3. kau masih istri sahku

47.6K 5.3K 246
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TANDAI TYPO!
***********

Malam pun tiba , El akan segera tidur ditemani oleh sang daddy. sedangkan Amora, dia sedang berada di kamar mandi.

"Daddy bisakah daddy tinggal belsama kami? El punya daddy tetapi seperti nda punya." Ucap Elbert dengan wajah sedihnya.

Alden yang mendengar ucapan putra kecilnya itu merasa teriris hatinya. bagaimana bisa dia menelantarkan anak kandung nya sementara anak tirinya dia beri kasih sayang melimpah darinya.

"Elbert dengarkan daddy! suatu saat nanti, Elbert akan tinggal dengan daddy."

"Benarkah? Mommy juga?"  Tanya El dengan wajah antusiasnya.

"Yes."

"momy Luna sayang bukan momy amora." Lanjut nya dalam hati.

"Aaaa ... Elbert sayang daddy dan juga mommy." ucap Elbert sambil memeluk erat Alden.

Mereka tidak sadar bahwa ada seseorang yang menatap mereka dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Kita tidak bisa bersama El, hanya ada dua pilihan kau ikut dengan mommy atau selamanya kita tidak pernah bertemu lagi," lirihnya.

Dia adalah Amora, tanpa mereka sadari Amora sudah mendengar percakapan mereka berdua.

Setelah sadar dari lamunannya ia mendekati daddy dan anak itu.

"Elbert sudah malam ayo tidur dan kau segera pergi dari sini!" Ucap Amora. Dia langsung mengambil posisi di sebelah kanan Elbert sedangkan Alden berada di kiri Elbert.

"Ekhm, sayang daddy pergi dulu ya, lusa daddy akan pulang." Ucap Alden sambil mengelus kepala anaknya.

"Ehmm Elbert akan menunggu daddy pulang," ujarnya.

Setelah mendengarkan perkataan anaknya Alden segera bangkit dan melangkah menuju pintu keluar.

Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu, setelahnya dia membalikkan badannya menatap Amora.

"Amora bisakah kita berbicara sebentar?" tanya Alden.

Amora mengangguk dan mengikuti Alden. sedangkan Elbert menatap mereka dengan tatapan bingung .

_________________

Setelah mereka keluar dari kamar, Alden segera menutup pintunya karena dia tidak ingin sang anak mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

"Apa yang mau kau bicarakan? cepat lah! anakku sedang menunggu." Ujar Amora ketus dengan kedua tangan yang dia lipat di depan dada.

Alden mendekatkan dirinya ke Amora dan menatapnya tajam.

"Rencana apa lagi yang kau perbuat? Apa ini siasatmu untuk menarik perhatian ku?" tanya Alden dengan tatapan memusuk.

Amora meringis dalam hati ketika melihat tatapan yang Alden berikan padanya.

"Dasar kau pria gila! apa salah aku berikan anakku kasih sayang? dan kalau kau mau menceraikanku, ceraikan saja! Aku tidak peduli, asalkan Elbert ikut denganku kau akan hidup bahagia dengan istri pertama mu itu." ujar Amora dengan nada tinggi.

Alden menatap tajam Amora, bagaimana bisa perempuan itu bicara dengan keras sementara anak mereka tengah berada di dalam kamar.

"Pelankan suaramu bodoh!" hardik Alden.

Amora membulatkan matanya. Apa katanya tadi? Dirinya bodoh?

"Hei kau! Huft ... Sabar ....," ucapnya dengan tangan yang mengelus dadanya pelan.

Transmigrasi mommy (Sudah Tamat Di Noveltoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang