4. pertemuan tak terduga

42.3K 5.1K 395
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
TANDAI TYPO!

Amora menepati janjinya, dia akan mengajak Elbert untuk membeli mainan sesuai keinginan putra kecilnya itu.

"Sayang cepat habis kan susu mu! kita akan pergi." ujar Amora sambil mengambil tas dan dompetnya.

Batita itu pun langsung menghabiskan susunya dengan cepat karena sang mommy telah turun dan menyusulnya yang berada di ruang tv.

"Sudah mom, ayo belangkat. El mau beli mainan lobot."ucapnya riang bersamaan dengan dia melangkahkan kaki mungilnya menghampiri sang mommy dan merentangkan tangannya bermaksud untuk di gendong.

Amora yang mengerti pun segera menyambut sang anak dalam gendongannya.

"Baiklah ayo sekarang kita berangkat," ujar Amora.

El pun menganggukkan kepalanya. Amora segera menghampiri sang supir yg telah menunggu.

"Pak ayo jalan," perintahnya

Sang supir yang melihat sang nyonya langsung membuka pintu mobil untuk nyonya tersebut.

"Pak langsung ke mall Wesley ya," pinta Amora.

"Eh iya non." jawab sang supir sambil menutup pintu mobil dan memutar arah ke pintu supir.

Selama di perjalanan El tidak henti-hentinya berantusias menatap bangunan yang tinggi tinggi. tidak dapat dipungkiri juga, El lebih banyak bicara semenjak mereka di perjalanan.

"Mommy mommy!" seru El. Netranya menangkap gedung-gedung tang bertingkat. Karena, baru kali ini dirinya keluar dari mansion itu selama 3 tahun dia di lahirkan. Alden tak pernah membawanya keluar, sementara Amora yang selalu cuek dengan batita tersebut.

"Yes baby," sahut sang ibu.

Amora menatap sang anak yang nemplok di kaca mobil, dirinya terkekeh ketika melihat hidung sang anak telah menempel di kaca tersebut.

"Itu apa? kenapa tinggi sekali?" tanya EL heran

"Itu gedung kantor baby," jawab Amora.

Elbert mengerutkan keningnya, dia pernah melihat gedung-gedung tersebut lewat televisi yang sering ia tonton.

"Apa kantol daddy sepelti itu?" tanya bocah itu dengan memutar kepalanya ke arah sang mommy.

Amora menyentuh pipi kurus El, sepertinya dia harus menggemukkan pipi anaknya itu.

"Hm, bahkan lebih besar," jawab Amora.

Elbert memutar kepalanya kembali menatap jalanan.

"Mommy apa itu?."

"Itu motor sayang, memangnya baby mommy ini tidak pernah melihatnya?" tanya sang mommy heran.

"El nda pelnah kelual, momy lalang El kelual lumah." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya. Dia mengingat bahwa sang mommy tidak pernah membolehkannya keluar dari mansion, sedangkan sang daddy hanya sibuk dengan kerjaannya dan keluarga lainnya.

Melihat itu, Amora pun langsung mendudukkan El ke pangkuannya.

"Maafkan mommy sayang, mommy hanya tidak ingin kau terluka. Sekarang El sudah besar dan bisa di ajak keluar." ujar Amora disertai dengan senyum lebar di bibir cerrynya.

Sang supir yang mendengar obrolan ibu dan anak itu pun ikut tersenyum haru, akhirnya sang tuan mudanya bisa merasakan kasih sayang dari orang tuanya walaupun hanya dari sosok ibu.

Tak terasa mobil mereka sudah sampai di mall, Amora segera turun dengan El yang turun lebih dulu . Dikarenakan El yang tidak mau digendong, akhirnya ia hanya menuntun El.

Transmigrasi mommy (Sudah Tamat Di Noveltoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang