Chapter 20

1K 140 16
                                    

"GULF?! YOU THERE?! GULF!" Mild yang baru saja masuk kedalam kamar itu tersentak terkejut. Mendapati Mew dengan matanya yang sembab dan Gulf yang membelakanginya dengan nafas tak teratur. "Mew," Mild memelankan suaranya menatap laki-laki berantakan itu iba, ia tahu apa yang terjadi. Ia sudah mendengar apa yang baru saja Gulf katakan barusan, bagaimana situasi saat ini bisa menjadi serumit ini?

happy reading!

***

"Gulf, yang tadi lo bilang beneran?" Mild menarik lengan Gulf, menatap laki-laki itu yang masih terlihat mencerna kejadian yang baru saja terjadi. "Sakit," Gulf meringis pelan, menarik tangannya menjauh dari genggaman Mild. "Gue ngapain bohong?" Tak lama ia kembali membuka suaranya, wajahnya terlihat sangat serius. Mild yakin Gulf mengatakan yang sejujurnya, beanbean benar-benar sudah tidak ada. "Tapi, lo kapan ngegugurinnya? Gue cuma ninggalin lo tiga hari dan lo ngegugurin anak?" Mild menatap Gulf tidak percaya.

"Gue di bantuin temen gue, dia dokter disini." Mild mengikuti langkah Gulf yang keluar dari lift, mengekorinya. "Temen yang bantuin lo beli penthouse ini juga?" Gulf mengangguk singkat, sedangkan Mild masih berusaha memahami situasi saat ini.

"Gue pergi, lo ngga usah ngikutin gue." Ucap Gulf pelan setelah tiba-tiba saja berhenti melangkah, ia melirik singkat beberapa bodyguard yang menjaga pintu masuk bangunan itu. Ia tahu itu semua adalah bodyguard milik Mew. Dia akan mencari jalan lain agar tidak perlu berpapasan dengan pria-pria besar itu. "Tenang aja, itu bukan bodyguard Mew." Mild berseru di belakangnya. "Yours?" Gulf memutar tubuhnya menatap Mild dengan alisnya yang terangkat satu, "iya," jawabnya. "Terus bodyguard Mew dimana?" Gulf kembali bergerak melangkahkan kakinya keluar dari lobby, "well i don't even know too." Mild menjawab, sebenarnya itu lebih terdengar seperti bisikan.

Gulf melewati kurang lebih 20 bodyguard yang berjaga di sana, berjalan sangat santai di ikuti dengan tangannya yang mulai merogoh kantung celana bahan yang sedang ia kenakan. Kunci mobil sport putihnya yang sudah terparkir tepat di depan lobby itu sekarang berada di genggamannya, namun sebelum ia bersiap menekan kuncinya Gulf kembali membalikan badannya memperhatikan Mild yang masih mengikutinya dari belakang. "Lo abis dari mana sih, sebenernya?" Mata Gulf bergerak menelusuri setiap bagian tubuh Mild, matanya menyipit penuh curiga. "W-what are you—F-from um.. the mall, yes right the mall," Mild bergerak menjauhi Gulf, sama sekali tidak mengucapkan salam perpisahan begitu saja pergi hilang di telan tembok putih bersih itu.

Sementara Gulf terkekeh kecil menyaksikan kelakuan Mild, suara tanda pintu mobilnya terbuka terdengar. Laki-laki itu dengan cepat membuka pintunya yang terbuka keatas, sedikit menundukan kepalanya sebelum akhirnya seluruh badannya sudah berada di dalam mobil sport putihnya, Lamborghini Sesto Elemento. Ah, mobil ini terbilang sangat murah, USD$2.92 juta atau setara dengan Rp. 42 Miliar. Gulf langsung membelinya ketika ia mendarat di Thailand, dan akhirnya hari ini mobil mewah itu sampai di tangannya. Sebenarnya Gulf punya 15 mobil lain yang jauh lebih mahal di New York, tapi sangat tidak memungkinkan ia mengambil mobil-mobilnya itu saat ia sendiri sedang berada dalam misi melarikan dirinya. Gulf tidak membawa banyak uang bersamanya, ia harus berhemat. Setidaknya uang yang ia bawa mampu membiayai kehidupannya selama kurang lebih 10 tahun kedepan.

Dia harus membiayai dirinya dan beanbean, ya. Beanbean masih berada di dalam kandungannya, Gulf tidak mungkin menggugurkan mereka. Anak yang ada di dalam kandungannya adalah satu-satunya bukti kehadiran Mew di hidupnya yang akan Gulf rawat. Ini minggu ke tujuhnya, Beanbean terlihat sehat ketika kemarin ia bertemu dengan Kao. Kepala bagian Dokter kandungan di rumah sakit terkemuka di Bangkok, Bumrungrad International Hospital.

Omegaverse : Blood and Heart [MewGulf]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang