" Mama mau " tawar Liansya pada piringnya yang memesan roti capucino, red velved, matcha, blackforest, serta strowberry
" kamu makan saja Mama sudah kenyang " ucap Viona tadi sudah menghabiskan kue coklat 1 dipiringnya
" tadi siapa Ma? " tanya Liansya digelengi oleh Viona yang enggan memperkenalkan mereka semua
" bukan siapa-siapa " ucap Viona ia pun pura-pura percaya serta akan menyelesaikan misinya ini
" Mama ketoilet sebentar " ucap Viona kini pergi ketoilet meninggalkan dirinya untung saja sudah dibayar
" Liansya hai " sapa beberapa orang padanya ia angguki tunggu-tunggu Liansya ini anak sekolah apa anak kampus? Tapi memanggilnya kakak
" kalian kenal aku? " tanya Liansya menunjuk dirinya sendiri mereka tersenyum
" ya siapa yang gak kenal lo ratu pembully Cilla dan Laras sih bangsat itu " ucap perempuan ini dengan santai tapi ada yang beda
" lo lupa sama kita? " tanya laki-laki ini diangguki Liansya jujur dia tidak mengenali mereka
" aku tidak mengenal kalian " jawab Liansya mereka menbulatkan matanya
" ah ini pasti efek tabrakan sih bajingan itu " ucap perempuan satunya ia angguki benar
" ya dan aku koma 4 bulan kata Mama yang dijelaskan Dokter aku anemia " ucap Liansya membuat mereka tertawa ngakak para pengunjung toko roti pun ikutan terkekeh
" astaga amnesia bukan anemia " ucap laki-laki satunya ini memperbaiki katanya
" kenalin gue Nara "
" Karin "
" Bara "
" Aldo "
" Liansya "
" sama siapa lo kemari? " tanya Aldo padanya ini
" sama Mama kini dia ditoilet " jawab Liansya mereka duduk bersama
" boleh " ucap Nara menunjuk roti matcha nya ia angguki dengan senyuman
" aku sekolah atau kuliah? " tanya Liansya masih bingung dia sekolah apa kuliah
" kuliah masih semester 1 " jawab Karin membuatnya tak menyangka
Liansya seharusnya aku yang memanggilmu kakak batinnya
" kalian pacaran? " tanya Liansya digelengi mereka kompak
" kita sahabatan " jawab Bara dengan senyuman cerahnya
" kita berlima tunggu satu lagi belom datang mau ikut menjadi sahabat kita " tawar Karin ia menatap mereka dengan pandangan apakah boleh?
" tentu saja boleh " jawab Aldo ia angguki dengan senyuman
" baiklah aku ikut " ucap Liansya mereka kini heboh
" baiklah kita ketambahan satu kini kita rayakan ayo pesan lagi " ucap Bara senang sekali tak lama Viona datang
" nak Mama habis gini kebutik dulu " ucap Viona membuat keempat sahabat barunya mengerjap tak percaya
" aku akan pulang nanti ini sahabat baru aku Ma baru kenal " ucap Liansya memperkenalkan mereka Viona tersenyum pada mereka
" Tante titip anak tante ya " ucap Viona pada mereka yang mengangguk bahagia lalu Viona pergi
" itu Mama lo? " tanya Nara diangguki Liansya jujur
" gila desainer tadi Mama lo gokil " ucap Bara tidak menyangka desainer idola Mamanya berada didepan mata astaga
" sorry telat " ucap laki-laki dengan gaya coolnya itu duduk tepat disebelah Liansya
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi
RandomYuk mampir kecerita baru Ais jangan lupa taruh didalam reading list kalian terimakasih banyak