6. Mereka boneka

655 77 39
                                    

Mereka boneka.

Tidak punya malu, tidak bisa menangis, tidak bisa lelah, bahkan tidak bisa lapar. Tetapi mereka bisa meminta jika ingin makan.

Walaupun dulunya adalah seorang manusia biasa, tetapi sekarang mereka adalah boneka yang hanya tersisa raganya saja.

Mereka mampu berekspresi, sebagaimana manusia pada umumnya.

Maka dari itu sembilan pria sempurna pemilik Prince Hold Company itu harus beradaptasi.

Seperti sekarang, hari ini sudah pagi. Waktunya untuk bekerja seperti biasa, Alland juga sudah meneror mereka seperti biasa.

Tetapi yang menjadi pertanyaan mereka adalah bagaimana caranya meninggalkan boneka mereka?

***

"Mino mau kemana?" tanya boneka Irene dengan wajah polosnya ketika melihat Mino sang pemiliknya sudah rapi dengan jas yang melekat sempurna pada badan tegap itu.

Gadis itu baru bangun tidur dari kasur milik Mino. Ya, mereka berbagi tempat tidur.

Awalnya Mino tak percaya kalau boneka cantik miliknya ini bisa tidur, tetapi ia percaya ketika melihat mata itu terpejam dengan tenang sambil memeluk tubuhnya.

Ah Mino jadi merasa memiliki kekasih sekarang, ternyata rasanya tak seburuk yang Mino fikirkan.

"Mino kerja dulu, Irene diem disini ya? Jangan keluar" beritahunya.

"Irene gak boleh ikut?"

Mino menggeleng, "Boleh aja, tapi jangan sekarang ya?"

Irene diam sebentar sambil menatap wajah Mino yang tampan itu, lalu gadis itu mengangguk menuruti perkataan sang pemilik.

Gadis boneka itu berjalan mendekati Mino lalu memeluknya erat, membuat lelaki itu terkaget karena tidak biasa di peluk.

"I-irene lain kali izin dulu ya kalo mau peluk gini" beritahi Mino, membuat gadis boneka itu mendongakkan kepalanya dan mengangguk patuh.

Hal kecil itu mampu membuat Mino tersenyum di pagi hari.

***

"Jaebum! Bangun!!" kata boneka Seulgi sambil menepuk pelan pipi pemiliknya yang sekarang masih tidur tanpa usik.

"Ih ayo bagunn!!" ujar boneka itu lagi, dan kali ini lelaki mengerjap-erjapkan pelan matanya.

"Nghh kenapa Seulgi?" tanyanya.

Boneka itu lagi-lagi menggoyangkan lengan milik Jaebum ketika melihat pria itu hendak menutup kembali matanya.

"Ayo bangunn!! Benda itu berisik sekali mengganggu tidur ku" rengeknya.

Denga cepat mata Jaebum terbuka, lalu melihat alarm-nya sudah berbunyi. Dan dengan gesit mematikannya.

Bergegas bangun dari tidurnya dan hendak menuju kamar mandi, namun tangannya di genggam oleh boneka Seulgi membuat Jaebum menoleh.

"Kenapa Seulgi?" tanya halus.

Boneka itu berkedip lucu, "Jaebum mau kemana?" tanya boneka itu.

Pria tampan itu mengehela nafas, ia lupa kalau harus menjelaskan banyak hal dengan boneka pemberian Kun ini.

Tetapi ia juga ingin berterimakasih kepada Kun yamg sudah memberinya hadiah yang sama sekali tak terfikirkan olehnya dan yang lain.

"Jaebum mau kerja dulu ya, Seulgi diem aja di kamar sampe Jaebum pulang" ujarnya memberitahu.

"Seulgi dapat hadiah?" tanya boneka itu lagi.

Sejenak Jaebum berfikir, lalu mengangguk. "Iya, nanti Jaebum bawain coklat ya"

BONEKA [Blackvelvet] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang