✍ TIGA ✍

8.5K 509 22
                                    

Happy Reading!!!

Sudah hampir seminggu lebih sejak Aksa siuman dan dihari ketiga Aksa sadar, Dokter sudah melepas selang makan atau NGT nya karena bisa membuat infeksi pada hidung dan lambungnya jika terlalu lama digunakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir seminggu lebih sejak Aksa siuman dan dihari ketiga Aksa sadar, Dokter sudah melepas selang makan atau NGT nya karena bisa membuat infeksi pada hidung dan lambungnya jika terlalu lama digunakan. Dokter juga  menyarankan, mulai sekarang Aksa memakan makanan yang lembek seperti bubur atau bahan makanan yang harus dihaluskan terlebih dahulu agar Aksa mudah menelannya.

Dan kabar baiknya hari ini Aksa sudah diperbolehkan pulang. Kabar tersebut disambut bahagia oleh ketiga Abangnya karena akhirnya adik bungsu mereka bisa keluar dari rumah sakit.

Ketiga Abang Aksa kini sedang merapikan dan memasukkan pakaian mereka yang kotor selama mereka menginap dirumah sakit ke dalam tas jinjing yang lumayan besar. Setelah selesai, Aiden kemudian keluar dan tak lama kembali lagi dengan membawa kursi roda baru yang terdapat sandaran kepala serta sealbet pada dudukan di kursi roda.

Aiden mendorong kursi roda mendekati ranjang Aksa. Disana Aksa hanya terbaring lemah bagai tak memiliki tenaga. Jangan lupa tatapan sayunya menatap langit-langit putih ruang rawatnya, serta air liur yang menetes dari mulutnya yang sedikit terbuka dan berakhir membasahi bantal yang Aksa gunakan. Pakaian Aksa pun juga sudah berganti, tidak lagi memakai baju pasien. Kini ia memakai hoodie abu-abu serta celana training panjang hitam yang tadi Reno pakaikan karena cuaca hari ini  yang terlihat mendung maka Reno memakaikan pakaian yang cukup hangat agar Aksa tak merasa kedinginan.

Dengan pelan pelan dan hati-hati Aiden mulai mengangkat tubuh Aksa dari tempat tidur dan mulai mendudukkannya dikursi roda barunya. Aiden membenarkan letak duduk Aksa agar duduk nyaman dikursi rodanya.   Setelah dirasa sudah nyaman, Aiden lalu memasangkan sealbet  pada tubuh Aksa agar Aksa tak merosot, tak lupa juga membenarkan posisi kepala lemah Aksa agar bersandar pada sandaran kepala yang ada dikursi roda.

"Udah Bang?" Tanya Rano.

"Udah."

"Kalau gitu kita langsung pulang aja mumpung belum hujan."

"Ayo!"

Lalu mereka keluar dari ruang rawat yang selama ini Aksa tempati. Kali ini Reno yang mendorong kursi roda Aksa. Sedangkan Aiden dan Rano mengikutinya dibelakang dengan membawa tas jinjing masing-masing satu.

Kurang lebih 30 menit perjalanan, mereka berempat kini sudah sampai didepan rumah mewah berlantai satu namun cukup besar dengan halaman depan yang terdapat air mancur bundar ditengah tengah halaman setelah tadi satpam membuka pintu gerbang depan. Mobil yang Aiden kendarai sudah berhenti tepat didepan pintu besar rumah mereka.

Aiden turun terlebih dahulu kemudian mengambil kursi roda Aksa dibagasi lalu meletakkannya didekat pintu mobil. Rano pun juga ikut turun dan membantu membuka pintu mobil belakang yang terdapat Aksa yang duduk bersender sepenuhnya pada dada bidang Reno.

Aiden pun dengan perlahan lahan mengangkat tubuh Aksa dan mendudukkannya dikursi roda tak lupa juga memasangkan sealbet serta membenarkan letak kepala Aksa di sandaran kepala.

Aksa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang