Situasi sedang tidak aman, setiap kerajaan menerima laporan dari haiden.
Kerajaan Trabzon
Seorang pasukan lari terburu-buru untuk menemui raja Rainer. Dia membuka pintu ruang kerja raja Rainer dan berlutut di hadapan raja.
"Maaf tuan, saya dapat sinyal darurat dari kerajaan Aztlan, Haiden tangan kanan raja Hafner menyampaikan kalau akan ada bencana yang besar dan membahayakan penduduk setempat. Dia meminta bantuan dari kerajaan kita dan mengamankan kerajaan dengan pengamaman extra."
Rainer yang mendengarkan itu langsung berdiri dan mengambil jubahnya. "Bilang keseluruh pasukan, sekarang sedang dalam situasi kode merah dan himbau penduduk setempat agar tidak keluar dari rumah."
"Baik tuanku"
Pasukan itu langsung berdiri dan berlari menekan tombol darurat kerajaan.
TRINUU..TRINU..
Alram berbunyi dengan keras keseluruh wilayah kerajaan Trabzon. Semua warga kerajaan Trabzon menutup rumah mereka rapa-rapat dan mengosongkan wilayah dengan keadaan hening. Pasukan mulai mengambil barisannya, Rainer bertanya kepada pasukan situasi pengamanan kerajaan.
"Haiden memberi sinyal pertolongan di mana?"
"Siap tuan, di laut bagian utara." Jawab Demolly kapten dari pasukan pengamanan.
"Turunkan kapal kerajaan, saya akan kesana."
"Baik tuan."
Riner bergegas jalan menuju pantai untuk menaiki kapal kerajaan, Hera sudah membawa senjata andalannya busur panah dan dia berjalan tepat di belakang kakaknya raja Rainer. Raja Rainer dan Hera adiknya sudah menaiki kapan dan berangkat menuju laut di utara.
Kerajaan Phonix.
"Itu kerajaan Trabzon kenapa sepi sekali, kamu ngga main ke sana?" tanya raja Zanger kepada adiknya raja Alan.
Alan hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan itu, dia sibuk dengan buku yang sedang di bacanya. Seorang asisten Raja Zanger masuk dan memberikan alat pembawa pesan khusus di setiap kerajaan. "Tuan ada pesan dari kerajaan Aztlan."
"Nyalakan."
Asisten itu menyalakan alat tersebut dan terdengar suara Haiden. "Saya Haiden dari kerajaan Aztlan ingin memberi tahu kepada seluruh raja untuk membantu raja Hafner dan ratu Alessa dan juga mengamankan kerajaan masing-masing. Raja Hafner dan ratu Alessa dalam bahaya, mereka di serang pemburu maut di laut utara, saya sangat memohonkan bantuan segera."
Zanger langsung menatap Alan dan begitupun juga dengan Alan, mereka langsung bergegas keluar dari ruangan dan memerintahkan asistennya untuk mengamankan kerajaan. " AMANKAN KERAJAAN SEKARANG, BUAT PERTAHANAN YANG KUAT, SAYA DAN ALAN AKAN PERGI KE LAUT UTARA".
Asisten itu langsung berlari dan membunyikan lonceng tanda bahaya. Seluruh pasukan mengambil senjatanya dan berbaris mengamankan kerajaan. Zanger dan Alan pergi kelaut di utara dengan portal sihir, dalam sekejap mereka langsung tiba di laut utara. Mereka berdua bertemu dengan Morgan dan Raja Hafner. Zanger dan Alan lari menemui mereka berdua.
" Zanger syukurlah kamu datang, kadaan semakin rumit." ucap Hafner sambil memegang pedangnya.
"Ada apa ini."
"Alessa di serang para pemburu maut dia tidak sadarkan diri tapi sekarang dia sudah diamankan dan di beri pengobatan."
Alan menggerutkan dahinya dan bertanya dengan nada yang khawatir. "Kenapa bisa dia di serang pemburu maut?"
"Nanti akan aku jelaskan tunggu Rainer dan Hera datang." Morgan naik ke kapal kerajaan dan melihat kondisi Alessa. Dia sangat khawatir melihat Alessa yang tidak sadarkan diri. Luka di tubuh Alessa sangat parah tapi untungnya dokter dari kerajaan langsung menanganinya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
niebla
FantasyII aku melupakannya semuanya sampai jatuh ketangan yang salah II # 1 fantasifiksi # 2 teenremaja # 502 kerajaan # 36 khayalan