#03. laju waktu

2 0 0
                                    


Hari ini hari minggu rencananya Gita, Nadine dan Balqis akan joging, semacam ke tempat CFD, tidak terlalu jauh dari rumah namun jika berjalan kaki rasanya jauh juga-sekitar 2 km. Hingga akhirnya mereka memilih untuk naik angkutan umum as angkot untuk pergi ke tempat tersebut.

Setelah sampai mereka mulai berlari. Namun baru 50 meter saja sudah terlihat banyak keringat yang bercucuran, mungkin karena disini matahari sudah mulai memunculkan teriknya.

Disini lebih banyak yang memakai sepeda, hanya sebagian orang yang ikut berjoging ada sih tapi itu ibu ibu yang mau senam sekalian pemanasan dulu,- kalo Liat ibu-ibu senam Gita jadi berfikir suatu saat nanti apakah dia akan seperti mereka . Hm rasanya sangat aneh. Can i just be singgle (?)

"Liat deh ibu-ibu semangat banget kyk mamah muda..." bisik Balqis. Mereka sekarang sedang jalan bukan joging katanya sih cape mending dibawa santai aja

"kalo suatu saat aku gabung kayak gitu keknya ga cocok deh aku kan introvet" jawab Nadine menelisik. Dia melihat ke arah ibu ibu yang sedang senam dengan lagu dangdut berjudul cinta satu malam

"Emang ada yah ibu-ibu introvert?" sahut Gita ikut bersuara, sembari mengelap keringat nya yang mulai bercucuran

"ada Git, Nadine kan calonnya HAaHaHAHa" tawa balqis menyeruak, hingga memperlihatkan gigi gingsulnya

"ENGGA lahhh, eh tapi nih nanti kalo kita jadi ibu-ibu masih temenan kan, masih satu cirlcle gitu"

"harus donggg, circle nya juga beda dari yang lain. Kalo biasanya ibu-ibu gosipin orang, kalo kita..."Gita menjeda kalimatnya membuat teman temannya penasaran

"kita?"

"kita apa?"

"yang nontonnya pftpftpftff"

"AHAHHAHAHAHHAA"

Mereka tertawa lepas, bahkan Balqis memukul mukul bahu Gita, dia juga berjalan sempoyongan, untung tidak ketengah jalan.

"tapi bener sih, introvert kan pendengar yang baik" setelah barusan mereka tertawa sampai tidak bisa mengeluarkan suara. Akhirnya Balqis pun kembali berbicara.

"kasian yah ibu-ibu kalo intovert" Nadine beralih berjalan di sebelah Gita, mungkin dia takut akan dipukul juga oleh balqis

"kamu mengasihani diri sendiri nad" imbuh Gita tersenyum sumir

"Tapi ibu-ibu yang kayak gitu ga selalu pendiem sih, liat aja buk ani"

"buk ani siapa?"

"Loh kan ibu kamu, HaHa" Nadine tertawa meledek kearah Balqis

"RENI YAH BUKAN ANI" jelas Balqis melepaskan atensi nya, dia sedikit kesal namun juga biasa saja, teriakan nya hanya untuk menggeretak Nadine saja.

"sama² ada nini nya kok "

"Ibu kamu dibilang nini nih qis" kata Gita ikut mengompori

"ANJ"sarkas balqis,"eh tapi beneran deh mamah aku udah mau jadi nini" Balqis berkacak pinggang, dia tidak jadi marah

"kamu mau punya anak? Ga nyangka, kamu duluan ternyata yg harus jadi ibu-ibu introvert" cibir Gita dengan nada bercanda.

"ENGGA LAH, maksudnya jadi nini karena teteh aku mau punya anak" Balqis memukul Gita kembali, walaupun pelan tapi boleh juga pukulan nya ini, bersyukur Nadine tidak berada disebelahnya.

"Oooooooo"

Mereka tertawa bersama, dan tanpa sadar sudah berjalan sekitar 30 menit. Sedikit lagi sampai di tempat stand-stand makanan tempat yang paling ditunggu-tunggu, ada banyak sekali makanan disana seperti cakwe, lontong kari, bubur ayam, dan favorit Gita cimol dan teh susu.

Perihal Dia Antara MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang