Hujan.

81 12 1
                                    

!Mostly flashback dan narasi!

Sepanjang hari di kota Seoul kini tengah terguyur hujan. Hujan cukup lebat untuk hari pertama dimusim hujan tahun ini.

Pria berambut cokelat hitam itu hanya bisa menghela nafasnya di bawah halte bus.

"Kapan bus ini akan datang?" Monolognya.

Ia menatap jalanan yang cukup sepi karena hari libur dan hujan sehingga kebanyakan memilih untuk berdiam di rumah.

Netranya tiba tiba menemukan sesuatu. Sebuah gelang yang mirip dengan miliknya dan seseorang yang pergi waktu itu.

"Mirip." Ucapnya pelan. Tangannya mengambil gelang itu perlahan.

"Apa ini milikmu, sayang?" Lagi, ia kembali bermonolog.

"Tuhan, tidak mungkin kan kau mengembalikan Chanhee kembali? Dia sudah bahagia bersamaMu kan?"

Dia Kevin, pria 24 tahun yang sedang duduk di bawah halte bus. Dan yang ia bicarakan, ia Chanhee. Tunangannya dahulu, namun sepertinya Tuhan lebih menyayanginya. Ia meninggal setahun lalu tepat seminggu sebelum pernikahan mereka.

Sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Dan, hujan. Ya, saat kejadian tengah turun hujan.

Kevin bukan tak merelakan Chanhee pergi, namun ia hanya merindukan sosok pria ceria itu. Pria yang berhasil menarik hatinya 5 tahun lalu, pria pertama yang ia kenalkan kepada kedua orangtuanya. Iya, Chanhee adalah cinta pertama dan terakhirnya.

Pertemuan mereka 5 tahun lalu adalah sebuah ketidaksengajaan.

Kala itu, masa SMA mereka telah usai, semua murid sudah pulang sambil membawa buket bunga masing masing. Kevin, satu satunya orang yang belum kembali karena harus menunggu kedua orang tuanya datang.

From: Papa.
Nak, maaf papa tidak bisa datang.
Mama juga tidak bisa, sampaikan saja
salam papa untuk semua gurumu.

Kevin menatap benda persegi panjang itu malas.
Kenapa orangtuaku terlalu sibuk? - batin Kevin.

Ia memilih untuk berpamitan kepada gurunya dan menyampaikan salam papa dan mamanya.

Namun, sepertinya hari ini adalah hari sial baginya. Hari itu hujan mengguyur seluruh kota. Ia tidak membawa payung, dan dengan nekat ia memakai kemeja seragamnya untuk menutupi kepalanya dan menyisakan kaus berwarna biru tua sebagai pelapis tubuhnya.

Ia berhenti di sebuah halte bus dan tiba tiba seseorang dari arah berlawanan dengan dirinya tadi menghampiri halte itu.

Wajahnya sedikit pucat dan pakaiannya basah.

"Kau kedinginan?" Tanya Kevin saat melihat tubuh kecil itu menggigil.

"Sedikit." Jawabnya singkat.

"Duduklah, apa kau tidak membawa payung juga?" Tanya Kevin lagi.

"Ya, aku kira hari ini tidak akan turun hujan karena langit begitu cerah." Jawab Chanhee— seseorang itu.

"Cuaca akhir akhir ini memang sulit ditebak." Jawab Kevin.

Aneh, ini adalah pertemuan pertama mereka namun sepertinya mereka sudah cukup nyaman mengobrol.

Sebulan setelah pertemuan tidak sengaja itu, Chanhee dan Kevin kembali bertemu di universitas yang sama, dan jurusan yang sama.

Chanhee adalah teman pertama Kevin di kampus. Kedekatan mereka cukup menarik perhatian seluruh warga kampus, terlebih karena sikap perhatian Kevin ke Chanhee dan sebaliknya.

Playlist • Newmoon-KevnyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang