Part 20

7.7K 470 36
                                    

Sudah 5 bulan aran chika menikah. Aran dan Chika juga sudah berada dirumah mereka sendiri

Huek

Huek

Aran terbangun dari tidurnya saat mendengar suara dari arah kamar mandi

"Sayang kamu kenapa?" Tanya aran panik saat melihat chika muntah di wastafel toilet kamarnya

"Nggak tau, tiba-tiba mual" ucap chika lemah

"Atau jangan jangan kamu hamil" ucap aran

"Masa sih" ucap chika

"Ayo cek ke dokter" ucap aran antusias

"Kamu kerja aja dulu sana" ucap chika

"Nggak mau! Ayo ke dokter" ucap aran

"Yaudah iya, sana keluar aku mau mandi" ucap chika

"Bareng" ucap aran langsung menutup pintu kamar mandi

Setelah itu hanya mereka dan kamar mandi yang tau

***

Senyum tak pernah terlepas dari wajah aran. Membuat chika takut bagaimana kalau dia tidak hamil. Apa kah aran akan kecewa. Tapi chika berusaha berfikir positif thinking.

Aran dan chika sedang menunggu antrian tiba-tiba ada anak laki-laki menghampiri mereka

"Hallo om" ucap seorang anak kecil itu

"Hai" ucap aran

"Aku mau punya adik om" ucap nya senang

"Oh ya? Kamu bakal jadi abang dong" ucap aran mengusap kepala anak itu

"Iya om kata papah aku juga gitu. Tapi aku takut om" ucap nya sedih

"Takut kenapa?" Aran memegang kedua bahu anak itu lalu berjongkok di depan anak itu

"Takut mamah papah udah nggak sayang aku lagi" ucap nya bibir nya terlihat jelas melengkung ke bawah dan matanya sudah berkaca-kaca

"Dengerin om ya, papah mamah kamu nggak mungkin nggak sayang kamu, orang tua nggak ada yang nggak sayang anak nya. Kan bentar lagi jadi abang masa nangis gini sih" ucap Aran mengelap air mata anak laki-laki itu

"Kamu ya, papah sama mamah cariin ternyata disini" ucap laki-laki datang menghampiri mereka

"Mas maaf ya pasti anak saya ngomong macem-macem ya" ucap ibu dari anak itu

"Nggak papa bu" ucap aran

"Kalau gitu kita permisi ya" ucap ayah anak itu

"Dadah om ganteng, tante cantik" ucap anak itu

Chika dan aran senyum sama sama melambaikan tangan mereka

"Ibu Yessica" nama chika sudah di panggil

"Ayo" ucap aran mengandeng tangan chika

"Silahkan duduk" ucap dokter

"Ada yang bisa saya bantu" ucap dokter itu

"Istri saya tadi pagi pas bangun tidur muntah trus katanya mual" ucap aran menjelaskan. Padahal tadi baru saja chika ingin bicara tapi sudah duluan aran

"Ayo saya periksa dulu" ucap dokter

Chika mengikuti perintah dokter dan dokter mulai memeriksa chika

Setelah itu dokter dan chika kembali ke tempat duduk dimana aran menunggu

"Gimana dok?" Tanya aran

ChikAran ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang