Part 25

493 90 39
                                    

Sehun masuk ke kamarnya, melihat Suzy yang sedang duduk menonton Tv sembari mengusap perutnya yang buncit.
Ia sama sekali tak melirik Sehun yang menghampirinya. Sehun tahu, Suzy sedang marah padanya. Soal perdebatan mereka sebelumnya.

"Maaf." Ucap Sehun sambil memegang tangan kanan Suzy.

"Jangan ganggu, aku sedang menonton." Ketus Suzy

"Maafkan aku ya? Kita bisa bicara baik2 tentang yang tadi."

"Sudahlah. Lupakan saja. Lagipula aku akan tetap pada keputusanku agar Chanyeol dapat menemuinya nanti. Kau tidak berhak melarang."

Sehun menarik nafasnya dalam ia berusaha keras untuk menjadi penyabar sekarang.
"Memang siapa yang melarang?" Ucap Sehun setenang mungkin

Mata Suzy melirik sehun dan menatapnya "kau."

"Benarkah? Kapan aku berkata seperti itu?"

"Astaga." Ucap kesal Suzy "kau lupa? Kau tdi bilang bahwa aku harus memikirkan perasaanmu. Itu artinya kau melarangnya kan?"

Sehun menggelengkan kepalanya kecil, "aku hanya takut kau berubah pikiran atas keputusanmu."

"Huh, lelucon apalagi yang kau maksud?"

"Begini," sehun menghirup nafasnya dalam dan mengeluarkannya pelan. Berusaha untuk tenang dan memberanikan diri untuk menjatuhkan gengsinya di dpn Suzy "Aku hanya takut kau kembali padanya. Posisiku disini sangatlah tidak kuat, kau dan dia memiliki sesuatu yang tidak kau miliki denganku. Anak itu, anak itu menjadi alasan kuat agar kau bisa kembali padanya. Dan satu lagi, aku tidak mau anak itu menganggap bahwa aku bukan ayahnya."

Suzy terdiam mendengarkan ucapan Sehun

"Kesalahanku sangatlah besar dlu. Mungkin jika aku tidak melakukan hal yang mengecewakan padamu, semua ini tidak akan terjadi. Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur. Aku hanya ingin memperbaikinya, membuat lembaran baru denganmu, dengan bayi ini." Sehun mengusap perut suzy dengan sayang.

Kali ini semua perkataan yang keluar dari mulut sehun sangatlah terdengar tulus ditelinga Suzy. Membuat hatinya meluruh.

"Aku sudah memberikan kesempatan kedua untukmu sehun. Dan jika aku sudah berkata seperti itu, aku tidak akan berubah pikiran. Masalah Chanyeol, aku hanya ingin ia melihat anaknya untuk sesekali. Karena jika tidak aku terus merasa menjadi jahat karena tak mempertemukan ayah dan anaknya."

Sehun tersenyum, "kau janji?" Tanya Sehun

Suzy mengangguk, "janji."

Mereka berdua saling bertatapan, dengan tangan kiri sehun yang menggenggam erat tangan Tangan kanan suzy. Kepala sehun maju perlahan, ia mendekatkan wajahnya kepada wajah Suzy.
Tak lama, bibir mereka saling menmpel. Tanpa ada lumatan apapun.

Sehun hanya menciumnya, ia tahu bahwa suzy belum menginginkan itu darinya. Meskipun ini bukan pertama kalinya mereka berciuman, tapi rasanya berbeda sekarang, Jantung sehun berdegup kencang  ketika bibir mereka saling menempel.

"Ayo kebawh, oma menunggu untuk makan malam." Ucap Sehun

Suzy tertawa kecil setelah ingat apa yang mereka lakukan. Ayolah mereka sudah bukan anak remaja lagi yang malu2 melakukan hal itu, tapi melihat wajah sehun yang memerah membuat Suzy ingin tertawa mengejek.

"Baiklah, ayo."

*****

Riuh sorak dan tepuk tangan memeriahkan akhir dari keputusan Lee Soo Man, sebenarnya bukan rapat penting atau apapun. Hanya sekedar basabasi untuk menyemangati semua talent yang ia miliki. Disalah satu launge hotel mewah di seoul. Semua artist dan idol saling menyelamati atas apa yang mereka capai setiap tahunnya.
Begitu juga Chanyeol, Chanyeol mendapat selamat dari beberapa rekannya. Meskipun semua itu tak ada artinya,

It's Not Affair || PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang