Happy reading!
"Dia yang ku nanti selama ini"
"Kalau jalan hati - hati dong, baju gue jadi kotor kan" gadis itu membersihkan bajunya yang terkena tumpuhan kuah bakso yang ia bawa.Sementara ava tengah sibuk memperhatikan tubuh gadis itu, gadis itu tingginya setara dengan dada ava. Ava sibuk memperhatikannya dari ujung kepala sampai kaki.
"Elo, ngapain liatin gue kayak gitu? Btw, elo itu Ava ya kelas 12 MIA 3?" tanya gadis itu heran dengan tingkah ava yang terus mengamatinya.
"Hah?" beo ava "Sorry." sambung ava.
"It's okay."
"Ee, biar gue beliin bakso yang baru buat elo."
"Gak perlu, gue bisa beli lagi kok."
"Gue salah, biar gue yang ganti rugi."
"Serah dah." Ucap gadis itu pasrah.
Ava membelikan gadis itu semangkuk bakso serta ia juga membawa 4 mangkuk lainnya.
"ehm, yo. Gue tadi habis nonton live drama, langsung di depan mata gue tadi. Lu liat juga kan?" Kata galang sembari menyenggol lengan Leo dan matanya terus tertuju pada Ava yang sedang membagikan mangkuk bakso pada sahabatnya.
"Sumpah demi ALEX, ini pertama kali gue liat kutub utara mencair." beo Leo
"Elo suka sama cewek yang tadi, va?"
"Demi apapun emak gue pasti bangga liat elu bisa suka sama cewek, vaa. Alhamdulillah."
"Segera va, tembak. Daripada disikat yang lain."
"Lu kata dia WC, disikat."
"Jadi bener va, cewek itu berhasil menarik perhatian seorang AVA AURANOS."
"Syukur dah temen gue ternyata masih normal."
"gue awalnya takut elo suka sama gue va, secara gue itu tampan."
Teman - teman ava sibuk meminta penjelasan darinya. Namun, ava hanya berkata :
"Berisik lu pada."
"ehhm, va. Sekarang kan ultah lo ya. Jadi ini semua elo yang bayarin yaaa." Leo menunjuk semua mangkok yang ada di depannya dengan ekspresi memelas.
"Gue bayarin tapi gak usah sangkut pautin sama ultah gue. Gue gak suka kalian nyebut atau ngerayain ultah gue. Bagi gue, umur gue udah berhenti sejak kematian pa pa" ava mengatakan kata 'kematian papa' dengan lidah yang begitu kelu.
Semenjak kematian ayahnya ava tidak pernah sekalipun merayakan ulang tahunnya. Padahal, dulu ia sangat suka sekali merayakan ulang tahun bersama sang ayah.
.......
Gadis yang ditabrak oleh ava tadi bernama Rulik Agianira. Gadis cantik, pintar, berbakat, dan sangat humble. Ia memiliki sahabat bernama Shela dan Mey. Rulik dan Shela menempati kelas 12 MIA 2 sedangkan Mey menempati kelas 12 MIA 3 di SMA Angkasa 12.
“Ciee yang habis dibeliin bakso sama mostwanted SMA Angkasa 12.” goda Mey ketika rulik akan duduk di kursi sembari membawa mangkuk bakso di tangannya.
“Gue juga mau kali dibeliin sama babang tamvan.” Shela menyenggol lengan sahabatnya tersebut.
“Heh, ngadi – ngadi emang, tadi dia tuh yang numpuhin bakso gue, dia bilang ini ganti ruginya.”
“Lo tau gak? Dia itu udah terkenal dingin sejak zaman megalitikum. Mana mungkin dia minta maaf dan mau ganti rugi buat orang yang gak dia kenal.” Mey membayangkan kejadian yang baru saja ia lihat, saat Ava bersikap ramah kepada Rulik.
“Megalitikum pala lu. Tapi bener juga sih, jangan jangan dia itu ada rasa sama lo, Lik.”
Rulik menggeleng – geleng kepalanya melihat kelakuan dua temannya tersebut.
“ANJIR lu padaa yaa. Gue laper mau makan. Jangan pada bacot. PAHAM?”
....
KELAS 12 MIA 3
Ava, Galang, Nala, dan Leo secara tidak sengaja mereka berada dikelas yang sama yaitu 12 MIA 3.
Leo dan Nala merupakan teman sebangku mereka duduk dipinggir kanan pojok paling belakang. Sedangkan, Ava dan Galang duduk dikursi paling belakang dipinggir kiri pojok.“La, si cewek yang ditabrak ava tadi itu temennya my-babu bukan si?” Leo merupakan bucin Mey dan sahabatnya sangat tahu mengenai hal itu. Ia menyukai Shela semenjak kelas 11 SMA. Namun, Shela selalu mengacuhkannya.
“La? MATAMU. Nama Gue NALA bukan LA. LALA PO ANJER” Nala benar – benar kesal dengan salah satu temannya ini. Leo selalu meyebut Nala dengan sebutan “La” dan itu membuat Nala sangat risih.
“Lah, gue kan gak bilang, malah elo yang bilang.”
“Bilang apaan dah?”
“LALA PO ANJER.”
“Ha?”
“eh, kembali ke latpop. Benerkan si cewek tadi temen my-babu gue”
“Bussett dah BABU njiiir"
“JAWAB PERTANYAAN GUE LA, emosi gue lama – lama”
“Santai santaai, mana gue tau cobaa.”
Sementara itu, ditempat lain Ava dan Galang tengan sibuk mengerjakan tugas matematika yang belum sempat mereka kerjakan.
“Lang?”
“Ha? Beo Galang
“Gimana cara deketin cewek?”
“What? Lo mau deketin cewek? Sapa hah? Cewek yang tadi?”
“Berisik lo”
Kriiiiingggggggg...
Bel kelas berbunyi tandanya mereka harus segera bersiap untuk menerima pelajaran selanjutnya.
“MEEEEEEEEEEEEYYYYY” teriak Leo ketika melihat mey tengah masuk ke kelas.
“Rame banget lo, gue bawain toak sekalian.”
“Mey, boleh nanya gak?”
“Apa? Mau gombal. Gak mempan brader.”
“Bukan meey, suudzon mulu sih si mey yang cantik ini.”
“Idiih, terus apaan. Cepetan ntar bu Jamilah dateng nih.”
“Mey, aku mau pinjem catetan biologi.”
“Whatt? Nih, bentar lagi balikin.”
“Hmm, makasih yang pernah sayaang tapi gak jadi” Leo mengambil buku yang disodorkan Mey dan ia pun segera berlari.
“Are u sure? AHAHA yang pernah salang sangkaa.”
Rabu, 15 September 2021
FOLLOW INSTAGRAM : @indah.rzqh
TOLONG PROMOSIKAN CERITA "AVA' KE SELURUH SOSIAL MEDIA KALIAN YA 🤗
Kalau ada typo tolong tandai yaa😳
KAMU SEDANG MEMBACA
AVA (Hiatus)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Ava Auranos, ia tak pernah merasakan sosok ibu dalam hidupnya. Ibunya meninggal ketika ia dilahirkan. Baginya ayah adalah dunia dan kehidupannya. Ayahnya memberi semua kasih sayang untuknya. Namun, takdir seakaan tak pe...