CHAPTER 4

305 32 0
                                    

Berhenti meletakkan harapan setinggi langit, agar kau tak kecewa sedalam lautan.
-Bismillah Cinta, Gus!

.・✫・゜・。.

Surabaya, Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Surabaya, Indonesia

Selepas sholat dhuha, seorang lelaki berbaju koko hitam dengan sarung senada itu duduk dipinggir kasur kamarnya.

"Ya Allah, terimakasih telah mempertemukanku dengannya kembali. Aku sudah menunggunya bertahun-tahun. Semoga takdirmu menyatukan kami dalam ibadah terpanjang. Aamiin," gumamnya pelan.

Lelaki itu bernama Muhammad Nizham Al-Faruq.

Lelaki yang selalu menghantui pikiran Asyifa, seorang lelaki yang dikagumi banyak orang, tetapi dihatinya hanya ada satu gadis yang sudah ia tunggu bertahun-tahun lamanya.

Nizham membuka aplikasi Goj*k untuk memesan makanan online. Tentu bukan untuk dirinya, melainkan untuk seorang perempuan pemilik hatinya-Asyifa.

Nizham tahu, Asyifa menyukai bakso bakar karena sempat mendengarkan obrolannya dengan Brian.

Setelah memesan bakso bakar dengan alamat rumah Asyifa dan men-chat Kakang G-food untuk tidak memberi tahu alamat nya, Nizham memikirkan bagaimana cara menghalalkan putri Arkan itu. Ya tinggal dilamar, datang ke orang tuanya. Bukan itu masalahnya, dirinya sudah berjanji untuk ngabdi di Malang 2 tahun. Tidak baik kan memendam rasa kepada seseorang tapi tidak segera menghalalkan nya?.

Ah, mungkin dirinya harus mempererat hubungannya dengan Allah. Baru memikirkan ciptaan-Nya. Oh ya, Nizham mengetahui alamat Asyifa karena mendapatkannya dari Abinya.

.・✫・゜・。.

"Dimakan nggak ya?" Sedari tadi, Asyifa masih menimang-nimang makanan yang ada didepannya saat ini. Bakso bakar.

"Tapi kan Syifa nggak tahu ini dari siapa,"

"Tapi Asyifa pengen makan bakso bakar nya, enak banget kelihatannya." Mata Asyifa tidak lepas dari bakso bakar itu.

"Makan ajalah, ngapain juga dilihatin terus. Enggak bakal jadi uang juga." Dasar Asyifa!.

Tok
Tok

"Dek, mau Abang beliin bakso bakar nggak?. Sekalian Abang mau keluar nih," tanya Brian sedikit berteriak didepan kamar Asyifa.

"Telat, Bang," batinnya.

"Nitip batagor aja, Bang. Sekalian cilok kalo bisa, hehe," jawab Asyifa setelah membuka pintu kamarnya.

"Bakso bakar nya juga?"

BISMILLAH CINTA, GUS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang