2 years.

184 18 0
                                    

🔞 tw // kissing, kinda dirty

Satria tertawa sambil memukul mukul bantal disampingnya. Acara tv di depannya menampilkan kartun spons kuning dan bintang laut pink. "Segitu gak bahagianya kah masa kecil lo, Satria Xavier?" Tanya seorang yang tiba-tiba datang membawa 1 botol besar air mineral.

"Mulut lu disekolahin, Sen." Jawab satria tanpa menghilangkan tawa dari wajahnya. Sena mendelik dan ikut menonton tayangan itu, sambil sesekali membuka dan mengecek hapenya. Dia bosan.

Sena mendecak, Satria terlalu sibuk menonton. Ia sangat bosan, ingin keluar tapi orang tuanya melarang sena untuk keluar bermain dan malah menyuruh satria menjaganya. Huft.

Satria yang menyadari itu menepuk paha Sena pelan, "Bosen ya?" Tanyanya. Sena mengangguk lesu, "Jalan yuk? Kan mama papa gatau... Gausah bilang bilang, ya?"

"Gak mau. Sana olahraga aja sekalian diet."

"Ngeselin lo! Lo tuh olahraga, Ngemil terus!"

"Lo aja, tuh pipinya udah gembul. Gue dong, udah body goals!"

"Ngomong depan gue, anjir! Depan muka gue! Gue tabok lo!" Seru sena kesal, yang tanpa ia sadari Satria sudah mendekat kedepan wajahnya, tersenyum pada Sena.

Satria mengusap pelan pipi Sena dengan belakang jari telunjuknya, "Gue bercanda kok, lo udah perfect." Sena mengedipkan matanya berkali kali, "Hah?" Alisnya menukik bingung. lucu, batin Satria.

"Gue bohong, lo udah perfect. Banget. Jangan ngambek ya." Ujar satria lembut, bersiap kembali ke tempatnya di karpet tadi. Sena duduk di sofa soalnya.

Sena menahan lengan Satria untuk kembali, "lo suka sama gue ya?" Tanyanya tanpa aba-aba. Satria sempat ngeblank untuk beberapa detik, jantungnya berdegup kencang, perutnya terasa geli seperti dihujani ribuan kupu-kupu. Perlahan senyum diwajahnya kian mengembang, "Iya. banget. mau pacaran sekarang?" Gak romantis, Satria akui. Tapi mumpung ada kesempatan kenapa tidak? He's been waiting for this since 2 years ago.

Sena mendecih sambil melepas pengangan pada lengan Satria, "Udahan deh bercandanya. gue ngambek beneran loh nanti."

Gantian Satria yang menggenggam tangan Sena, "Gue gak bercanda, Sena."

Sena lantas menatap wajah Satria, membuat lelaki dihadapannya kebingungan. Tanpa aba-aba Sena menangkup wajah Satria dengan kedua tangannya, mendaratkan bibirnya pada bibir lelaki itu. Bibir mereka hanya bersentuhan, tidak lebih. Sena yang menutup matanya tidak melihat wajah Satria yang kaget namun sepersekian detik tersenyum, dan mulai melumat bibir Sena. Gantian Sena yang membelalak.

Ciuman mereka terus berlanjut, dari kecupan kecil, menjadi lumatan yang mendamba satu sama lain.

Satria mengangkat tubuh yang lebih mungil darinya ke pangkuannya, Sena pun dengan alami mengalungkan lengannya pada leher partnernya, sesekali mengusak rambut sang dominan.

Perlahan desahan mulai lolos dari mulut Sena, Satria semakin melumat bibir kenyal itu sambil sesekali menggigit bagian bawahnya. Sena yang merasakan Satria makin memanas, mulai merasa kewalahan. Bisa ia rasakan bagian bawah lelaki itu mengeras, the fuck he's big, batin Sena.

Belum siap berlanjut lebih jauh, Sena memukul pelan dada Satria. Meminta berhenti. Lengkungan senyum Satria mengembang melihat Sena meraup banyak-banyak oksigen. "Didn't know that you wanna kiss me so bad." Ujar Satria.

"You've been waiting for this, haven't you? Kiss me while you're on top of me? If you don't, you won't be so good, Sena." lanjutnya.

Wajah Sena memerah seperti sebuah tomat, sangat panas rasanya. "Eng— enggak! itu tadi refleks!"

Satria terkekeh kecil, "Refleks, huh? what else you've been fantasizing about me?"

"Stop saying that! I'm blushing! Don't you see that?!" Keluh Sena bersiap turun dari pangkuan Satria, namun lelaki yang memangkunya lebih dulu memeluk Sena dan menenggelamkan wajahnya pada dada yang dipangkunya.

"Sayang banget sama Sena Bratajaya." Kata Satria, tak melihat wajah Sena yang semerah kepiting rebus, "Kok gak dibales? Cintaku bertepuk sebelah tangan ya?"

"Ih aku aku! Clingy banget deh, Satriaaaa!" Ujar Sena tertawa sambil mengusap rambut Satria lembut, Satria terkekeh.

"Masih bosen?" Tanya Satria sambil mengelus punggung Sena, namun lelaki yang dipangkunya menggeleng, "Nggak..."

Satria mendecak kecil, "Ck, padahal kalo masih bosen mau makan ini." Cetusnya sambil meremas bokong Sena yang hanya dibalut celana pendek hitam itu.

"Ih satria mesum banget sih! belum juga sehari pacaran!"

"Oh jadi kalo udah lebih sehari boleh ya?"

"GAK BOLEH!"

"HAHAHAHAHAHAHAHA."


HUFF AND PUFF. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang