six

1.2K 159 6
                                    

Shinichi tersenyum menatap Kaito yang duduk diam di hadapannya, saat ini keduanya sedang duduk di kursi yang ada di pekarangan belakangnya untuk bersantai.

"Ada apa denganmu Kudo? Kau tampak aneh."

Shinichi menggeleng masih sambil mempertahankan senyumannya.

"Ne Shinigami-san."

Kaito menaikan pandangannya dan menatap penasaran kepada Shinichi.

"Kau... Tampak lesu dan juga mengapa semakin lama kau terlihat semakin transparan?"

Kaito tertawa pelan, ia lalu menyandarkan punggungnya dan menatap Shinichi lembut.

"Tenanglah, aku tak apa. Lagipula ini adalah rahasia para malaikat."

Shinichi mendengus mendengar penuturan Kaito yang kelewat lembut.

"Shinigami-san. Kau tahu? Terkadang aku sangat bersyukur karena dapat melihatmu, memiliki teman untuk berbicara terkadang sangat menyenangkan, dapat terbuka dengan orang lain ternyata sangat melegakan."

Shinichi tersenyum hangat sambil menatap ke arah taman bunganya, Kaito terpaku melihat wajah Shinichi dengan rambut yang melambai diterpa angin terlihat sangat teduh dan menenangkan disaat yang bersamaan.

"Heh, kau tau Kudo? Terkadang aku malah merasa kaulah malaikatnya dan akulah manusianya, omong-omong perkataanmu barusan terdengar salah karena aku bukanlah 'Orang' yang kau maksud."

Keduanya saling menatap lalu tertawa bersama.

Hari demi hari terus berlalu hingga waktu yang dimiliki oleh Shinichi tersisa 15 hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari terus berlalu hingga waktu yang dimiliki oleh Shinichi tersisa 15 hari.

Pagi ini Shinichi berniat pergi ke perpustakaan seorang diri karena Kaito berpesan kepadanya akan pergi beberapa hari.

Pria itu tampak sangat riang menapaki jalanan menuju perpustakaan, ntah mengapa ia merasa hari itu adalah hari yang sangat indah menurutnya.

Shinichi bersenandung kecil saat menunggu lampu lalulintas menyala hijau untuk pejalan kaki, namun saat sedang menunggu ia melihat seekor kucing yang dengan santainya berjalan ke tengah dan seorang gadis kecil yang mencoba mengejarnya, karena takut terjadi hal buruk Shinichi langsung menghampiri bocah itu dan mengatakan untuk menyerahkan urusan kucing itu kepadanya, bocah itu menurut dan membuat Shinichi tersenyum.

Kemudian Shinichi mencari keberadaan kucing itu yang kebetulan berdiam di tengah jalan karena tak dapat bergerak kemana mana berkat laju kendaraan, Shinichi menoleh kekanan kiri dengan tangannya yang berusaha menghentikan kendaraan yang lewat.

Dan untungnya ia berhasil mendapatkan kucing itu, Shinichi tersenyum dari tempatnya dan mengangkat kucing itu.

Gadis di sebrang sana tertawa riang dan bertepuk tangan beberapa kali, Shinichi segera berjalan ke arah gadis itu karena kebetulan lampu untuk pejalan kaki sudah menyala dan kendaraan yang melaju kompak berhenti.

Tapi ntah apa yang di rasakan tuhan pada hari itu hingga sebuah truk besar yang oleng melaju ke arah gadis kecil itu, yang membuat Shinichi berlari untuk menyelamatkan gadis itu dengan mendorongnya.

BRUKK!!

"KYAAAAA!!!"

Tubuh Shinichi terlempar beberapa meter dari sana dan menyebabkan pria itu mengalami benturan parah, bocah kecil yang di tolongnya menangis tersedu dan orang-orang yang berada di sana berhamburan menghampiri Shinichi, beberpa orang sibuk menghubungi polisi dan ambulance, beberapa di antaranya memeriksa Shinichi.

"Nak! Nak! Kau dapat mendengarku?!"

Samar-samar Shinichi mendengar suara ramai mengelilinginya, beberapa orang sibuk mencoba melakukan pertolongan pertama.

"Nak! Jangan tidur! Tetaplah sadar!"

Nafas Shinichi terengah, darah terus mengalir dari kepala dan juga perutnya.

"BERTAHANLAH! AMBULANCE AKAN SEGERA DATANG!"

Seru seorang pria yang sedari tadi mengajaknya berbicara, Shinichi tidak terlalu mendengar apa yang dikatakannya, ia merasakan sekujur tubuhnya mengigil, telinganya berdengung, dan pandangannya perlahan lahan semakin memburam.

Di saat itu ia melihat sosok yang akrab dengannya mendekat dengan wajah yang panik dan air mata yang berjatuhan sangat deras, Shinichi tersenyum di ambang nyawanya.

"KUDO! BERTAHANLAH KUDO!"

"Shinigami-san... Bisa tolong bebaskan aku...? Ini melelahkan..."

Kaito menggeleng, ia menggenggam tangan Shinichi yang mendingin, ia terus melakukan itu hingga perlahan lahan tubuhnya semakin tembus pandang, hingga pada akhirnya Kaito benar-benar menghilang saat ambulance datang.







•TBC/END?•

The Second {KaiShin} [Kaito X Shinichi] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang