Sejujurnya semenjak Yujin mendengar ucapan Yuri tadi, ia menjadi sedikit tersadar, untuk apa ia berbuat baik kepada musuhnya sendiri?
Wanita itu juga tidak tahu, seperti tubuh dan hatinya dikendalikan orang lain. Padahal ia juga menyimpan rasa kesal pada Chaewon, karena telah menyaingi usahanya.
Sekarang wanita itu sedang berada di dapur, membuatkan teh hangat untuk perempuan yang ia bawa bersamanya.
Lalu ia menghampiri Chaewon yang duduk membungkuk sambil memegang perutnya.
"Nih tehnya" kata Yujin sambil menaruh cangkir itu di meja depan Chaewon.
"Makasih Yujin... " lirih Chaewon dengan muka kesakitan
"Diminum dulu obatnya Chae"
Ucap wanita yang berdiri dengan ekspresi wajah dingin.Chaewon hanya mengangguk sebagai jawaban, dan dia segera mengambil bungkus obatnya, kemudian meminumnya.
Yujin hanya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.
Bahkan raut mukanya sangat berbeda drastis dengan sebelumnya.Wanita itu hendak pergi meninggalkan Chaewon dan memasuki kamarnya
"Mau kemana?" tanya wanita yang lebih tua saat melihat Yujin mulai melangkahkan kakinya menjauh
"Ke kamar"
"Ooooh yaudah, gih" Chaewon merasa ada yang tidak beres dengan wanita itu, dia merasakan aura dingin yang menjalar di sekitarnya saat berbincang dengan Yujin.
Ia hanya bisa memandang tubuh Yujin yang menjauh dan memasuki sebuah ruangan yang tak lain adalah kamarnya.
"kenapa dia tiba-tiba jadi berubah ya?" gumam Chaewon
•••
Yujin terduduk di tepi ranjangnya, lalu ia meraih benda pipih yang tergeletak di nakasnya.
Kemudian menelepon seseorang
"Halo Chaeyeon" ucap Yujin pada orang itu setelah mereka berhasil terhubung"Hoii Yujin, gimana?"
"Keadaan mama gue sekarang gimana?" wanita tersebut bertanya dengan suara yang melirih, tak kuasa ia membayangkan kondisi ibunya yang sedang koma di rumah sakit.
"Keadaan mama lo masih stabil sih ini, tapi dia belum ada tanda-tanda kritis sama sekali" jawab Chaeyeon
Chaeyeon sendiri adalah seorang dokter yang menangani ibu Yujin, sekaligus sahabat Yujin dari SMA.
Yujin bingung antara dia harus senang atau sedih.
Senang karena kondisi ibunya masih stabil, namun ia juga sedih karena ibunya tak kunjung sadar dari koma.
"Oalah gitu, yaudah bro makasih ya udah jagain mama gue... Hari ini gue gak bisa jenguk soalnya kak Yuri juga lagi sakit"
"Santai aja kali ah Yujin, lagian mama lo juga udah gue anggep mama sendiri, pastinya gue jagain banget. Btw kakak lo sakit apa? Udah dikasih obat kah?" timpal Chaeyeon terdengar khawatir pada Yuri
"Hahaha makasih banget lho. Kak Yuri sakit tipes,udah dikasih obat, kayaknya sekarang dia udah mendingan"
Yujin merasa bersyukur karena dia dikelilingi oleh orang-orang baik.
Sejujurnya ia masih ingin menjaga ibunya sepanjang waktu, namun Yuri menasehatinya jika terus menutup kafenya, maka mereka juga akan kesulitan dalam mendapatkan pundi pundi uang. Yang hal itu sendiri juga dapat berdampak buruk pada biaya pengobatan ibu mereka.
Setelah Yujin berbincang-bincang sejenak dengan Chaeyeon. Ia pamit untuk menyudahi sesi telepon itu.
Dan ia kembali kepikiran lagi dengan Chaewon, wanita yang mengganggu ketenangan karir kafenya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Café Next Door • SsamJin •
RomanceAhn Yujin, seorang pebisnis muda yang meneruskan warisan kafe milik orang tuanya di sebuah wilayah yang strategis, telah diganggu ketenangannya oleh pesaing baru, yang mana sama-sama membangun sebuah kafe tepat di sebelah kafe milik Yujin. Kim Chaew...