Dalam langkah kaki yang sedikit dipercepat dan menuruni tangga. Sebenarnya, dari dalam hati sudah berhati-hati. Namun apa yang terjadi?
Pesan yang terkirim darinya membuat Aela jatuh dari tangga.Semua jeruk dalam plastik berceceran di lantai. Dengan jalan yang sabar, lama-lama keberadaannya menyebar. Aela hendak mengambilnya dengan segera karena kebelet malu.
Di depan atau tepatnya sebelum naik tangga, ada ruang literasi. Agaknya, ada suara dari ruangan tersebut, "Hei, hati-hati, Nak". Sepertinya itu suara Pak Ridha, Guru BK.
"Iya," balas singkat Aela. Lecet dalam kakinya dilupakan, yang penting segera kabur sebelum ketahuan.
-
"Vin" panggil Aela. Temannya, Vina pun menoleh. Dirinya yang sedang duduk di depan kelas 9A pun berjalan menuju Aela.
"Hai, La. Bawa apa tu?" sahut Vina menghampiri Aela.
"Sstt, ayo ke sana." jawab Aela lalu menggandeng tangan Vina berlari menuju ke IBS.
Namun, begitu sudah sampai bagian lorong. Langkah Aela berubah menjadi pelan. Vina pun ikut memelankan langkahnya.
"Kenapa?" tanya Vina.
Aela hanya diam dan tetap berjalan. Vina mengikuti dan tidak ngambek karena sudah pernah.
"I see that you're icy" gumam Vina sambil menyambungkan kata-katanya dengan nada lagu aslinya. Ia tidak malu walaupun ada laki-laki yang lewat berpapasan dengannya juga Aela.
"LOH?" ucap Vina dengan suara lumayan keras.
Semua orang yang berada di lorong IBS dan sekitarnya menoleh pada asal suara itu, Vina.
Mungkin dalam gumam orang-orang, "Ada apa?"
-
Cepaat ke lambat
Derap yang jika kau coba artikan, mungkin tersambung lambat
Muka yang asli ialah pucat
Namun masker menjadikannya tersirat-Aela, Wednesday
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup
Teen FictionKita dengan sanubari sehari-hari. Sekolah, tapi jatuh hati pernah. Daring, mencoba menghubunginya tapi tak berdering. Beribadah, terkadang overthinking lalu khusyuknya setengah. Mengaji, dia yang dipikirkan oleh hati. Kehidupan naik dan tiba-tiba t...