Perempuan cantik

336 38 0
                                    

Suara ketukan kecil pada meja terdengar, sumbernya adalah dari wanita yang sedang melamun sembari menumpu dagunya dengan salah telapak tangannya.

Ia menghembuskan nafas berat, lalu melihat orang-orang di luar tembok kacanya sedang berlalu lalang.

Iya, hanya berlalu lalang di depan kafenya ini, namun tidak dengan mampir.

"Dah dua jam kita gak ada pelanggan lagi ya, Jin?" suara seseorang yang berada di belakang wanita tadi, ia menjadi sedikit terkejut karenanya.

"Haduh kak Yuri, kalau ngomong di depan dong, kaget aku jadinya" sahut sang wanita yang tengah melamun tadi

"Hehehe sorry abis kamu ngelamun terus sih, mau makan siang dulu nggak?" tawar Yuri setelah terkekeh atas keterkejutan Yujin, wanita yang dimaksud sedari tadi.

Yujin melihat jam tangan yang melingkar di pergelangannya,

'udah jam setengah dua siang ternyata' batin Yujin.

"Yaudah ayo kak, mau makan siang dimana emang?" tanya Yujin sedikit mendongakkan kepalanya, menatap kedua netra Yuri.

"Jujur aku aja bingung mau makan apa, tapi panas-panas gini kayaknya enak deh makan gule kambing di warung deket kantor pos itu, bener nggak?" Yuri mengangkat tangan kirinya dan melakukan gesture menunjuk-nunjuk arah untuk ke tempat tersebut.

Yujin memberikan tatapan berbinar ketika mendengar kata gule kambing, memang sekeluarganya itu adalah maniak makanan tersebut. Ia mengiyakan usulan dari kakak kandungnya itu, dan bergegas menutup kafenya sementara.

Ketika Yujin baru saja mengunci pintu kafenya, ia menoleh ke ruko kosong tepat di samping kafe miliknya itu.

Nampak ramai sekali buruh bangunan sedang gigih bekerja, Yujin menganggap kalau ruko kosong itu akan dibangun menjadi tempat yang aktif lagi, karena pasti ada orang yang baru saja membeli atau menyewa ruko tersebut.

"Kira-kira ruko sebelah bakal buka jadi tempat apa ya?" tanya Yuri yang berdiri di samping Yujin, pandangannya tertuju ke arah yang sama dengan pandangan Yujin

"Gatau sih, tapi menurut aku bakal jadi restoran gitu, ya nggak sih kak?" pendapat Yujin

"Iya juga, semoga aja buka restoran gule deh, biar nggak perlu jauh-jauh pergi ke warung sana" timpal Yuri yang sangat disetujui oleh Yujin, ia juga ikut meng-amin-kan.

"Yaudah yuk kak ke mobil" ajak Yujin yang mulai beranjak menuju ke mobilnya. Diikuti oleh Yuri di belakangnya.

Namun, saat mereka telah sampai di depan mobilnya, hendak membuka pintu, tiba-tiba saja mobil yang terparkir di sebelahnya menampakkan sang pemilik.

Yujin menatap seseorang yang baru saja keluar dari kursi kemudinya itu, ia tertegun sejenak akan paras cantik orang itu, rambutnya yang pendek berwarna coklat menjadikannya sebagai mahkota yang pas untuk wanita secantik dia.
Badannya dibalut oleh blazer senada dengan celananya.

Membuat Yujin menjadi terpana sesaat, tak lama sampai objek perhatian Yujin itu sendiri yang menyadarkannya

"Umm, maaf apa ada yang salah dari saya?" ucap wanita yang lumayan jauh perbedaan tinggi badannya dengan Yujin itu, ia sedikit membungkukan punggungnya karena merasa canggung ditatap terus oleh wanita jangkung di dekatnya itu.

"Ahh maaf tadi saya tertegun aja sama kecantikan kamu. Oh iya, saya pergi dulu, permisi yaa." ucap Yujin dengan salah tingkahnya itu, ia tersenyum kepada wanita cantik tadi, hingga menampilkan lesung pipi manisnya.

Yujin menyusul Yuri untuk masuk di mobilnya, dan ia menghempaskan pantatnya di bangku kemudi.

Setelah pintu tertutup dan Yujin menjalankan mobilnya menjauh dari area tersebut, Yuri melemparkan satu pertanyaan yang mendebarkan

Café Next Door  • SsamJin •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang