Eccedentesiast
Caution, Triger Warning : Suicide, Death
28 panggilan tak terjawab, 112 pesan tak terbaca Jevano dapatkan ditengah jadwalnya yang sangat padat. Andy yang terus menerus meneleponnya membuatnya sangat khawatir. Ia takut, sesuatu yang sangat tidak ingin terjadi, terjadi saat ini.
Jevano membuka semua pesan itu, tapi tak membaca semuanya. Pesan awalnya hanyalah pesan biasa, seperti Andy yang menanyakan apakah Jevano sudah makan, atau apa yang sedang Jevano kerjakan saat itu. Tapi semua pertanyaan yang membuat Jevano tersenyum tersebut menghilang ketika Andy meminta bantuan kepadanya.
'Jevano, bisakah kamu ke rumah sakit sekarang?'
'Jevano tolong aku.'
'Jevano, Naresha sedang sakit, aku tak tahu harus bagaimana, dan lagi aku sangat takut untuk mendengar penjelasan dokternya.'
'Jevano, ayo datang. Kamu harus kesini untuk bertemu dengan dokternya. Kamu harus berbicara dengannya.'
Dengan cepat Jevano berkeliling studio tersebut, mencari keberadaan Johnny dan Dennis yang entah berada dimana saat itu.
Setelah berkeliling studio yang besar dan sangat luas tersebut, akhirnya ia berhasil menemukan keberasaan Johnny dan Dennis. Ia harus dengan segera menuju ke Rumah Sakit bukan?
'Maaf, tapi apakah sesi photoshoot ini sudah berakhir?' tanya Jevano dengan tulisan diatas kertasnya. Dengan cepat Dennis meraih kertas tersebut dan menuliskan sesuatu disana.
'belum, masih ada 2 sesi lagi. Ada apa Jevano?'
'aku mendapat kabar bahwa adikku sedang dilarikan ke rumah sakit. bolehkah aku pergi sekarang?'
'tentu saja kau boleh pergi Jevano, terima kasih atas kerja kerasmu hari ini.' Akhir Johnny di sesi livechat diatas kertas tersebut.
Jevanomembungkukkan tubuhnya dihadapan Johnny dan Dennis, memberikan hormat karena sudah bekerja keras kepada dua bosnya tersebut.
Eccedentesiast
Sesampainya di rumah sakit, Jevano dengan cepat menuju ruangan dokter Jeffry setelah mengetahui ruangannya dari Andy.
'Maaf, aku bisu dan juga tuli. Bisakah anda menggunakan bahasa isyarat? Jika tidak, tulis saja penjelasannya. Terimakasih.'
Dokter Jeffry tersenyum melihat Jevano. Mengangkat tangannya dan berbicara kepada Jevano dengan bahasa yang hanya mereka berdua yang memahaminya.
Liver Dysfunction.
Hati Naresha tidak bekerja dengan baik, karena semasa ia dalam kandungan bu Hannah sering kali meminum obat obatan untuk mencegahnya mengalami stress dan depressi. Ya,obat obatan itu tak berpengaruh besar pada hati bu Hannah. Tapi, sangat berpengaruh pada kesehatan Naresha saat ini.
Keadaan Naresha yang makin memburuk mengharuskannya mendapatkan operasi dan donor hati dalam waktu dekat ini. Bagaimana mereka mendapatkannya? Adakah yang bersedia melakukannya untuk Naresha?
jevano berlari sekuat tenaganya, ia tahu ini semua salahnya. salahnya yang terlahir bisu dan tuli sehingga banyak pihak kecewa dengan keberadaanya. dirinya sangat sangat pantas dibenci. dirinya sangat sangat pantas dihina. dirinya sangat pantas untuk hilang dan dibunuh bu Hannah.
Gedung tinggi disebelah rumah sakit Neo menjadi tujuan akhir Jevano.
Bukankah tidak apa jika ia menghilang dan menjatuhkan dirinya dari rooftop gedung 25 lantai tersebut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast - Jeno Alternative Universe
Fanfic"Hannah, Jevano bukan anak yang merugikan mu, dia bukan anak yang cacat. dia hanya terlahir sebagai anak yang special." haii buku ini pernah aku publish di akun tugas kuliah ku. dan itu versi bahasa Inggris. kali ini aku translate kan dan aku publis...