✍ TIGABELAS ✍

3K 228 1
                                    

Happy Reading!!!

Aiden, Reno, Rano dan beberapa bodyguard berdiri di depan sebuah gedung kosong yang sudah lama tak ditinggali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aiden, Reno, Rano dan beberapa bodyguard berdiri di depan sebuah gedung kosong yang sudah lama tak ditinggali.

"Bang, ini beneran Aksa ada didalem? " Tanya Rano menatap takut bangunan kosong yang terlihat menyeramkan walau saat masih di siang hari.

Aiden berdehem menjawab pertanyaan Rano.

Kemarin setelah menyuruh salah satu bodyguard nya untuk melacak nomor tidak di kenal itu, bodyguard menemukan alamat ini. Sebuah gedung tua yang sudah lama kosong.

Lantas setelah mengetahui letak yang diduga menculik Aksa ada di tempat ini. Mereka langsung menyusun sebuah rencana untuk menyelamatkan adik bungsu mereka. Dan keesokan paginya mereka langsung bergegas datang kemari.

Dilihatnya tak ada satu orang pun yang berjaga diluar. Tapi Aiden yakin bahwa di dalam bangunan itu ada banyak orang suruhan si penculik itu. Karena tak ingin mengambil resiko kalah jumlah, maka Aiden membawa bodyguard kepercayaan.

"Kita langsung masuk nih, Bang?" Tanya Reno yang menatap datar bangunan di depannya.

"Iya, tapi nanti kalau udah di dalem jangan gegabah. Kita bergerak sesuai rencana tadi malam."

Si kembar mengangguk patuh. Lalu mereka semua berjalan masuk.

Baru beberapa langkah mereka memasuki gedung tua itu, mereka sudah dihadang banyak sekali pria berbadan kekar. Membuat mereka mau tak mau harus bertarung dengan pria kekar itu.

Aiden dan Reno tentu ahli dalam hal bela diri. Dan bagi mereka sangat mudah sekali menumbangkan bawahan si penculik ini meski badan mereka kalah besar dengan lawan mereka. Tapi tenang saja, Aiden dan Reno masih bisa mengatasinya.

Beda lagi dengan Rano yang tidak ahli dalam bidang bela diri. Ia malah kewalahan menghadapi pria kekar di depannya. Saat Aiden dan Rano sudah hampir menumbangkan 10 orang, ia satu saja masih belum. Satu saja sangat sulit untuknya. Apalagi badan mereka yang sepeti buldozer ini membuatnya sulit sekali menumbangkan mereka.

"Anjing! Muka ganteng gue!"

Rano mengumpat saat wajah yang katanya tampan itu kena tonjok. Hingga membuat pipinya sakit.

"Brengsek! Lo buat muka ganteng gue jadi kelihatan jelek. Tunggu pembalasan dari gue. Nih!"

Dengan emosi karena muka gantengnya jadi bonyok, Rano membalasnya dengan bogeman maut andalannya yang berakhir tangannya ikutan sakit tapi tak apalah demi balas dendam karena sudah membuat wajah tampannya jadi babak belur.

"Mampus juga kan lo. Salah siapa bikin muka ganteng gue jadi babak belur begini."

Rano menatap remeh lawannya yang sudah tak berdaya.

Pandagannya lalu mengedar pada penjuru ruangan yang sudah banyak terdapat orang-orang yang tumbang. Kebanyakan dari mereka adalah musuhnya.

"Ran, Ayo ke atas!" Teriak Reno yang dibalas anggukan oleh Rano.

Aksa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang