2

70 8 3
                                    

" Mama mau " tawar Liansya pada piringnya yang memesan roti capucino, red velved, matcha, blackforest, serta strowberry

" kamu makan saja Mama sudah kenyang " ucap Viona tadi sudah menghabiskan kue coklat 1 dipiringnya

" tadi siapa Ma? " tanya Liansya digelengi oleh Viona yang enggan memperkenalkan mereka semua

" bukan siapa-siapa " ucap Viona ia pun pura-pura percaya serta akan menyelesaikan misinya ini

" Mama ketoilet sebentar " ucap Viona kini pergi ketoilet meninggalkan dirinya untung saja sudah dibayar

" Liansya hai " sapa beberapa orang padanya ia angguki tunggu-tunggu Liansya ini anak sekolah apa anak kampus? Tapi memanggilnya kakak

" kalian kenal aku? " tanya Liansya menunjuk dirinya sendiri mereka tersenyum

" ya siapa yang gak kenal lo ratu pembully Cilla dan Laras sih bangsat itu " ucap perempuan ini dengan santai tapi ada yang beda

" lo lupa sama kita? " tanya laki-laki ini diangguki Liansya jujur dia tidak mengenali mereka

" aku tidak mengenal kalian " jawab Liansya mereka menbulatkan matanya

" ah ini pasti efek tabrakan sih bajingan itu " ucap perempuan satunya ia angguki benar

" ya dan aku koma 4 bulan kata Mama yang dijelaskan Dokter aku anemia " ucap Liansya membuat mereka tertawa ngakak para pengunjung toko roti pun ikutan terkekeh

" astaga amnesia bukan anemia " ucap laki-laki satunya ini memperbaiki katanya

" kenalin gue Nara "

" Karin "

" Bara "

" Aldo "

" Liansya "

" sama siapa lo kemari? " tanya Aldo padanya ini

" sama Mama kini dia ditoilet " jawab Liansya mereka duduk bersama

" boleh " ucap Nara menunjuk roti matcha nya ia angguki dengan senyuman

" aku sekolah atau kuliah? " tanya Liansya masih bingung dia sekolah apa kuliah

" kuliah masih semester 1 " jawab Karin membuatnya tak menyangka

Liansya seharusnya aku yang memanggilmu kakak batinnya

" kalian pacaran? " tanya Liansya digelengi mereka kompak

" kita sahabatan " jawab Bara dengan senyuman cerahnya

" kita berlima tunggu satu lagi belom datang mau ikut menjadi sahabat kita " tawar Karin ia menatap mereka dengan pandangan apakah boleh?

" tentu saja boleh " jawab Aldo ia angguki dengan senyuman

" baiklah aku ikut " ucap Liansya mereka kini heboh

" baiklah kita ketambahan satu kini kita rayakan ayo pesan lagi " ucap Bara senang sekali tak lama Viona datang

" nak Mama habis gini kebutik dulu " ucap Viona membuat keempat sahabat barunya mengerjap tak percaya

" aku akan pulang nanti ini sahabat baru aku Ma baru kenal " ucap Liansya memperkenalkan mereka Viona tersenyum pada mereka

" Tante titip anak tante ya " ucap Viona pada mereka yang mengangguk bahagia lalu Viona pergi

" itu Mama lo? " tanya Nara diangguki Liansya jujur

" gila desainer tadi Mama lo gokil " ucap Bara tidak menyangka desainer idola Mamanya berada didepan mata astaga

" sorry telat " ucap laki-laki dengan gaya coolnya itu duduk tepat disebelah Liansya

TransmigrasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang