telinga Raifa.Membuat Raifa yang mendengarnya memejamkan mata sejenak.

"Lupain aja,aku udah biasa juga kok,jadi gapapa."

"Aku nelfon kamu karena mau ngajak kamu jalan-jalan,aku bosen,kesepian,kamu ada waktu kan?"

"Em sekarang banget?"

"Iya."

"Maaf sayang gak bisa,aku lagi nemenin Dania tidur,kasian nanti sendirian kalo aku tinggal."

"Aku juga sendirian Rasen,bukan cuma Dania!" Jerit Raifa dalam hati.

"Ohh yaudah,aku tutup ya,assalamualaikum." Lebih baik Raifa mengakhiri sambungan telfonnya,dada nya kembali terasa sesak.

Kapan Rasendra bisa mempunyai waktu untuknya?Ia harap laki-laki itu bisa berubah secepatnya kepada Rasendra yang dulu lagi.Jika boleh jujur,ia benci sifat Rasendra yang sekarang.

****

Maaf pendek:(

Sampai jumpa di next part yang gatau bakal di up lagi kapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetesan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang