5 KEHIDUPAN RUMIT

41 8 0
                                    

Happy reading! ✨

"Rulik gak pernah minta untuk hadir dalam rahim bunda, rulik juga gak pernah minta untuk hadir di tengah - tengah keluarga ini, kalian yang menghadirkan rulik, kalian yang membuat rulik ada di dunia ini. Lalu kalian juga yang membenci rulik"
~Rulik Agianira

Setelah kejadian di kelas rulik itu, Ava tidak henti - hentinya mengejar rulik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian di kelas rulik itu, Ava tidak henti - hentinya mengejar rulik. Ava benar - benar menjadi sosok yang tergila - gila akan rulik. Padahal dulu, ia tak pernah mengejar seorang wanita bahkan menyukai seorang wanita pun tak pernah ia lakukan.

Tiap kali ada kesempatan, ava selalu mengatakan "Lo harus mau jadi pacar gue". Ava juga tak segan membawakan rulik sebuah bunga, cokelat, makanan, baju, hingga skincare. Kejadian itu selalu berulang tiap hari. Sedangkan rulik, tentu saja selalu saja menghindarinya. Hingga pada suatu kejadian rulik pun sepertinya harus mengalah.

"Kali, ini gue serius. Lo harus mau jadi pacar gue dan gue gak menerima penolakan." Ava mencekal tangan rulik yang hendak memasuki kelas.

"Lo tuh gak capek apa ngejar - ngejar cewek kayak gini" ucap Rulik sambil melepaskan tangannya dari ava.

"Gue gak peduli. Kalau lo masih nolak, liat aja gue bakal lakuin sesuatu yang nantinya bakal lo sesali."

Ava memasuki ruang kelas 12 Mia 2 dan meninggalkan Rulik begitu saja.

Ava berjalan ke arah papan tulis, ia berdiri di depan seluruh teman - teman rulik. Sedangkan, Rulik hanya bisa menatap Ava di depan pintu kelasnya.

"Gue minta perhatian kalian sebentar." Ava memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Gue disini mau ngomong sesuatu ke kalian semua." Sambung Ava.

"Lo, mau ngapain. Sini ikut gue." Rulik menghampiri Ava dan menarik satu tangan Ava untuk ke luar kelas.

"Oke, gue mau jadi pacar lo. Puas lo sekarang?" Kata Rulik dengan menatap kesal Ava.

"Hmm. By the way, lo sampai kapan mau pegang tangan gue gini?" Ava menatap tangannya ia digenggam erat oleh Rulik.

......

Rulik Pov

Hari ini aku harus pulang ke rumah dengan penuh kejengkelan. Aku harus terpaksa menerima lelaki yang hanya aku kenal beberapa hari saja. Ia terus menekanku dan itu benar - benar membuatku depresi. Bahkan teman - temanku membuatku bertambah kesal, sepanjang hari yang hanya bisa mereka katakan hanyalahh "Ciee, yang baru jadian.."

AVA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang