" huh rasanya tadi seperti mau sidang " ucap Aldo menghela napas senang sebab mereka sudah istirahat
" lebay " celetuk Reginald mengatai sahabatnya ini lebay
" sadis banget anjim " ujar Bara kemudian mereka tertawa kecuali Reginald yang tersenyum tipis saja
" btw tadi Pak Dean habis ngetik dilaptopnya terus wajahnya menjadi pucat tiba-tiba kenapa ya " ucapan Karin membuat mereka juga heran tadi sempat melirik sedikit
" privasi orang jangan jadi kepo dadakan " ucap Nara memang ada benarnya juga
" nanti lo pulang dijemput? " tanya Bara kepada Liansya yang lupa mengirimi pesan kepada pak supir
" kenapa mau nebengin " ujar Liansya santai dan PD nya itu astaga
" sabilah kita pergi jalan-jalan dahulu " ajak Bara ini refreshing saja pikirannya
Iya sih kan Kuliah banyak kencan sama tugas batin Berliansya
" sabilah kuy pantai " ucap Nara semangat 45 malahan ini
" kuy lah " ucap mereka ikut-ikutan saja
" nanti aku ijin Mama " ucap Liansya tersenyum cantik menjadi anak Mama dadakan
" dasar anak Mama " ucap Aldo mencibirnya Liansya hanya tertawa ringan
" kalau bukan dari Mama aku keluar dari mana " ucapan Liansya sontak membikin mereka melotot tidak menyangka
" heh " sentak Karin tidak habis pikir gak usah diperjelas oke
" nanti pelajarannya Pak Sean plis dah hari ini kebanyakan pelajaran dosen killer " frustasi Aldo mengacak-acak surai rambutnya
" takdir " ujar Liansya enteng mengatakan takdir memang benar sih takdir
" btw itu geng Rangganjing gak kekantin " ucapan Nara membikin mereka mengedarkan pandangan ternyata benar tidak ada
" mungkin sedang memadu kasih " ujar Bara santai tanpa berpikir panjang dahulu
" baru juga diomongin sudah nongol umur pendek memang " kejam Karin mengatakannya seperti ini
Benar saja dipintu masuk-keluar kantin terdapat rombongan geng Rangga baru saja masuk kedalam kantin tidak lupa juga dengan Cilla dan Laras berada bersama mereka seperti ulat bulu tetapi ada yang berbeda kenapa pakaian Laras compang-camping dan sesengguhkan? Aneh
Kevin menggandeng tangan Laras lembut tetapi wajahnya menahan emosi sampai memerah menatap Liansya tajam seperti permusuhan sedangkan Liansya heran siapa pelakunya kenapa dirinya seakan-akan mau dituduh yang bukan-bukan? Nara dkk akan melindungi Liansya dari geng sialan tersebut
" LO KAN YANG BIKIN LARAS SEPERTI INI " bentak murka Kevin emosi kepada Liansya yang bingung
" kenapa aku? " tanya Liansya tidak ada nada khawatir hanya tenang dan sudah kebal
" KALAU BUKAN LO SIAPA LAGI " emosi Kevin yang kini mau mencengkram pakaian Liansya tidak bisa sebab Reginald duluan meremas tangan Kevin sialan
" jangan pernah tangan kotor lo nyentuh sahabat gue " tekan Reginald menatap tajam Kevin
" lo ngebelain sih jalang dibayar berapa lo? Atau dia nyerahin tubuhnya buat lo pada percaya iya cih " PLAK suara tamparan nyaring bukan Reginald meliankan Liansya menampar Kevin rasanya perih pasti
" aku tanya kapan aku bikin dia seperti ini? Jam berapa? Dari tadi aku awal jam pertama sampai jam istirahat ada didalam kelas mengikuti pelajaran kelas para Dosen gak percaya tanya sama Dosen yang mengajar jangan membikin rumor yang tidak-tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi
RandomYuk mampir kecerita baru Ais jangan lupa taruh didalam reading list kalian terimakasih banyak