Chapter Nine

576 44 5
                                    

Please silent readers. VOTE yaa. Ngga susah kok. Tinggal pencet tombol yang bintang itu lhoo 🌟

Song: Coldplay - Fix You ( Boyce Avenue Cover )

UNEDITED
•••

Setelah kejadian kemarin, aku semakin merasa canggung. Terlebih mengingati kata-kata Kak Sean;

Hati-hati sama Valon. Kalo bisa jauhin dia.

Entah kenapa, tetapi aku merasa sangat nyaman dan aman berada di dekapan dia. Aromanya yang maskulin dan juga suhu tubuhnya yang membuatku hangat. Aku tidak pernah mempunyai pikiran tentang laki-laki seperti ini sebelumnya. Dan hal itu membuatku menjadi takut lagi.

Aku takut jika aku akan berpaling padanya.

" Woy Nerdy! " Teriak suara feminim yang agak tinggi itu. Aku memutar tubuhku dan bertemu dengan sosok perempuan yang amat cantik berdiri tidak jauh dariku. Ia menggerakkan jari telunjuknya, memintaku untuk berjalan mendekati perempuan itu.

Rambut hitam panjangnya di kepang dengan gaya fishtail, make up nya pun tipis, hanya menggunakkan maskara dan eyeliner untuk membuat matanya sedikit lebih mencolok.

Entah siapa dia. Mungkin kakak kelasku karna aku tidak pernah melihat perempuan ini.

" Lo tadi liat Valon ngga? " Tanyanya ketika aku sudah berada didepan dia. Aku menggelengkan kepalaku.

" Kalo kawan-kawannya? " Tanyanya lagi. Dan aku tetap menggelengkan kepalaku.

Dari tadi pagi sampai jam istirahat pun aku belum melihat mereka sama sekali. Sudah empat hari mereka belum muncul disekolah. Jujur, aku merasa kesepian.

" Yaudah sini ikut gue. " sautnya dan menarik tanganku paksa.

" M-mau kemana? "

" Bentar aja. Ngga usah takut. "

Aku tahu dia bohong.

" Nggak kak, makasih. A-aku ada urusan. "

" Ngga usah bacot! Lu ikut gue sekarang! "

Entah darimana, tetapi ada enam perempuan muncul dihadapan kami. Mereka semua membantu cewe ini untuk menarikku maksa. Membuat tanganku seperti ada memar, ditambah dengan cakaran dan jambakkan yang mereka buat.

Selagi ini jam istirahat, tidak ada satu murid yang berada dikelas maupun di koridor. Semuanya berada di cafetaria, yang letaknya agak berada jauh dari lokasiku ini.

" Dasar cewe centil! "

Plak

" Nggak tau diri! "

Plak

" Murahan lo! "

Plak

Butiran demi butiran air mata aku tahan agar tidak keluar. Tamparan yang perempuan itu beri membuat pipiku merasa sangat perih dan panas, terlebih dengan cincin yang Ia pakai, membuat sebuah goresan dipipiku.

" Bawa dia ke gudang dibelakang sekolah. "

Oh no.

Gudang dibelakang sekolah adalah tempat yang sudah tidak pernah dipakai sejak gudang itu terbakar beberapa tahun lalu. Tidak tahu kenapa. Yang aku tahu hanya sekumpul murid laki-laki sedang melakukan aktifitas-aktifitas yang terlarang di properti sekolah. Yaitu merokok marijuana dan alhasil, membakar seluruh ruangan karna kelenje-an mereka.

" Please kak jangan! " Kini air mataku sudah jatuh tak beraturan. Dan seperti banyaknya orang diluar sana, kalau mereka melihat orang itu menangis semakin kencang, mereka akan semakin kejam dan keji.

Almost ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang