Part 4

802 117 34
                                    

"Istirahat" Ahh ucap Chanyeol lembut pada suzy.

Suzy menunduk menatap lantai yang lapisi karpet berwarna merah maroon kamar hotelnya dengan Chanyeol.

"Hey." Kata Chanyeol.

Chanyeol bersimpuh pada Suzy yang terduduk di sisi ranjang, ia dapat melihat air mata dan mata sembab Suzy.

"Kau boleh menangis jika kau ingin." Kata Chanyeol kembali.

Pundak Suzy mulai bergetar hebat, suara tangisan mulai terdengar. chanyeol meraih kedua tangan Suzy lalu menggenggamnya, perlahan Chanyeol menciumi tangan Suzy.

"Kau masih punya aku. Aku berjanji kau dapat mengandalkan aku dalam segala hal."

Suzy menggelengkan kepalanya, "kau terlalu banyak membantuku." Ucapnya disela tangisan

Chanyeol tersenyum tangan kananya meraih rambut Suzy, mengusapnya perlahan lalu ia menyelipkan anak rambut Suzy ke telinga Suzy.

"Apapun akan ku lakukan untuk kebahagiaanmu. Apapun." Ucap Chanyeol dengan Senyum tulusnya.

Suzy menangis, ia tak bisa berkata2 lagi. Chanyeol terlalu lembut padanya, Ya Chanyeol selalu begitu pada Suzy. Seringkali Suzy membayangkan bahwa yang berlaku seperti ini adalah Sehun. Tapi itu semua mustahil. Sangat mustahil.

"Istirahat. Kau akan sakit jika menangis terus. Liburan kita baru 2 hari disini."

Suzy mengangguk menurut, perlahan ia menidurkan dirinya. Chanyeol langsung menyelimuti Suzy.

"Aku harus pulang besok." Ucap Suzy

Chanyeol menatap Suzy dengan alis mata yang menaik sebelah.
"Kenapa?"

"Aku harus mengurus gugatan Ceraiku pada Sehun."

Chanyeol terdiam ia tak menjawab apapun. Sebenarnya ia senang. Tapi ia tidak bisa menunjukkan itu karena tidak sopan jika ia menunjukkan kebahagiaannya diatas kesedihan Suzy. Meskipun Chanyeol bertekad membayar semua kesedihan suzy dengan Sehun.

"Aku harus cepat. Karena aku benar2 lelah dengan semua ini."

Chanyeol mengangguk mengiyakan, "aku akan minta managerku untuk memesan tiket bsk."

Suzy mengangguk lalu ia menarik selimutnya sampai benar2 sebatas lehernya. Suzy meringkuk ke sisi kanan memunggungi Chanyeol yang terdiam memperhatikan Suzy.

"Aku keluar dulu."

"Kemana?" Tanya Suzy

"Merokok." Jawab Chanyeol dengan Singkat.

Suzy tak menjawab sudah kebiasaan Chanyeol merokok. Tak lama ia mendengar pintu di tutup artinya Chanyeol sudah keluar.

****

Atmosfer kelam di dalam ruangan kamar hotel itu sangat mencekam. Dua pria yang duduk berhadapan saling menatap nyalang. Disana Chanyeol dan Sehun berada, lebih tepatnya dikamar Hotel Sehun yang baru beberapa menit lalu Chanyeol datangi untuk menyusul Suzy.
Merokok hanya alasan Chanyeol untuk keluar, karena jika ia jujur akan menghampiri Sehun. Suzy tidak akan mengizinkannya.

"Ck," sehun tiba2 saja berdecak,"kau puas sekarang? Suzy sebentar lagi memilihmu." Lanjut Sehun

"Kenapa? Kau marah?"

Sehun menggelengkan kepalanya lalu terkekeh,"kau jatuh cinta pada istri orang. Yang benar saja. Setelah sekian lama, dan kau jatuh cinta pada istriku. Atau untuk balas dendam huh?"

Chanyeol tertawa kecil, spekulasi yang di lontarkan Sehun tentang balas dendam mengingatkannya pada kejadian 7 tahun lalu. Saat umurnya 23 tahun dan umur sehun 25 tahun. Cerita kelam yang membuatnya sangat membenci sosok Oh sehun, tentang mendiang kakanya yang bunuh diri karena pria yang dihadapannya.

It's Not Affair || PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang