[5]

2K 278 9
                                    

Warning!! BxB konten. BoyXboy. Homo. Mpreg. Baku. Fantasi. Action. Survival.

#Selamat membaca#

VOTE DAN KOMENNYA, MAKASIH.

+++

Brak

Brak

Brak

Heeseung terbangun, rasanya baru saja dia memejamkan mata tapi harus terbangun karena suara berisik dari luar.

"Kai" panggil Heeseung.

"Euh? Iya?"

Brak

"Apa itu?" tanya Kai bingung.

"Aku juga tidak tau" balas Heeseung sembari melirik arloji ditangan kirinya, pukul 1 dini hari. Baru satu setengah jam dia dan yang lainnya tertidur.

Kai menutup rapat jendela dan mengintip ke arah luar dimana ternyata ada beberapa manusia yang masih hidup dan tengah mengedor-gedor mobil dibelakang mereka.

Beruntungnya kaca ketiga mobil itu gelap, jadi dari luar tidak akan terlihat apa-apa.

"Mereka manusia?" tanya Heeseung.

"Seperti iya, kau dengar sendiri mereka bicara" balas Kai yang kemudian memencet sebuah tombol dikemudi dan muncul sebuah keyboard dari bawah dan sebuah layar.

"Woah, aku baru tau mobilmu bisa seperti itu" kata Heeseung.

"Sudah lama kok"

Kai tidak terlalu memperdulikan ucapan Heeseung yang tengah kagum, dia khawatir dengan sahabat-sahabatnya dimana salah satu dari mereka sekarang memukul-mukul kaca mobil dengan batu.

Ting

Sebuah pesan balasan dari Jake muncul.

Lebih baik kita pergi saja, para manusia sialan diluar itu hanya akan membantai kita jika kita membantu mereka, Jay juga setuju

"Hyung, siap mengemudi?"

Heeseung menyeringai karena pertanyaan Kai, dia juga ikut membaca pesan tersebut. Dia pun segera mendudukan dirinya ke kursi kemudi, memasang seatbelt dengan rapi tidak lupa seatbelt tambahan.

Dilihatnya kedua mobil dibelakangnya sudah menyala walau lampunya memang sengaja dimatikan tapi dilihat dari reaksi sekumpulan manusia itu, dia tau kedua mobil itu sudah menyala.

"Kajja" ucap Kai.

Dengan senyumnya, Heeseung menginjak pedal gas dan membuat mobil tersebut melaju. Dapat Heeseung lihat seorang diantara gerombolan itu terlindas mobil Jake karena mencoba menghalangi.

Jake, Shim Jake. Heeseung kenal sekali sahabat kekasihnya yang satu itu dimana dia tidak akan melawan jika tidak diganggu sama seperti Kai dan Jay. Ketiganya itu benar-benar sama, ya itulah mengapa mereka bisa bersahabat.

+++

Mobil kembali berhenti, perjalanan masih jauh. Jelas saja masih jauh, mereka kan lewat jalur melingkar dan memutari pulau. Dua kali lebih jauh dari pada jalur awal yang terblokir itu.

Kali ini mobil berhenti dikawasan pantai, deburan ombak terdengar sangat jelas walau gelap. Ya, tentu saja ini masih jam 3 pagi.

"Kembalilah tidur, aku yang akan mengemudi nanti" kata Kai.

Heeseung tanpa protes berpindah kursi dengan Kai, sementara itu dimobil Jay yang kini ada dibelakang mobil Kai. Jay tengah menyelimuti Jungwon yang sudah terlelap beberapa waktu lalu, ya mungkin efek obat yang dia minum untuk meredakan sakit karena terkilir di kakinya.

"Hyung..."

"Tidurlah, kau pasti lelah" balas Jay.

"Kau juga harus tidur Hyung" kata Jungwon, Jay tersenyum.

Jay mengusap rambut Jungwon, membuat kekasihnya itu perlahan kembali tertidur. Jay menekan tombol dikemudi dan muncul beda yang sama seperti dimobil Kai, Keyboard dan layar.

Kita istirahat saja disini sampai pagi tiba -Kai

Selimuti Jungwon dengan benar, pastikan juga kakinya tertutup selimut juga - Sunghoon

Jay melihat Jungwon dan membenarkan selimut simanis, setelahnya dia tidur juga.

Lalu dimobil belakang, Sunghoon dan Jake yang masih terjaga. Niki dan Sunoo sudah kembali terlelap.

Banyak yang mengira keduanya berpacaran, namun tidak keduanya hanya sahabat saja, untuk sekarang sih.

Keduanya sebenarnya sama-sama menyukai dan menunjukan rasa suka masing-masing. Namun, keduanya juga sama-sama berego tinggi.

"Hoon-ah" panggil Jake.

"Kenapa?" balas Sunghoon, dia yang tadinya mengamati lautan yang gelap itu menatap Jake.

"Saranghae"

Sunghoon membeku, dia tidak salah dengarkan? Dia tidak bermimpikan?

"Hoon-ah, kau melamun?"

"Ah, t-tidak" balas Sunghoon.

"Kau tau Hoon-ah? Aku sudah menyimpan rasa suka ini semenjak awal kau masuk kedalam persahabatanku Jay dan Kai..." ucap Jake, Sunghoon diam mendengarkan.

"Saat itu, aku sempat menyangkal karena mengira kau dominan. Tapi, kemudian Kai mengatakan bahwa kau submisif. Jadi, aku memberanikan diri menunjukan rasa suka ku..." Sunghoon masih diam mendengarkan setiap kata yang Jake ucapkan.

"Dan, kau pun merespon dengan baik. Tapi diriku masih belum berani mengatakan apapun selain hanya menunjukan rasa suka ku saja. Hoon-ah, maaf membuatmu menunggu"

"A-aniya, ti-tidak apa-apa" balas Sunghoon gugup, ayolah Jake menatap dirinya tepat dimatanya dengan tatapan serius.

"Park Sunghoon, aku tau situasi saat ini sedang kacau dan sangat konyol karena bisa-bisanya aku melakukan ini sekarang. Tapi, yang pastinya aku akan mengatakan ini..."

Jake melepas seatbeltnya dan meraih kedua tangan Sunghoon, menggengamnya dengan erat.

"Park Sunghoon, maukah kau menjadi kekasihku?"

Sunghoon membelalakan matanya terkejut, ini yang dia tunggu tapi hatinya masih tidak siap. Dia diam selama beberapa saat dan Jake masih setia menatapnya berharap dan tangannya pun masih menggenggam tangan Sunghoon.

Dan akhirnya Sunghoon mengangguk.

"Ne, aku mau"

Jake tersenyum kemudian memeluk Sunghoon.

"Terimakasih banyak"

"Sama-sama, dan aku juga mencintaimu" balas Sunghoon.

Setelah itu, Jake melepaskan pelukannya dan memberikan selimut pada Sunghoon. Kemudian keduanya terlelap dengan tangan saling bertaut.

Tbc

Tambah satu couple lagi guys, Sunki nyusul ya. Tunggu aja, hehe.

So, see you next part.

Btw, ada yang nunggu cerita ini nggak sih? Kok sepi ya.

Oh iya, mampir ke cerita baruku juga ya, NOMIN loh.

Hehe, dahlah

Paipai

-nysi

16/9/21

[ENHYPEN] END OF THE WORLD✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang