🎇Chapter 3🎇

610 75 2
                                    

🐱Like dulu dong biar authornya semangat, jangan lupa comment nya juga ya, Thanks, Happy Reading🐱


ADARA POV :

Setelah meninggalkan kelas, aku langsung pergi ke asrama untuk menemui yang lain, namun setelah sampai di asrama mereka tidak berada di sini, hanya ada beberapa murid Slytherin, tapi bukan mereka yang ingin ku temui. Aku pun memutuskan untuk pergi ke Great Hall.

"Adara" Terdengar suara memanggil ku saat aku akan beranjak keluar.

"Oh, Hai. Ada apa?" Tanyaku tersenyum ke arah nya, namun dia tidak menanggapi pertanyaan ku.

"Untuk mu" Ujar nya sambil memberikan sebuah buku padaku.

"Hemmm??... "

"Baiklah, sebenarnya aku ingin meminta maaf tentang perilaku dan perkataan ku kemarin. Lucy sudah menceritakan semuanya dan aku tau aku salah" Jelasnya.

"Maaf? Psttt... Hhhh" Akupun terkekeh pelan sehingga membuat nya terlihat kesal, ya dia adalah Edmund Pevensie,
"Emm... Sorry sorry, aku hanya tidak menyangka kau mengatakan nya. Dan untuk untuk permintaan maaf mu aku menerimanya, lagipula itu hanya kesalahpahaman dan aku juga minta maaf, seharusnya aku tidak membuatmu semakin kesal karena perkataan ku dan terimakasih juga bukunya" Jelas ku tersenyum ke arah nya, jujur saja aku juga merasa bersalah karena berbicara sesuatu yang kurang tepat dengannya dan disaat yang tidak tepat pula.

"Kau menyukainya?" Tanya nya sambil memandang Buku pemberiannya yang sudah berada di tangan ku.

"Tentu saja, Lucy sangat mengerti dengan selera bacaan ku" Ujarku menggoda nya, karena tidak mungkin dia memiliki ide seperti ini, dan buku ini tidak mungkin juga dia yang memilihnya.

"Emm... Kau benar, Lucy yang menyarankan nya dan dia juga yang-" Ucapannya pun tiba-tiba terpotong,
"Aku akan pergi" Ujar nya tiba-tiba tanpa menyelesaikan perkataan nya terlebih dahulu, dan langsung pergi meninggalkan ku.

"Adara"

"Pansy?"

"Pantas saja dia langsung pergi" Batin ku.

"Apa yang kau bicarakan dengan si Pevensie itu? Ada urusan apa kau dengannya? Apa dia berbicara yang tidak-tidak padamu?"

"Hei hei hei, mengapa sekarang kau menjadi seperti diriku ku Ms. Pansy Parkinson, banyak tanya"

"Baiklah, dari mana saja kau? Draco menunggumu kembali dari kelas, tapi kau lama sekali"

"Oww... Aku ada urusan lain tadi" Ujarku tanpa mengatakan bahwa aku menolong the Golden Trio untuk membereskan tentang makhluk kecil perusak itu di kelas,
"Lalu dimana dia sekarang?" Tanyaku kemudian.

"Di lapangan Quidditch"

"Untuk apa dia berada di lapangan Quidditch?"

"Hari ini tim Quidditch Slytherin akan berlatih, kau bisa menonton mereka berlatih",
"Pergi saja menyusul nya, Dia memintaku memanggilmu. Tapi kau pergilah sendiri ya, jangan meminta ku menemanimu, karena aku sangat lelah" Ujar Pansy lalu meninggalkanku begitu saja.

"Hei... Ms. Pansy Parkinson, kau belum mengatakan untuk apa Draco berada di lapangan Quidditch? Heii!!",
"Anak Uncle Lucius, benar-benar merepotkan saja".

Akupun beranjak pergi ke Lapangan Quidditch. Dari pada anak Uncle Lucius itu marah padaku, dan membuatku tambah kerepotan lagi karena omelannya.

"Lagi pula yang berlatih kan tim Quidditch,untuk apa dia ikut kelapangan?" Batinku.

PRINCESS RIDDLE AT HOGWARTS (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang