Friend

30 8 0
                                    

Ten meratapi harinya yang benar benar apes banget.

Pertama, ia ketangkep basah meluk Yuta didepan Johnny. Johnny keliatan marah banget tadi sampai rasanya tatapan mata Johnny bisa nusuk jantung Ten.

Kedua, Ten bad mood gara gara pasangan kelewat mesra, Jungwoo dan Lucas. Ia kan jadi pengen punya pacar juga!

Ketiga, saldo kartu busnya abis dan dia lupa gak bawa uang didompetnya.

Keempat, Ten kepergok lagi sama Johnny karena bercandaan sama Jaehyun. Emang sebenernya gak ada apa apa sih. Tapi siapa sih yang gak salah paham ngeliat Jaehyun, kating populer lagi gendong adting sambil bercandaan?

Sekarang Ten balik lagi ke halte bus. Gak tau gimana cara pulang ke appartnya. Mau minta bantuan Winwin, tapi pasti gak ditolongin karena dia udah bikin marah Winwin sebelum berangkat tadi.

Setelah dua bus datang tanpa dihiraukan Ten, Jaehyun datang dengan motor sport warna kuningnya.

"Ayo Ten, gue anter." Jaehyun membuka kaca helm motornya.

"Eh, gapapa kak?" Ten ragu ragu berjalan mendekati Jaehyun.

"Gapapa lah! Emang siapa yang gak ngebolehin?"

"I-itu tadi kak Jo." Menyebut nama Johnny aja Ten udah takut duluan.

Ten menerima helm yang disodorkan oleh Jaehyun.

"Gak usah dipikirin dia mah. Sensian mulu dia tuh. Udah cepet naik, kita cari makan dulu." Ten segera naik ke motor Jaehyun.

Motor sport Jaehyun membelah jalanan ramai kota. Gesit sana sini mencari celah.

Jaehyun memberhentikan motornya tepat didepan kedai ayam. Ten bersorak senang.

"Yey chicken!" Maunya cuman ngomong dalem hati, tapi ternyata Ten gak sadar kalo dia barusan bersorak kecil yang masih bisa didenger Jaehyun.

Jaehyun gemes banget sebenernya sama Ten. Cuman mau gimana, dia udah punya pacar.

Astagaa, gue mikir apa sih njir. Inget Jae, lo udah punya yang sempurna!

Jaehyun mengikuti langkah Ten yang semangat banget masuk ke kedai ayam itu.

Mereka mulai memesan ayam yang mereka inginkan. Jaehyun juga membuka obrolan supaya tak ada kecanggungan di antara mereka.

Setelah makanan mereka habis, Jaehyun dan Ten keluar dari kedai ayam. Jaehyun melepas jaketnya, lalu memakaikannya pada Ten.

"Eh?"

"Nanti dijalan pasti dingin, pake aja jaket gue." Ten bukannya baper malah salfok sama tanda merah dideket tulang selangka Jaehyun yang tadi ketutupan jaket.

"Udah gak usah baper gitu, gue udah punya pacar kali." Jaehyun terkekeh melihat wajah Ten yang melongo.

Ten naik ke motor Jaehyun walau otaknya masih loading.

"Appart lo didaerah sini kan?" Jaehyun membuyarkan lamunan Ten.

"Eh iya kak, gedung depan yang itu." Ten menunjuk sebuah gedung yang sudah tak jauh dari tempatnya kini.

Motor Jaehyun berhenti tepat didepan pintu masuk.

"Makasih ya kak tumpangannya sama jaketnya." Ten menyerahkan helm dan jaket milik Jaehyun.

"Sama sama. Gue duluan ya," ucap Jaehyun. Lalu dia segera pergi meninggalkan Ten yang masih terkamjagiya.

"Itu tanda merah bukan karena..

TIDAAK!!!"

×××

"Ada apaan Ten?!" Jungwoo duduk didepan Ten dengan rasa kepo yang sudah membuncah.

Pagi ini mereka sedang berada di cafe dekat kampus yang buka jam tujuh pagi. Ten tadi malam mengirim pesan pada Jungwoo bahwa dia punya gosip terbaru tentang hubungan Johnny dan dua temannya.

Ten menceritakan apa yang terjadi malam itu dengan jelas tanpa ada part dua nya.

"Kak Jaehyun bilang dia udah punya pacar?" Ten mengangguk sebagai jawaban.

"Keknya gue paham deh sekarang." Otak pintar Jungwoo mulai menghubung hubungkan semua fakta yang ia terima.

"Paham apa?" Ten kalo masalah ginian pasti otaknya lemot.

"Jadi gini, mungkin tuh kak Jae beneran udah punya pacar dan kak Yuta masih sayang sama Winwin. Tapi karena kak John belum punya pacar, mereka jadi.." Jungwoo menghentikan kalimatnya, menarik Ten mendekat dan membisikan sesuatu.

"Friend with benefit." Ten molotot.

"Masa sih Woo?" Ten masih belum percaya.

"Iya Ten! Tapi mungkin kak John tipe yang possesif, jadi dia gak mau kalo kak Jae ama ka Yuta deket ama siapapun." Jungwoo meyakinkan Ten.

"Iya juga sih. Kak John emang nyeremin ih." Ten bergidik mengingat tatapan Johnny yang menusuk kearahnya.

"Nyeremin apanya sih Ten? Orang baik dan ramah lo bilang nyeremin. Aneh lo." Jungwoo mengambil minuman Ten dan menyeruputnya.

"Lo gak pernah tau aja, dia tuh selalu sinis tau sama gue. Gue cuman lewat aja tatapannya gak enak banget. Terus juga gue pernah ada urusan sama kak Jo masalah event tahun lalu. Dia sih ramah kesemua orang lah ke gue dia gak ada ramahnya sama sekali. Gue butuh bantuan aja dia cuman diem. Tatapannya gak bersahabat pula, gue kan jadi takut." Ten berkeluh kesah tentang betapa kejamnya Johnny pada dirinya.

"Masa sih? Lo kali pernah bikin salah sampe kak John dendam gitu sama lo."

"Gue buat salah apasih Woo? Lo kenal gue dari dulu kan? Mana pernah sih gue nyakitin orang sampe tuh orang dendam sama gue?"

"Iya juga sih. Mungkin dikehidupan sebelumnya kali lo bikin salah, makanya kebawa sampe sekarang." Jungwoo menebak.

"Ngawur lo! Gue mah anak baik baik dikehidupan sebelumnya maupun sekarang!" Ten tak terima.

"Iya deh iya, gak usah ngegas gitu dong!"

Mereka lalu tertawa bersama, entah mentertawakan apa.

"Winwin mana? Kenapa gak ngajak dia sekalian?" Setelah berhasil berhenti tertawa, Jungwoo sadar bahwa Ten tak mengajak Winwin.

"Dia marah sama gue karna bikin dia cemburu." Jungwoo tertawa kecil mendengar hal itu.

"Hai! Boleh gabung gak?"

WHAT THE F..


×××











Jangan lupa vote komennya teman!😉

Kak JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang