E-8

105 6 0
                                    

'Andy, bagaimana keadaan Naresha?'

'Jevano, pikirkan keadaanmu terlebih dahulu. Dokter bilang Naresha masih kuat menahannya, dan kabar baiknya Naresha sudah mendapatkan seseorang yang akan mendonorkan hatinya untuk Naresha.'

Saat ini, Andy berpikir. Kenapa ibunya masih berani menyakiti Jevano padahal disana Naresha sudah mendapatkan pendonornya? Apakah ibunya berpikir semua ini karena Jevano? Apakah ibunya berpikir ini semua rencana Jevano?

'Jadi, kapan aku bisa pergi dari sini?'

Padahal ia baru saja terbangun, dan ia mengatakan bahwa ia sudah sangat bosan di rumah sakit ini.

'Kamu bisa pulang sekarang. Tapi ada apa? Setelah ini kau harus beristirahat dirumah Jev.'

'Andy, aku harus cepat cepat pergi, sebelum hari dimana Naresha dioperasi. Bukankah besok harinya? Aku harus pergi.'

'kemana kamu akan pergi?'

'Jika kamu ingin bertemu denganku, cari saja Renjuna. Ia akan membawamu bertemu denganku.'

Andy tak mampu berkata kata saat itu, kenapa? Kenapa Jevano memutuskan untuk keluar dari rumah besar? Padahal itu juga rumahnya? Kenapa ibunya membenci Jevano? Padahal Jevano tak bersalah disini.

Tanpa sepengetahuan Andy, Jevano sudah membereskan semua bawaannya di rumah sakit dan bersiap meninggalkannya.

'Andy, aku tidak akan membawa apapun yang berada dirumah bu Hannah. Jadi, sampai jumpa kembali jika kita masih memiliki waktu untuk berjumpa.'

Andy sebenarnya sedikit curiga dengan gerak-gerik Jevano saat ini, tapi dia berusaha tetap berpikir positif terhadap kakaknya tersebut. terutama ketika Jevano berbalik menuju ruangan Dokter Jeffrey. Andy berpikir apa yang akan dilakukan saudaranya dengan menemui Dokter Jeffrey? apakah dia memata-matai perkembangan kesehatan Naresha karena ibunya sedang menunggu Naresha?

Andy Lari keluar dari gedung rumah sakit. dia mencari tempat yang jauh dan sepi untuk membaca secarik kertas yang dia temukan di kamar Jevano. Dia tahu itu sangat mengganggu privasi Jevano, tapi sekali lagi. Andy terlalu penasaran dengan perasaan Jevano.

Jevano, orang yang selalu tersenyum setiap saat. Jevano yang bisa menyembunyikan rasa sakitnya dengan senyumnya. bukankah itu terlalu menyakitinya? Jevano tidak pernah memberitahunya, tentang perasaannya. jadi, Andy membuka kertas itu. dan membaca semua kata di kertas itu dengan judul 'Rasa Sakit'.

Eccedentesiast. Jevano adalah seorang Eccedentesiast.

di bawah pohon yang rimbun dan taman yang tenang. dengan gerimis yang juga membasahi rambut Andy. menutupi kondisi Andy yang sedang membaca tulisan Jevano. Bahkan burung yang semula mencicit pun terdiam saat Andy mulai membaca . seolah-olah burung itu ingin Andy mendengar tangisannya. Tangisan yang terdengar seperti patah hati. tangisan seorang adik yang tidak ingin kakaknya pergi jauh darinya. Andy, tidak ingin Jevano mengakhiri hidupnya. Andy tetap ingin Jevano berada di sisinya.

Eccedentesiast - Jeno Alternative UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang