01. Manusia

52 3 0
                                    


uniranus is comeback

Sebuah alunan musik klasik terdengar lantang di kamar seorang gadis. Dia duduk di dekat jendela seraya merasakan hawa udara yang sangat sejuk. Sudah berapa lama dia tidak merasakan semua ini? Sangat indah bukan?

Terdengar suara ketukan pintu. Seorang laki-laki memakai baju kerajaan, ia masuk lalu berlutut di hadapan gadis tersebut.

"Nona, sudah saatnya anda keluar" ucapnya meletakkan tangan kanan di dada upaya menghormati gadis tersebut.

"Kenapa?" tanyanya menatap laki-laki tersebut.

"Pangeran memanggil anda,"

Gadis tersebut bangkit dan memakai pakaian layaknya kerajaan. Ia berjalan menyusuri koridor istana yang berlapis emas, serta pemandangan kolam ikan yang indah. Setiap beberapa orang melewati gadis tersebut selalu membungkuk sembilan puluh derajat.

"Tuan, saya sudah membawa Nona Kiel" ucapnya. "Masuk!"

"Salam Pangeran" ujar Kiel meletakkan tangan di dada. "Apa kabar adikku?" tanyanya bangkit tersenyum.

"Baik" balasnya datar.

"Kamu masih saja tidak bersemangat? Sudah berapa tahun kamu mengurung diri?"

"Bukan urusan kakak" balas Kiel menatapnya sinis.

"Kamu berani melawanku?"

Kiel kembali sadar, "Tidak Tuan" balasnya menunduk.

"Aku ada tugas untukmu" ujar Pangeran melempar sebuah dokumen.

Kiel membaca dokumen itu secara saksama, ia paham apa yang dimaksud oleh dokumen tersebut. Namun, apa perintah Pangeran memberikan tugas penting ini kepadanya?

"Sebentar lagi pelantikanku menjadi Raja. Selidikilah."

Kiel menatapnya bingung, "Maksudmu, aku ke Bumi? Untuk beradaptasi dengan manusia? Kakak gila ya!" serunya.

"Yezkiel. Perintah dariku. Kamu tau, kamu tidak bisa melawan perintahku" ucap Ziel mengelus rambut adiknya.

"Iya, kak" setujunya pelan.

"Cyan. Aku juga memerintahkanmu untuk menjaga adikku!" titah Ziel yang sudah memakai pakaian kerajaan.

Cyan berlutut, meletakkan tangan kanan di dada, "BaikTuan!" serunya

Kiel menghembus nafas kasar, ia tidak percaya bahwa ia akan kembali ke bumi, tempat tinggal para manusia. Cyan membuka pintu kamar Kiel seraya membawa nampan teh permintaan Kiel.

"Cyan" panggil Kiel. Cyan menaruh tangan kiri di belakang, lalu tangan kanannya di dada, "Ada apa, Nona?"

"Aku tidak ingin kembali ke dunia manusia. Membuatku muak" ujarnya dengan raut wajah sedih.

Cyan tersenyum, "Saya tahu anda masih tidak bisa melupakan kejadian tersebut, tapi anda juga ingin mengetahui siapa dalang di balik itu?"

Kiel menatap Cyan ragu. Benar katanya, ia perlu mengetahui siapa pembunuhnya, tetapi percuma. "Bukankah bangsa Naga?"

"Mungkin saja, tapi anda tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya pada saat itu. Apakah benar bangsa Naga atau bukan" jelas Cyan pamit.

DRANICON [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang