IV˚୨-୧⋆。˚ ⋆

2 3 1
                                    

"Sejak kapan seorang anak berumur 11 tahun memiliki pistol... Apa mungkin ia mengambilnya dari Ayahnya?" Pikir Damian

"Hey kau pria tinggi, aku ingin bicaraa" Panggil Scarlet dari lantai bawah

Scarlet duduk di kotatsunya sambil menonton televisi

"Kau, kenapa masih pakai seragam sekolah" Tanya Damian

"Yang penting aku sudah lepas kaos kaki, tadi kena darah sih.. Sini duduk, aku mau ngomong" Perintah Scarlet

Damian pun akhirnya duduk di kotatsu bagian kiri

"Ada apa?" Tanya Damian

"Kau pasti melakukan sesuatu ke orang yang di samping Haruka kan?" Pertanyaan Scarlet membuat Damian heran, bagaimana ia bisa tau?

"Bagaimana kau bisa tau? Padahal aku jauh di belakang kalian"

"Entahlah, mungkin saat itu aku cukup dekat dengan pria itu jadi aku bisa merasakan auranya" Scarlet mengatakan hal itu sambil memakan snack

"Dia itu Izana, ku rasa dia di ciptakan dari Vi tingkat duo. Hal yang ku lakukan ke Izana hanyalah Signum propagationem" Jelas Damian

"Ha?" Scarlet memiringkan kepalanya

"Iya, Signum propagationem, hanya bisa kesesama Cuaernam. Untuk pengguna Vi mereka harus melakukan telepathy" Jelas Damian

"Ohhh, emangnya Signum propagationem itu apa?" Tanya Scarlet

"Namanya juga Signum propagationem, pasti penyebaran sinyal" Jawab Damian

"Vi dan Phantom berasal dari italia, semua menggunakan bahasa latin, kecuali Phantom. Kau belajar sejarah tentang bahasa kan?" Lanjutnya

"Yaaa aku pernah baca, latin itu bahasa kuno dari Italia. Mulainya digunakan bahasa Latin di wilayah Latium, kan?" Ucap Scarlet

"Yah, baguslah kalau kau sudah tau, aku tidak perlu repot-repot mengajarimu"

"Dan.. Siapa nama mu?" Tanya Scarlet

"Hah? Bukanya aku sudah memberi tau mu?" Heran Damian

"Ga tau, lupa"

"Hah.. Aku Damian Harness, mulai sekarang, aku terikat dengan mu dan aku akan melakukan seluruh perintah mu" Ucap Damian

"Ok"

"Hanya itu?" Pikir Damian dalam hati

"Yap hanya itu, dah sana sana, aku mau istirahat"

Damian mengangguk mengerti, ia harus sopan kepada Scarlet walaupun umur mereka sangat berbeda. Karena, Scarlet memiliki kuasa untuk membunuh Damian tanpa sebab, dan seorang Cuaernam harus merelakan nyawanya.

Damian kembali ke atas, sedangkan Scarlet termenung di kasurnya, hanya TV yang bersuara.

Di tengah renungan nya itu Scarlet mendengar suara burung gagak seperti sedang berbicara.

Scarlet membuka tirai nya untuk melihat burung gagak itu, dan pergi ke balkon.

*:..。o○-Penjelasan-○o。..:*

"Kenapa ada balkon? Kan di image kemaren ga ada gambar balkon"

Iya emang benar di image kemaren ga ada balkon, tapi.. Rumah Lawrence itu bentukannya mirip seperti itu walaupun ga mirip mirip amat.

Jadi di otak aku itu setiap kamar memiliki balkon mereka sendiri sendiri, dan mereka ada jarak dari rumah ke jalan raya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suffer for a powerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang