Jungwoo dan Ten kembali setelah pertengkalan kecil mereka tentang siapa fans Ten. Jungwoo yang gak mau ngasih tau, dan Ten yang maksa banget pengen tau.
Alhasil, Ten balik dengan wajah manyun.
Yuta yang menyadari wajah manyun Ten yang baru dateng itu pun bertanya.
"Kenapa Ten?"
"Tau tuh Jungwoo! Masa aku nanya—aww." Ten meringis saat kakinya diinjak Jungwoo.
"Gapapa kak, biasa Ten sensian banget." Jungwoo tertawa canggung menjawab pertanyaan Yuta tadi.
"Apaan sih Woo? Gue gak sensi kok! Lo aja yang gak mau jawab pertanyaan gue!" Jungwoo sudah tak peduli jika rahasia fans Ten tersebar. Dia juga kesel karena Ten gak bisa diajak kompromi.
"Ya kan ini rahasia! Privecy jigeum!" Jungwoo memajukan badannya saat mengatakan hal itu.
Mereka terus beradu argumen tanpa menghiraukan ketiga kating tampan yang sedang memperhatikan mereka.
Ten berhenti menjawab amukan Jungwoo saat ia menangkap tawa kecil dari bibir Johnny yang sedang memperhatikannya. Ia segera menunduk, baru ingat bahwa ia sedang bersama kating mereka.
Jungwoo yang juga baru ingat bahwa tidak hanya mereka dimeja ini juga turut diam, menunduk malu.
"Kok gak dilanjut sih? Lucu tau, kek liat drama." Jaehyun terkekeh melihat wajah memerah dari kedua adtingnya itu.
"Maaf kak, kita kebawa emosi." Jungwoo tersenyum canggung.
"Emosinya kalian imut ya? Kalo Johnny yang emosi, gue udah dotonjok sampe biru kali. Nih buktinya." Yuta menunjuk ujung bibirnya yang masih lebam.
"Ngapain kak John nonjok kak Yuta?" Jungwoo penasaran.
"Ya soalnya kemaren tuh—aww!" Yuta mengusap tulang keringnya yang ditendang cukup keras oleh Johnny.
"Iya deh John, gue gak bilang. Gak usah nendang juga kali." Beneran deh, sepatu yang dipake Johnny tuk sepatu apaan sih? Sakit banget kaki Yuta sekarang T_T
Ponsel Ten berbunyi, membuat semua orang yang ada dimeja itu mengalihkan atensinya kepada Ten.
Ten tersenyum canggung sebelum menerima panggilan tersebut. Dari Winwin.
"Halo? Kenapa Win?" Yuta menoleh kearah Ten.
"Hah? Kok bisa sih? Ya deh gue pulang sekarang. Iya iya, udah ya." Ten mengakhiri panggilannya.
"Woo pulang yuk," ajak Ten dengan berbisik.
"Kenapa emang?"
"Pacar gue abis kepleset." Ten memang sering bercanda bahwa ia dan Winwin berpacaran. Tapi ia lupa bahwa ia duduk disebelah Yuta yang notabenenya mantan yang masih cinta sama Winwin, dan dari tadi Yuta nguping pembicaraan mereka.
"Aneh aneh aja tuh anak. Ya udah ayok." Jungwoo berdiri, diikuti oleh Ten.
"Maaf ya kak, kita pulang dulu. Pacarnya Ten sakit." Kalo tadi Ten lupa, Jungwoo kali ini memang sengaja menyebut kata 'pacar'.
Saat Ten melewati Johnny, tangannya dicekal membuat Ten terpekik kecil.
"Pulang sama siapa?" Ten shock.
"Sama Jungwoo kak." Beneran deh! Rasanya Ten kepingin lari terbirit birit sekarang.
"Naik apa?"
"Naik taxi kak." Suara Ten hampir tak terdengar karena sangking takutnya.
"Gue anter, gue bawa mobil." Johnny segera berdiri.
"Lah terus kita pulang—aww." Jaehyun menahan sakit di jari kakinya saat Johnny menginjaknya.
"Ayok." Johnny menarik tangan Ten untuk keluar menyusul Jungwoo yang sudah duluan.
"Sakit ya? Sama gue juga tadi." Yuta tersenyum mengejek, senang karena bukan dia satu satunya korban sepatu mautnya Johnny.
"Bangsat lo!"
×××
Johnny menghentikan mobilnya didepan pintu masuk apartement milik Ten.
Ten dan Jungwoo segera turun dari mobil Johnny. Ten tak mau lagi lebih lama didalam mobil Johnny. Sangat horor, melebihi horornya rumah hantu.
Saat akan turun, tangan Ten dicekal oleh Johnny. Ten tersentak, kembali duduk dikursi.
"Salam buat pacar lo. Bilangin jangan ceroboh jadi cowok." Mata tajam Johnny seperti mengeluarkan laser yang siap membelah kepala Ten menjadi dua, membuat Ten menelan ludahnya.
"I-iya kak." Ten melepaskan genggaman tangan Johnny dari tangannya dan segera keluar dari mobil horor tersebut.
Setelah berhasil keluar dan mobil Johnny sudah berlalu, Ten mengambil nafas rakus. Sedari tadi ia menahan nafasnya karena saking takutnya.
"Alay lo! Gitu aja takut." Jungwoo terkekeh melihat wajah tertekan temannya itu.
Ten tak mempedulikan Jungwoo dan segera masuk karena ia sangat menghawatirkan Winwin.
Sampai di unit apartementnya, Ten mendapati Winwin tiduran di sofa ruang santai.
"Sayangkuuu! Lo kok bisa kepleset sih? Lo ngelamun? Kenapa gak tiduran dikamar aja?" Ten memberondong Winwin dengan pertanyaannya.
"Gue jatuh didepan kamar mandi, gak bisa jalan kekamar, jadi gue tiduran disini aja," jelas Winwin.
"Apanya yang sakit Win?" Jungwoo juga khawatir melihat temannya itu.
"Tadi gue jatuhnya posisi duduk, jadi bokong gue ama punggung sakit banget."
"Mau kerumah sakit? Atau dipanggilin tukang pijit aja?" Tawar Ten.
"Tukang pijit aja kali ya? Kalo kerumah sakit gue malu anjir."
"Yaudah, gue ada tukang pijit sih. Gue panggilin deh." Jungwoo membuka ponselnya untuk menghubungi tukang pijit yang dimaksud.
"Lo punya tukang pijit pribadi?" Jungwoo menoleh kearah Ten.
"Bukan gue sih, tapi Lucas. Dia punya spa sendiri dirumah." Ten dan Winwin sama sama melongo.
"Tapi tukang pijitnya cewek apa cowok?"
"Kenapa emang Win?"
"Jangan cowok ya kalo bisa," pinta Winwin.
"Kalo kek gitu lo yang untung dong!" Ten menoyor kepala Winwin.
"Ya gak gitu. Gue kan sub, kalo cowok ya gapapa pokok sih sub juga." Jungwoo mengangguk.
"Oke deh, kalo cewek gapapa kan?"
"Gapapa asal jangan yang genit."
×××
Johnny menghempaskan tubuhnya disofa. Menarik nafasnya dalam dalam guna meredakan emosinya.
Ponsel Johnny berdering dan menampilkan nama Jaehyun disana. Johnny mengangkat panggilan itu dengan ogah ogahan.
"Apaan!"
"Kok apaan sih? Lo dimana?"
"Dirumah lah!"
"Anjing lo! Terus kita pulang naik apaan!"
"Naik bus aja sono, gue lagi gak mood."
"Gara gara Ten udah punya pacar ya?"
"Ngarang lo!"
"Lo sih gak ngikutin saran kita yang kemaren. Kan untung lo bisa chatan sama dia."
"Bacot lo! Udah ah." Johnny membanting ponselnya asal setelah mengakhiri panggilan.
×××
Jangan lupa vote komennya teman!😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Jo
Romance"Jangan gitu dong liatinnya, Ten kan jadi takut."-Ten "Walau aku nakutin, kamu tetep sayang kan?"-Jo Maaf kalo bahasanya rada kurang enak dibaca, masih bingung gmn cara menulis dgn baik dan benar🙂 Typonya juga banyak bgt bertebaran dimana², harap m...